Suara.com - Vaksin Covid-19 memang bisa menimbulkan efek samping, yang merupakan tanda sistem kekebalan tubuh merespons vaksin dengan baik.
Badan Pengatur Produk Obat dan Kesehatan (MHRA) Inggris telah menyoroti 7 efek samping paling umum vaksin Pfizer, yakni nyeri di tempat suntikan, kelelahan, sakit kepala dan mialgia.
Mialgia adalah kondisi yang menggambarkan nyeri otot, panas dingin, demam dan artralgia atau nyeri sendi. Badan tersebut pun berusaha melakukan penelitian mengenai efek samping dari vaksin Pfizer tersebut.
Berdasarkan laporan, mereka telah mengevaluasi vaksin Pfizer dalam uji klinis yang melibatkan lebih dari 44 ribu peserta. Hasilnya, 1 atau lebih dari 10 orang mengalami nyeri sendi.
Laporan itu mencakup hasil dari periode 9 Desember 2020 hingga 21 Fabuari 2021. Laporan itu juga menambahkan bahwa reaksi terhadap vaksin Covid-19 bisa terjadi dalam intensitas sedang dan akan hilang dalam beberapa hari setelah vaksinasi.
Reaksi merugikan akibat vaksin Covid-19 lebih jarang terjadi pada orang dewasa yang lebih tua, khususnya orang usia 55 tahun ke atas dan sebagian besar memengaruhi orang lebih muda.
Sementara itu, peneliti juga melibatkan 23 ribu peserta yang menerima suntikan vaksin Oxford-AstraZeneca. Suntikan vaksin Oxford ini nampaknya menyebabkan efek samping lebih merugikan daripada vaksin Pfizer.
Dilansir dari Express, ada 10 reaksi yang sering terjadi setelah suntik vaksin Oxford dan menyerang 1 atau lebih dari 10 orang, meliputi:
- Nyeri di tempat suntikan
- Sakit kepala
- Kelelahan
- Nyeri otot dan sendi
- Demam dan panas dingin
- Mual
- Rasa sakit umum
Semua reaksi itu bisa berkisar dari tingkat ringan sampai sedang, tetapi akan berlalu dalam beberapa hari setelah suntik vaksin.
Baca Juga: Suntik Vaksin Covid-19, Jangan Lupa Lakukan Ini Sebelum dan Sesudahnya!
Vaksin Oxford cenderung memiliki efek samping lebih ringan pada orang usia 65 tahun atau lebih. MHRA menyatakan berkomitmen untuk terus memantau keamanan selama penggunaan vaksin secara luas.
"Vaksinasi satu-satunya cara paling efektif untuk mengurangi kematian dan penyakit parah akibat virus corona Covid-9," kata MHRA.
Karena itu, kehadiran vaksin Covid-19 telah menjadi harapan baru bagi semua orang di tengah pandemi virus corona.
Berita Terkait
Terpopuler
- 6 Ramalan Shio Paling Beruntung di Akhir Pekan 4-5 Oktober 2025
- DANA Kaget Jumat Berkah: Klaim Saldo Gratis Langsung Cair Rp 255 Ribu
- Fakta-Fakta Korupsi Bupati HSS Kalsel, Diduga Minta Dana Proyek Puluhan Miliar
- 20 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 4 Oktober 2025, Klaim Ballon d'Or dan 16.000 Gems
- 18 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 3 Oktober: Klaim Ballon d'Or 112 dan Gems
Pilihan
-
Formasi Bocor! Begini Susunan Pemain Arab Saudi Lawan Timnas Indonesia
-
Getol Jualan Genteng Plastik, Pria Ini Masuk 10 Besar Orang Terkaya RI
-
BREAKING NEWS! Maverick Vinales Mundur dari MotoGP Indonesia, Ini Penyebabnya
-
Harga Emas Terus Meroket, Kini 50 Gram Dihargai Rp109 Juta
-
Bursa Saham 'Pestapora" di Awal Oktober: IHSG Naik, Transaksi Pecahkan Rekor
Terkini
-
Di Balik Rak Obat dan Layar Digital: Ini Peran Baru Apoteker di Era Kesehatan Modern
-
Kesibukan Kerja Kerap Tunda Pemeriksaan Mata, Layanan Ini Jadi Jawaban
-
Langkah Tepat Pengobatan Kanker Ovarium: Masa Remisi Lebih Panjang Hingga Tahunan
-
Katarak yang Tidak Dioperasi Berisiko Meninggal Dunia Lebih Awal, Ini Alasannya
-
Pemantauan Aktif Vaksinasi Dengue di DKI Jakarta: Kolaborasi Menuju Nol Kematian 2030
-
Atasi Pembesaran Prostat Tanpa Operasi Besar? Kenali Rezum, Terapi Uap Air yang Jadi Harapan Baru
-
Dukungan untuk Anak Pejuang Kanker, Apa Saja yang Bisa Dilakukan?
-
Anak Sering Mengeluh Mata Lelah? Awas, Mata Minus Mengintai! Ini Cara Mencegahnya
-
Dokter dan Klinik Indonesia Raih Penghargaan di Cynosure Lutronic APAC Summit 2025
-
Stop Ruam Popok! 5 Tips Ampuh Pilih Popok Terbaik untuk Kulit Bayi Sensitif