Suara.com - Baru-baru ini, warganet dihebohkan dengan sosok Aprilia Manganang. Pasalnya, mantan Pemain Timnas Voli putri ini dikabarkan mengalami hipospadia. Lalu, apa itu hipospadia?
Selama ini, mungkin warganet mengetahui Aprilia sebagai seorang pensiunan atlet voli berjenis kelamin perempuan. Namun, diketahui, ternyata dirinya kini berjenis kelamin laki-laki.
Kabar perubahan jenis kelamin atau hipospadia yang dialami Aprilia tersebut disampaikan oleh Jenderal Andika Perkasa selaku Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) TNI.
Jadi, sebenarnya apa itu hipospadia?
Apa itu Hipospadia
Dilansir dari situs RS Universitas Indonesia, hipospadia merupakan kelainan bawaan lahir pada anak berjenis kelamin laki-laki yang mana perkembangan saluran lubang kemih dan kulit penis menjadi terganggu saat masih berada di dalam kandungan.
Meskipun kasus seperti ini terbilang jarang bagi yang mengalami hipospadia, namun kondisi yang kerap dijumpai yaitu lubang penis yang berada di bagian bawah penis, bentuk penis menekuk ke bagian bawah, serta kulit penis yang berlebihan berada pada bagian atas.
Bagi pengidap hipospadia, mungkin mereka akan mengalami kendala untuk memiliki anak karena kesulitan mengarahkan sperma ke vagina.
Angka kasus hipospadia di setiap negara bervariasi. Kasus ini kemungkinan terjadi 1 per 250-300 kelahiran laki-laki. Kasus tersebut mungkin bisa mengalami peningkatan 13 kali lipat pada laki-laki jika ada saudara atau bahkan orang tuanya juga juga pengidap hipospadia.
Baca Juga: Eks Atlet Voli Nasional Serda Aprilia Manganang Diputuskan Jadi Laki-laki
Apa penyebab hipospadia?
Penyebab hipospadia sejauh ini belum diketahui secara pasti. Namun, para medis menduga faktornya yaitu genetik. Dugaan tersebut beralasan, mengingat kemungkinan kasus hipospadia lebih dominan terjadi pada anak laki-laki yang memiliki saudara laki-laki atau ayah yang juga pengidap hipospadia.
Selain faktor genetik, kesuburan juga menjadi faktor yang diduga penyebab kasus hipospadia. Pada kasus ini, sang ibu mungkin saja memanfaatkan terapi hormon atau menggunakan obat kehamilan.
Kemungkinan bayi laki-laki mengalami hipospadia akan jauh lebih besar jika sang ibu menderita kelebihan berat badan atau obesitas pada usia di atas 35 tahun saat tengah mengandung atau saat lahir prematur.
Pengobatan hipospadia bisa dilakukan dengan cara operasi atau pembedahan. Operasi ini dilakukan guna mengoreksi bentuk penis agar bisa melakukan buang air kecil secara normal serta mengembalikan fungsi seksual.
Tag
Berita Terkait
-
Aprilia Manganang Resmi Jadi Pria, Video Lama Tim Atlet Voli Putri Viral
-
Top 5 Sport: Pengamat Sebut Rossi Bakal Jadi Rider Yamaha Paling Lambat
-
Dipastikan Laki-laki, Aprilia Manganang Segera Ganti Nama
-
28 Tahun Menunggu, Aprilia Manganang Bahagia Akhirnya Dianggap Laki-laki
-
7 Fakta Aprilia Manganang, Tentara Wanita Ternyata Laki-laki
Terpopuler
- Pecah Bisu Setelah Satu Dekade, Ayu Ting Ting Bongkar Hubungannya dengan Enji Baskoro
- Nasib Aiptu Rajamuddin Usai Anaknya Pukuli Guru, Diperiksa Propam: Kau Bikin Malu Saya!
- Momen Thariq Halilintar Gelagapan Ditanya Deddy Corbuzier soal Bisnis
- Korban Keracunan MBG di Yogyakarta Nyaris 1000 Anak, Sultan Akhirnya Buka Suara
- Dicibir Makin Liar Usai Copot Hijab, Olla Ramlan: Hidup Harus Selalu...
Pilihan
-
Rapor Dean James: Kunci Kemenangan Go Ahead di Derby Lawan PEC Zwolle
-
Nostalgia 90-an: Kisah Tragis Marco Materazzi yang Nyaris Tenggelam di Everton
-
5 Rekomendasi HP 1 Jutaan Memori 256 GB Terbaru September 2025
-
Perbandingan Spesifikasi Redmi 15C vs POCO C85, Seberapa Mirip HP 1 Jutaan Ini?
-
Rapor Pemain Buangan Manchester United: Hojlund Cetak Gol, Rashford Brace, Onana Asisst
Terkini
-
Manfaat Donor Darah Kurang Maksimal Tanpa Peralatan Pendukung Terbaik
-
Awas, Penyakit Jantung Koroner Kini Mulai Serang Usia 19 Tahun!
-
Anak Rentan DBD Sepanjang Tahun! Ini Jurus Ampuh Melindungi Keluarga
-
Main di Luar Lebih Asyik, Taman Bermain Baru Jadi Tempat Favorit Anak dan Keluarga
-
Dari Donor Kadaver hingga Teknologi Robotik, Masa Depan Transplantasi Ginjal di Indonesia
-
Banyak Studi Sebut Paparan BPA Bisa Timbulkan Berbagai Penyakit, Ini Buktinya
-
Rahasia Hidup Sehat di Era Digital: Intip Inovasi Medis yang Bikin Umur Makin Panjang
-
Pentingnya Cek Gula Darah Mandiri: Ini Merek Terbaik yang Banyak Dipilih!
-
Prestasi Internasional Siloam Hospitals: Masuk Peringkat Perusahaan Paling Tepercaya Dunia 2025
-
Anak Bentol Setelah Makan Telur? Awas Alergi! Kenali Gejala dan Perbedaan Alergi Makanan