Suara.com - Indonesia baru saja menerima 1,1 juta dosis vaksin Covid-19 Astrazeneca. Vaksin ini berhasil masuk lewat sekma Covax yang merupakan inisiatif global yang dikelola oleh badan dunia World Health Organization (WHO) ini.
Rencananya akan ada sekitar 11 juta dosis vaksin Covid-19 AstraZeneca yang diterima Indonesia. Berbeda dengan Indonesia, banyak negara di Eropa justru telah mengumumkan bahwa tidak akan memasok vaksin Oxford / Astrazeneca kepada lansia yang berusia di atas 65 tahun, meski vaksin itu telah disetujui oleh European Medical Agency (EMA) untuk digunakan pada semua kelompok usia di atas 18 tahun. Demikian seperti dilansir dari Independent.
Presiden Prancis Emmanuel Macron menyebut vaksin itu "tidak efektif semu" untuk orang berusia di atas 65 tahun, setelah itu otoritas kesehatan Prancis membuat rekomendasi tidak resmi untuk tidak menyetujui vaksinasi untuk usia di atas 65 tahun.
Namun, ada data terbatas yang menunjukkan bahwa vaksin tidak bekerja pada populasi lansia.
Selama uji klinis, beragam orang direkrut untuk memahami bagaimana vaksin berdampak pada orang yang berbeda berdasarkan usia, ras, dan jenis kelamin.
Beberapa dari orang-orang ini diberi vaksin, beberapa diberi plasebo. Ini untuk menguji perbedaan antara menjalani pengobatan dan tidak memiliki apa-apa.
Para ilmuwan yang terlibat dalam uji coba kemudian harus menunggu untuk melihat siapa yang akan tertular Covid. Jika lebih banyak orang tertular virus Covid-19 tanpa vaksin, maka itu akan menunjukkan bahwa vaksin tersebut memiliki tingkat perlindungan.
Namun, hanya dua dari 660 di atas 65 yang terinfeksi, yang berarti bahwa beberapa regulator Eropa tidak percaya data tersebut cukup kuat untuk membuat kesimpulan tentang keefektifan vaksin.
"Penilaian mereka adalah bahwa keefektifan belum ditunjukkan untuk orang di atas 65 tahun. Mereka belum mengatakan vaksin tidak efektif untuk orang di atas 65 tahun," kata Jim Naismith, seorang profesor biologi struktural di Universitas Oxford.
Baca Juga: Vaksin Nusantara Disebut Bermasalah, BPOM: Data yang Diberikan Tidak Sama
Dengan kata lain, tidak ada kekhawatiran bahwa vaksin tersebut tidak aman untuk usia di atas 65 tahun, atau tidak akan berhasil. Sebaliknya, beberapa negara memilih untuk menunggu lebih banyak data masuk.
"Para ilmuwan sering tidak setuju tentang berapa banyak bukti yang dibutuhkan untuk kemajuan baru dan selalu ada lebih banyak data yang harus diamankan," jelas Prof Naismith. "Biasanya ini semua terjadi di luar sorotan media dan bukan dalam pandemi, tetapi perdebatan semacam itu adalah bagian penting dari proses ilmiah."
Kepala eksekutif Badan Pengatur Produk Obat dan Kesehatan Inggris, Dr June Raine, mengatakan bahwa "bukti saat ini tidak menunjukkan kurangnya perlindungan terhadap Covid-19 pada orang berusia 65 atau lebih yang menerima vaksin Covid-19 AstraZeneca.”
Singkatnya, data yang kami miliki menunjukkan bahwa ini berfungsi dengan baik dan aman. Namun, masih belum banyak data, yang membuat beberapa negara menekan tombol jeda.
Berita Terkait
Terpopuler
- 10 Rekomendasi Tablet Harga 1 Jutaan Dilengkapi SIM Card dan RAM Besar
- 5 Rekomendasi Motor Listrik Harga di Bawah Rp10 Juta, Hemat dan Ramah Lingkungan
- 20 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 4 Oktober 2025, Klaim Ballon d'Or dan 16.000 Gems
- Rhenald Kasali di Sidang ASDP: Beli Perusahaan Rugi Itu Lazim, Hakim Punya Pandangan Berbeda?
- Beda Pajak Tahunan Mitsubishi Destinator dan Innova Reborn, Lebih Ringan Mana?
Pilihan
-
Maarten Paes: Pertama (Kalahkan) Arab Saudi Lalu Irak, Lalu Kita Berpesta!
-
Formasi Bocor! Begini Susunan Pemain Arab Saudi Lawan Timnas Indonesia
-
Getol Jualan Genteng Plastik, Pria Ini Masuk 10 Besar Orang Terkaya RI
-
BREAKING NEWS! Maverick Vinales Mundur dari MotoGP Indonesia, Ini Penyebabnya
-
Harga Emas Terus Meroket, Kini 50 Gram Dihargai Rp109 Juta
Terkini
-
Belajar dari Kasus Ameena, Apakah Permen Bisa Membuat Anak Sering Tantrum?
-
Bukan Sekadar Gadget: Keseimbangan Nutrisi, Gerak, dan Emosi Jadi Kunci Bekal Sehat Generasi Alpha
-
Gerakan Kaku Mariah Carey saat Konser di Sentul Jadi Sorotan, Benarkah karena Sakit Fibromyalgia?
-
Di Balik Rak Obat dan Layar Digital: Ini Peran Baru Apoteker di Era Kesehatan Modern
-
Kesibukan Kerja Kerap Tunda Pemeriksaan Mata, Layanan Ini Jadi Jawaban
-
Langkah Tepat Pengobatan Kanker Ovarium: Masa Remisi Lebih Panjang Hingga Tahunan
-
Katarak yang Tidak Dioperasi Berisiko Meninggal Dunia Lebih Awal, Ini Alasannya
-
Pemantauan Aktif Vaksinasi Dengue di DKI Jakarta: Kolaborasi Menuju Nol Kematian 2030
-
Atasi Pembesaran Prostat Tanpa Operasi Besar? Kenali Rezum, Terapi Uap Air yang Jadi Harapan Baru
-
Dukungan untuk Anak Pejuang Kanker, Apa Saja yang Bisa Dilakukan?