Suara.com - Apakah kamu kerap mendengar bahasa gaul kekinian atau kata-kata baru seperti mager dan gelay? Jika ya, seorang psikolog menyoroti munculnya ragam kata 'berkonotasi negatif' tersebut dan mengatakan bahwa kata-kata itu bisa melemahkan diri.
Dikatakan psikolog Universitas Islam Negeri (UIN) Antasari Banjarmasin, Kalimantan Selatan Shanty Komalasari, M.Psi, kata-kata tersebut bisa melemahkan diri.
"Seperti istilah generasi rebahan, mager, gelay atau istilah lainnya yang berkonotasi negatif justru akan membahayakan diri sendiri," katanya di Banjarmasin, Rabu (10/3) seperti yang Suara.com kutip dari Antara.
Menurut dia, istilah-istilah yang tren diucapkan kalangan generasi muda dan milenial itu akan semakin terinternalisasi ke dalam diri saat seseorang hingga akhirnya dapat menyatakan bahwa dia seperti istilah yang sebutkan.
Hal itu, kata Shanty, bisa memicu perilaku negatif dan mudah berpikir negatif tentang diri sendiri maupun orang lain, bahkan lingkungan atau situasi.
Shanty mengutarakan pandemi COVID-19 bukan menjadi halangan apalagi alasan untuk bermalas-malasan hingga putus asa. Generasi yang mengalami masa pandemi, hendaknya menjadi generasi tangguh dan kuat karena telah mampu menghadapi berbagai keterbatasan dan kesulitan.
Termasuk dalam kaitan persaingan dunia kerja di tengah pandemi, jebolan Magister Profesi Psikologi Universitas Islam Indonesia (UII) Yogyakarta ini menyarankan setiap orang perlu terus belajar dan mengasah potensi diri agar kompetensi yang dimiliki dapat ditingkatkan.
"Para calon tenaga kerja atau 'fresh graduate' dari perguruan tinggi yang berkonsultasi biasanya saya arahkan untuk mengupayakan meningkatkan 'skill' dalam bekerja," kata Sekretaris Himpunan Psikologi Indonesia (Himpsi) Kalimantan Selatan itu.
Di tengah pandemi, tambah dia, banyak tawaran untuk kegiatan seminar, lokakarya, maupun pelatihan secara daring dengan berbagai tawaran menarik mulai berbayar maupun gratis.
Baca Juga: Psikolog Ungkap Tanda Tubuh Tengah Alami Stres Berat
Oleh karena itu, menurut dia, para pencari kerja perlu memiliki kesadaran diri yang tinggi agar potensi dirinya terus terasah. Hal ini akan menjadi daya tarik tersendiri sebagai daya tawar.
"Yang terpenting kita bisa menikmati pekerjaan dan terus menjaga kesehatan mental, sehingga performa jangan sampai menurun apalagi hilangnya minat untuk bekerja. Untuk itulah, pentingnya menumbuhkan rasa optimisme untuk bisa maju tanpa menyalahkan kondisi misalnya pandemi COVID-19," kata pemilik Konsultan Psikologi, Synergy Consultant Indonesia dan LPT Global itu.
Berita Terkait
Terpopuler
- Lupakan Louis van Gaal, Akira Nishino Calon Kuat Jadi Pelatih Timnas Indonesia
- Mengintip Rekam Jejak Akira Nishino, Calon Kuat Pelatih Timnas Indonesia
- 7 Mobil Keluarga 7 Seater Seharga Kawasaki Ninja yang Irit dan Nyaman
- Link Download Logo Hari Santri 2025 Beserta Makna dan Tema
- Baru 2 Bulan Nikah, Clara Shinta Menyerah Pertahankan Rumah Tangga
Pilihan
-
5 Laga Klasik Real Madrid vs Juventus di Liga Champions: Salto Abadi Ronaldo
-
Prabowo Isyaratkan Maung MV3 Kurang Nyaman untuk Mobil Kepresidenan, Akui Kangen Naik Alphard
-
Suara.com Raih Penghargaan Media Brand Awards 2025 dari SPS
-
Uang Bansos Dipakai untuk Judi Online, Sengaja atau Penyalahgunaan NIK?
-
Dedi Mulyadi Tantang Purbaya Soal Dana APBD Rp4,17 Triliun Parkir di Bank
Terkini
-
Supaya Anak Peduli Lingkungan, Begini Cara Bangun Karakter Bijak Plastik Sejak Dini
-
Kemendagri Dorong Penurunan Angka Kematian Ibu Lewat Penguatan Peran TP PKK di Daerah
-
Gaya Hidup Modern Bikin Diabetes di Usia Muda Meningkat? Ini Kata Dokter
-
Saat Kesehatan Mata Jadi Tantangan Baru, Ini Pentingnya Vision Care Terjangkau dan Berkelanjutan
-
Bikin Anak Jadi Percaya Diri: Pentingnya Ruang Eksplorasi di Era Digital
-
Rahasia Tulang Kuat Sejak Dini, Cegah Osteoporosis di Masa Tua dengan Optimalkan Pertumbuhan!
-
Terobosan Baru! MLPT Gandeng Tsinghua Bentuk Program AI untuk Kesehatan Global
-
Ubah Waktu Ngemil Jadi "Mesin" Pembangun Ikatan Anak dan Orang Tua Yuk!
-
Kasus Kanker Paru Meningkat, Dunia Medis Indonesia Didorong Adopsi Teknologi Baru
-
Osteoartritis Mengintai, Gaya Hidup Modern Bikin Sendi Cepat Renta: Bagaimana Solusinya?