Suara.com - Ratusan orang California telah mengeksploitasi kelemahan teknologi untuk mendaftar vaksinasi Covid-19, padahal belum gilirannya.
Hal ini mengakibatkan ratusan penduduk lanjut usia dan pekerja yang menjadi prioritas kehilangan kesempatan mereka untuk vaksinasi.
California saat ini sedang dalam tahap memvaksinasi semua petugas perawatan kesehatan dan kelompok lansia berusia 65 tahun ke atas.
Selain itu, pekerja penting lainnya, seperti pekerja pelayanan makanan, pendidik, dan pekerja layanan darurat, juga akan mendapat vaksin jika persediaan memungkinkan.
Tapi hal itu tidak menghentikan penduduk yang tidak memenuhi syarat untuk mengklaim hampir dua pertiga dosis, sekitar 900 dari 1.500 vaksin, yang sebenarnya diperuntukkan bagi kelompok lanjut usia dan pekerja penting.
Menurut Insider, banyak dari mereka bekerja di Hollywood atau media, seperti pekerja dari perusahaan produksi, layanan streaming TV, hingga sinetron.
Karena hal ini, pejabat kesehatan Pasadena, California, terpaksa membatalkan klinik vaksin yang sebenarnya sudah dijadwalkan hari ini, Kamis (11/3/2021), untuk vaksinasi.
"Sayangnya, seseorang membagikan (tautan pendaftaran) ke orang-orang di industri hiburan, produksi atau media dan itu menyebar seperti api," kata Lisa Derderian, juru bicara pejabat kota.
Insiden ini diketahui ketika seorang reporter Los Angeles Times menerima tautan pendaftaran dan ia menghubungi pejabat setempat untuk mengonfirmasi apakah tautan tersebut resmi.
Baca Juga: Dinpar Ajukan 280 Pelaku Wisata di Bantul untuk Vaksinasi Tahap Kedua
Ketika petugas membuka sistem pendaftaran, mereka menemukan ratusan pekerja Hollywood dan media yang tidak memenuhi syarat telah mengklaim tempat.
"Syukurlah dia menghubungiku, kalau itu tidak terjadi, kami akan mendapati 900 orang yang tiba-tiba datang dan kami harus mengeluarkan mereka semua," tandas Derderian.
Berita Terkait
Terpopuler
- Cara Edit Foto Pernikahan Pakai Gemini AI agar Terlihat Natural, Lengkap dengan Prompt
- KPU Tak Bisa Buka Ijazah Capres-Cawapres ke Publik, DPR Pertanyakan: Orang Lamar Kerja Saja Pakai CV
- Anak Jusuf Hamka Diperiksa Kejagung Terkait Dugaan Korupsi Tol, Ada Apa dengan Proyek Cawang-Pluit?
- Dedi Mulyadi 'Sentil' Tata Kota Karawang: Interchange Kumuh Jadi Sorotan
- Ditunjuk Jadi Ahli, Roy Suryo Siapkan Data Akun Fufufafa Dukung Pemakzulan Gibran
Pilihan
-
Belajar dari Cinta Kuya: 5 Cara Atasi Anxiety Attack Saat Dunia Terasa Runtuh
-
Kritik Menkeu Purbaya: Bank Untung Gede Dengan Kasih Kredit di Tempat yang Aman
-
PSSI Diam-diam Kirim Tim ke Arab Saudi: Cegah Trik Licik Jelang Ronde 4 Kualifikasi Piala Dunia 2026
-
Pemain Eropa Telat Gabung, Persiapan Timnas Indonesia Terancam Kacau Jelang Hadapi Arab Saudi
-
STY Sudah Peringati Kluivert, Timnas Indonesia Bisa 'Dihukum' Arab Saudi karena Ini
Terkini
-
Pijat Bukan Sekadar Relaksasi: Cara Alami Menjaga Kesehatan Fisik dan Mental
-
3.289 Kasus Baru Setiap Tahun: Mengenal Multiple Myeloma Lebih Dekat Sebelum Terlambat
-
Konsistensi Lawan Katarak Kongenital, Optik Ini Raih Penghargaan Nasional
-
Apa Itu HB Dosting Hexyl? Doktif Klaim Hexylresorcinol Pengganti Hydroquinone
-
Perempuan Wajib Tahu! 10.000 Langkah Sederhana Selamatkan Tulang dari Pengeroposan
-
Kemenkes Catat 57 Persen Orang Indonesia Sakit Gigi, Tapi Cuek! Ini Dampak Ngerinya Bagi Kesehatan
-
5 Rekomendasi Obat Cacing yang Aman untuk Anak dan Orang Dewasa, Bisa Dibeli di Apotek
-
Sering Diabaikan, Masalah Pembuluh Darah Otak Ternyata Bisa Dideteksi Dini dengan Teknologi DSA
-
Efikasi 100 Persen, Vaksin Kanker Rusia Apakah Aman?
-
Tahapan Skrining BPJS Kesehatan Via Aplikasi dan Online