Suara.com - Pekan lalu, Meghan Markle melakukan wawancara ekslusif dengan Oprah Winfrey yang memicu kontroversi antara dirinya dengan keluarga kerajaan Inggris.
Tapi ada satu poin penting dalam wawancara tersebut, yakni bahwa bantuan untuk kesehatan mental masih susah didapat, bahkan jika orang tersebut adalah bagian dari keluarga kerajaan Inggris.
Sang Duchess menggambarkan dirinya sebagai korban Istana Buckingham yang telah menekan kebebasan pribadinya dan istana juga mengkhawatirkan kulit gelap putranya kelak, mengingat Meghan merupakan keturunan orang berkulit hitam.
Pengalaman ini sangat memengaruhi kesehatan mentalnya, menimbulkan pikiran bunuh diri yang membuat istri Pangeran Harry tersebut tidak bisa dibiarkan seorang diri tanpa pengawasan.
"Saya benar-benar malu mengatakannya saat itu, dan malu harus mengakuinya terutama kepada Harry, karena saya tahu betapa kehilangan yang dia derita," kata Meghan, dilansir CNN.
"Tapi aku tahu jika aku tidak mengatakannya, aku akan melakukannya (bunuh diri). Dan aku hanya tidak ingin hidup lagi," sambungnya.
Sang Duchess pun sempat memberi tahu istana bahwa ia membutuhkan bantuan profesional untuk kesehatan mentalnya. Alih-alih diperbolehkan, istana mengatakan Meghan tidak bisa melakukannya karena tidak baik untuk nama institusi.
Profesor pendidikan psikologi dan studi Afrika Amerika di University of Illinois di Urbana-Champaign, Helen Neville, mengatakan ini disebabkan oleh stigma yang muncul pada orang berstatus seperti Meghan.
"Stigma berdampak pada semua orang, dan mungkin, orang yang paling tidak kita duga juga akan terdampak. Ini seperti saat kita sakit flu biasa, kita semua rentan terhadapnya," tutur psikolog Hector Adames, profesor di departemen psikologi konseling di The Chicago School of Professional Psychology.
Baca Juga: Hanya Gegara Handphonenya Lemot, Pemuda Ini Nekat Bunuh Diri
Apa yang ditegaskan kembali dalam wawancara Meghan ini adalah bahwa tantangan untuk mendapatkan dukungan profesional bersifat universal, apa pun statusnya.
Berita Terkait
Terpopuler
- Bak Bumi dan Langit, Adu Isi Garasi Menkeu Baru Purbaya Yudhi vs Eks Sri Mulyani
- Apa Jabatan Nono Anwar Makarim? Ayah Nadiem Makarim yang Dikenal Anti Korupsi
- Mahfud MD Bongkar Sisi Lain Nadiem Makarim: Ngantor di Hotel Sulit Ditemui Pejabat Tinggi
- Kata-kata Elkan Baggott Jelang Timnas Indonesia vs Lebanon Usai Bantai Taiwan 6-0
- Mahfud MD Terkejut dengan Pencopotan BG dalam Reshuffle Kabinet Prabowo
Pilihan
-
Usai Dilantik, Menkeu Purbaya Langsung Tanya Gaji ke Sekjen: Waduh Turun!
-
Kritik Sosial Lewat Medsos: Malaka Project Jadi Ajak Gen Z Lebih Melek Politik
-
5 Rekomendasi HP Murah Rp 1 Jutaan Kamera Terbaik September 2025
-
Ini Dia Pemilik Tanggul Beton Cilincing, Perusahaan yang Pernah Diperebutkan BUMN dan Swasta
-
Kronologi Gen Z Tumbangkan Rezim di Nepal: Dari Blokir Medsos Hingga Istana Terbakar!
Terkini
-
Sering Diabaikan, Masalah Pembuluh Darah Otak Ternyata Bisa Dideteksi Dini dengan Teknologi DSA
-
Efikasi 100 Persen, Vaksin Kanker Rusia Apakah Aman?
-
Tahapan Skrining BPJS Kesehatan Via Aplikasi dan Online
-
Rusia Luncurkan Vaksin EnteroMix: Mungkinkah Jadi Era Baru Pengobatan Kanker?
-
Skrining BPJS Kesehatan: Panduan Lengkap Deteksi Dini Penyakit di Tahun 2025
-
Surfing Jadi Jalan Perempuan Temukan Keberanian dan Healing di Laut
-
Bayi Rewel Bikin Stres? Rahasia Tidur Nyenyak dengan Aromaterapi Lavender dan Chamomile!
-
Varises Esofagus Bisa Picu BAB dan Muntah Darah Hitam, Ini Penjelasan Dokter Bedah
-
Revolusi Kesehatan Dimulai: Indonesia Jadi Pusat Inovasi Digital di Asia!
-
HPV Masih Jadi Ancaman, Kini Ada Vaksin Generasi Baru dengan Perlindungan Lebih Luas