Suara.com - Menggendong, menepuk. hingga menyusui bayi untuk menenangkannya saat terbangun dari tidur di tengah malam tidak disarankan dokter jika Anda ingin mengajarkan bayi tidur nyenyak.
Dokter spesialis anak, dr. Kanya Ayu Paranastri, Sp.A mengatakan jangan langsung menimang, menggendong atau menyusui bayi yang terbangun dari tidur nyenyaknya.
"Jadi kalau dia gelisah, belum tentu dia haus, belum tentu dia lapar. Wait and see lihat dulu, saat dia buka mata terbangun, menangis atau nggak menangis, tungguin jangan disentuh jangan ditepuk-tepuk nggak usah," ujar dr. Kanya dalam acara Webinar Wings Care, Selasa (16/3/2021).
Saat anak terbangun lihat dan perhatikan selama 5 hingga 15 menit apakah anak menangis atau tidak. Akan sangat bagus jika anak bisa kembali tertidur saat ibu atau orangtua tidak perlu melakukan apapun.
Hal ini sangat bermanfaat untuk mengajarkan anak, jika ia bisa kembali tertidur dengan sendirinya tanpa bantuan siapapun, selaiknya orang dewasa yang kembali tertidur saat terbangun di antara tidur lelap.
"Kenapa? karena anak polos, tidak tahu kalau dia bisa masuk ke mimpi berikutnya dengan usahanya sendiri," terang dr. Kanya.
Perlu diingat, acap kali setiap tertidur nyenyak atau deep sleep setiap orang mengalami 3 hingga 4 mimpi. Dan setiap perpindahan satu mimpi dengan yang lainnya kita kerap terbangun.
Hal ini jugalah yang dialami bayi, namun yang berbeda bayi belum tahu cara untuk kembali tertidur saat terbangun di antara mimpi.
Namun apabila anak belum bisa tertidur sendiri, kata dr. Kanya tidak masalah secara perlahan sebagai orangtua perlu mengajarkannya.
Baca Juga: Studi: Tidur Nyenyak Bantu Otak Pulih dari Cedera Traumatis Lebih Cepat
"Itu harus diajarkan dan diperkenalkan sejak awal, mulai 3 bulan. Dilihat dan diamkan 10 menit hingga 20 menit lalu nangis. Seminggu coba lagi, diamkan lagi siapa tahu bisa lebih lama nggak nangis 15 menit, dan seterusnya bertahap diperkenalkan," terang dr. Kanya.
"Jangan sampai kita mengajarkan yang salah, tapi ternyata kita menggali kuburan sendiri (karena harus bangun tengah malam)," pungkas dr. Kanya.
Berita Terkait
-
Sulit Tidur? Coba Konsumsi 7 Makanan Ini Sebelum Beristirahat
-
Jangan Sepelekan, Mulut Terbuka Saat Tidur pada Anak Bisa Jadi Tanda Masalah Kesehatan Serius!
-
Tips Membuat Kamar Tidur Tetap Harum dan Nyaman Sepanjang Hari
-
5 Rekomendasi AC untuk Bayi, Bantu Si Kecil Tidur Lebih Nyenyak
-
4 Warna Lampu yang Bikin Tidur Nyenyak, Wajib Dicoba di Kamar Rumahmu
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Motor Bekas di Bawah 10 Juta Buat Anak Sekolah: Pilih yang Irit atau Keren?
- Dua Rekrutan Anyar Chelsea Muak dengan Enzo Maresca, Stamford Bridge Memanas
- 5 Mobil Bekas 3 Baris Harga 50 Jutaan, Angkutan Keluarga yang Nyaman dan Efisien
- Harga Mepet Agya, Intip Mobil Bekas Ignis Matic: City Car Irit dan Stylish untuk Penggunaan Harian
- 10 Mobil Bekas Rp75 Jutaan yang Serba Bisa untuk Harian, Kerja, dan Perjalanan Jauh
Pilihan
-
6 HP Memori 512 GB Paling Murah untuk Simpan Foto dan Video Tanpa Khawatir
-
Pemerintah Bakal Hapus Utang KUR Debitur Terdampak Banjir Sumatera, Total Bakinya Rp7,8 T
-
50 Harta Taipan RI Tembus Rp 4.980 Triliun, APBN Menkeu Purbaya Kalah Telak!
-
Agensi Benarkan Hubungan Tiffany Young dan Byun Yo Han, Pernikahan di Depan Mata?
-
6 Smartwatch Layar AMOLED Murah untuk Mahasiswa dan Pekerja, Harga di Bawah Rp 1 Juta
Terkini
-
Jangan Anggap Remeh! Diare dan Nyeri Perut Bisa Jadi Tanda Awal Penyakit Kronis yang Mengancam Jiwa
-
Obat Autoimun Berbasis Plasma Tersedia di Indonesia, Hasil Kerjasama dengan Korsel
-
Produksi Makanan Siap Santap, Solusi Pangan Bernutrisi saat Darurat Bencana
-
Indonesia Kian Serius Garap Medical Tourism Premium Lewat Layanan Kesehatan Terintegrasi
-
Fokus Mental dan Medis: Rahasia Sukses Program Hamil Pasangan Indonesia di Tahun 2026!
-
Tantangan Kompleks Bedah Bahu, RS Ini Hadirkan Pakar Dunia untuk Beri Solusi
-
Pola Hidup Sehat Dimulai dari Sarapan: Mengapa DIANESIA Baik untuk Gula Darah?
-
Dapur Sehat: Jantung Rumah yang Nyaman, Bersih, dan Bebas Kontaminasi
-
Pemeriksaan Hormon Sering Gagal? Kenali Teknologi Multiomics yang Lebih Akurat
-
Di Balik Prestasi Atlet, Ada Peran Layanan Kesehatan yang Makin Krusial