Suara.com - Kisah seorang mahasiswi bernama Anisa yang menderita piriformis syndrome menjadi viral di TikTok. Melalui unggahannya di @Anisaaaaa, ia mengaku biasa duduk lebih dari 15 jam sehari.
Anisa juga mengaku tidak pernah olahraga dan tidur paling lama 5 jam. Sampai akhirnya, ia pun menunjukkan bukti hasil pemeriksaan medisnya mendiagnosis piriformis syndrome.
"Duduk dari pagi sampai pagi lagi and surprise piriformis syndrome. Wajib renang seminggu sekali dan harus terapi tiap minggu," tulisnya dalam video TikTok.
Sindrom piriformis atau piriformis syndrome terjadi ketika otot piriformis cedera dan mengalami peradangan. Sehingga menekan saraf skiatik, yaitu saraf yang berawal dari sumsum tulang belakang dan menjalar ke bokong hingga tungkai.
Kondisi ini biasanya membutuhkan penanganan medis khusus. Dokter biasanya menyarankan Anda istirahat dan menghindari aktivitas yang bisa memicu kondisi tersebut.
Beberapa hal yang bisa dilakukan pasien untuk meredakan gejala sindrom piriformis dilansir dari Alodokter, antara lain:
- Minum obat pereda nyeri, seperti parasetamol dan ibuprofen
- Mengompres area yang sakit menggunakan es batu selama 15-20 menit dan kompres pakai air hangat cukup 20 menit
- Terapi atau latihan peregangan berdasarkan saran dokter.
Dalam kasus yang lebih serius, biasanya dokter meresepkan obat pelemas oto untuk melenturkan dan meregangkan otot.
Dokter juga akan memberikan suntikan kortikosteroid ke bagian tubuh yang nyeri untuk meredakan peradangan. Selain itu, dokter bisa melakukan transcutaneous electrical nerve stimulator (TENS) atau terapi listrik tegangan rendah.
Salah satu yang perlu diwaspadai dari kondisi ini adalah komplikasinya. Jika diabaikan tanpa bantuan medis, sindrom piriformis bisa menyebabkan cedera pada saraf skiatik.
Baca Juga: WHO Rekomendasikan Vaksin Johnson & Johnson untuk Varian Baru Virus Corona
Cedera ini bisa merusak saraf secara permanen dan menyebabkan komplikasi, seperti nyeri kronis, mati rasa permanen dan kelumpuhan.
Tindakan pencegahan
Karena sindrom piriformis bisa disebabkan oleh olahraga atau gerakan berulang. Maka dilansir dari WebMD, lebih baik Anda menghindari olahraga berlari, bulutangkis dan lainnya sesuai anjuran dokter.
Selain itu, lakukan pemanasan dengan benar sebelum beraktivitas dan tingkatkan intensitas olahraga secara bertahap.
Pastikan postur tubuh Anda baik ketika berlari, berjalan atau berolahraga. Jika terjadi nyeri, hentikan aktivitas dan istirahat sampai nyeri mereda.
Berita Terkait
-
'Duduk di Rumah Dulu': Catatan Puitis Boy Candra yang Sarat Makna
-
Cuma Duduk di Mobil, Dibayar Rp500 Ribu per Jam? Ini Faktanya
-
Bokong Perempuan Ini Terbakar Usai Duduk 10 Detik di Atas Batu, Sampai Butuh Cangkok Kulit
-
7 Rekomendasi Kloset Duduk TOTO Termurah 2025, Harga Mulai Rp1 Jutaan
-
5 Rekomendasi Kloset Duduk Modern Terbaik 2025: Mulai dari Hemat Air hingga Teknologi Canggih
Terpopuler
- Bak Bumi dan Langit, Adu Isi Garasi Menkeu Baru Purbaya Yudhi vs Eks Sri Mulyani
- Kata-kata Elkan Baggott Jelang Timnas Indonesia vs Lebanon Usai Bantai Taiwan 6-0
- Menteri Keuangan RI Sri Mulyani Dicopot
- Mahfud MD Terkejut dengan Pencopotan BG dalam Reshuffle Kabinet Prabowo
- Viral Murid SD Kompak Tolak Makan Gratis, Anak-Anak Jujur Masalahnya di Menu?
Pilihan
-
Tak Hanya Soal Ekonomi! Celios Ungkap Jejak Tiongkok di Indonesia Makin Meluas, Ini Buktinya
-
3 Rekomendasi HP 5G Murah di Bawah Rp3 Juta Tebaru September 2025
-
3 Kontroversi Purbaya Yudhi Sadewa di Tengah Jabatan Baru sebagai Menteri
-
Indonesia di Ujung Tanduk, Negara Keturunan Jawa Malah Berpeluang Lolos ke Piala Dunia 2026
-
5 Rekomendasi HP Murah Rp 1 Jutaan Memori 256 GB, Terbaru September 2025
Terkini
-
Efikasi 100 Persen, Vaksin Kanker Rusia Apakah Aman?
-
Tahapan Skrining BPJS Kesehatan Via Aplikasi dan Online
-
Rusia Luncurkan Vaksin EnteroMix: Mungkinkah Jadi Era Baru Pengobatan Kanker?
-
Skrining BPJS Kesehatan: Panduan Lengkap Deteksi Dini Penyakit di Tahun 2025
-
Surfing Jadi Jalan Perempuan Temukan Keberanian dan Healing di Laut
-
Bayi Rewel Bikin Stres? Rahasia Tidur Nyenyak dengan Aromaterapi Lavender dan Chamomile!
-
Varises Esofagus Bisa Picu BAB dan Muntah Darah Hitam, Ini Penjelasan Dokter Bedah
-
Revolusi Kesehatan Dimulai: Indonesia Jadi Pusat Inovasi Digital di Asia!
-
HPV Masih Jadi Ancaman, Kini Ada Vaksin Generasi Baru dengan Perlindungan Lebih Luas
-
Resistensi Antimikroba Ancam Pasien, Penggunaan Antibiotik Harus Lebih Cerdas