Suara.com - Diabetes tipe 2 tidak akan menyebabkan komplikasi serius bila kadar gula darah Anda terkontrol dengan baik. Tapi, kadar gula darah ini bisa terkontrol dengan baik dibantu oleh hormon insulin yang diproduksi pankreas.
Sayangnya, hormon insulin ini kurang berfungsi baik ketika Anda menderita diabetes tipe 2. Akibatnya, kadar gula darah menjadi tidak terkontrol dan menyebabkan berbagai masalah kesehatan pada tubuh, seperti diare.
Menurut artikel dalam jurnal JAMA, diare terkait diabetes biasanya terjadi sewaktu-waktu dan mungkin berkaitan dengan periode buang air besar normal dan sembelit.
"Kondisi ini biasanya tidak menimbulkan rasa sakit dan terjadi pada siang hari serta malam hari. Kondisi ini mungkin juga terkait dengan inkontinensia tinja," kata jurnal tersebut dikutip dari Express.
Tapi, diare diabetes dikaitkan dengan neuropati diabetik. Neuropati diabetes adalah jenis kerusakan saraf yang dapat terjadi jika Anda menderita diabetes.
Gula darah tinggi (glukosa) dapat melukai saraf di seluruh tubuh Anda. Menurut artikel JAMA, diare akibat diabetes biasanya terkait dengan neuropati otonom.
Neuropati otonom terjadi ketika kadar gula darah tinggi merusak sistem saraf otonom, yang mengontrol jantung, kandung kemih, lambung, usus, organ seks dan mata.
Cara mengatasinya
Respons utama tubuh terhadap neuropati adalah mengendalikan kadar gula darah Anda. Solusi terbaik dan paling efektif adalah mengubah gaya hidup sehat.
Baca Juga: Serumah dengan Anak-anak Justru Lindungi Diri dari Virus Corona, Kok Bisa?
Menurut Diabetes.co.uk, olahraga dapat membantu menurunkan gula darah dan jalan kaki adalah cara terbaik untuk mencapainya.
"Masuk akal bahwa olahraga lebih keras akan memiliki efek yang lebih baik dalam menurunkan gula darah. Tetapi, hal ini tidak selalu terjadi karena olahraga berat juga bisa menghasilkan respons stres yang menyebabkan tubuh meningkatkan kadar glukosa darah," jelasnya.
Meskipun olahraga berat ini benar-benar memberikan manfaat, tapi efeknya cenderung berbeda-beda pada setiap orang. Diet juga memainkan peran kunci dan ada beberapa prinsip diet umum yang harus diperhatikan.
Hal terpenting adalah Anda harus memantau asupan karbohidrat karena akan berdampak nyata pada kadar gula darah.
Guna membantu Anda menyortir karbohidrat buruk dari karbohidrat baik, Anda harus mengacu pada indeks glikemik (GI). GI adalah sistem peringkat untuk makanan yang mengandung karbohidrat.
Hasil GI ini akan menunjukkan seberapa cepat makanan memengaruhi kadar gula darah (glukosa) Anda saat makan. Karbohidrat yang dipecah dengan cepat oleh tubuh dan menyebabkan peningkatan glukosa darah dengan cepat akan memiliki peringkat GI tertinggi.
Berita Terkait
-
Tiru Negara ASEAN, Kemenkeu Bidik Tarif Cukai Minuman Manis Rp1.700/Liter
-
Usia 20-an Kena Diabetes? Cek Kebiasaanmu Sekarang Juga!
-
Terobosan Baru Lawan Kebutaan Akibat Diabetes: Tele-Oftalmologi dan AI Jadi Kunci Skrining
-
Waspada "Diabesity", Mengapa Indonesia Jadi Sarang Penyakit Kombinasi Diabetes dan Obesitas?
-
Diabetes Bukan Penyakit Orang Tua, Ini 5 Cara Simpel Biar Gen Z Gak Kena Sakit Gula
Terpopuler
- 5 Sepatu Running Lokal Paling Juara: Harga Murah, Performa Berani Diadu Produk Luar
- 7 Bedak Padat yang Awet untuk Kondangan, Berkeringat Tetap Flawless
- 8 Mobil Bekas Sekelas Alphard dengan Harga Lebih Murah, Pilihan Keluarga Besar
- 5 Rekomendasi Tablet dengan Slot SIM Card, Cocok untuk Pekerja Remote
- 7 Rekomendasi HP Murah Memori Besar dan Kamera Bagus untuk Orang Tua, Harga 1 Jutaan
Pilihan
-
Pertemuan Mendadak Jusuf Kalla dan Andi Sudirman di Tengah Memanasnya Konflik Lahan
-
Cerita Pemain Keturunan Indonesia Han Willhoft-King Jenuh Dilatih Guardiola: Kami seperti Anjing
-
Mengejutkan! Pemain Keturunan Indonesia Han Willhoft-King Resmi Pensiun Dini
-
Kerugian Scam Tembus Rp7,3 Triliun: OJK Ingatkan Anak Muda Makin Rawan Jadi Korban!
-
Ketika Serambi Mekkah Menangis: Mengingat Kembali Era DOM di Aceh
Terkini
-
Mengubah Cara Pandang Masyarakat Terhadap Spa Leisure: Inisiatif Baru dari Deep Spa Group
-
Terobosan Baru Lawan Kebutaan Akibat Diabetes: Tele-Oftalmologi dan AI Jadi Kunci Skrining
-
5 Buah Tinggi Alkali yang Aman Dikonsumsi Penderita GERD, Bisa Mengatasi Heartburn
-
Borobudur Marathon Jadi Agenda Lari Akhir 2025
-
Waspada Konsumsi Minuman Soda Diet, Temuan Terbaru Sebut Risiko Penyakit Hati Naik hingga 60%
-
Inovasi Kedokteran Gigi yang Siap Ubah Layanan Kesehatan Mulut Indonesia
-
Waspada "Diabesity", Mengapa Indonesia Jadi Sarang Penyakit Kombinasi Diabetes dan Obesitas?
-
Gaya Hidup Modern Picu Kelelahan, Inovasi Wellness Mulai Dilirik Masyarakat Urban
-
Rahasia Anak Tumbuh Percaya Diri dan Kreatif, Jessica Iskandar Beberkan Kuncinya
-
BRIN Uji Rokok Elektrik: Kadar Zat Berbahaya Lebih Rendah, Tapi Perlu Pengawasan