Suara.com - Finlandia telah menangguhkan penggunaan vaksin AstraZeneca untuk menyelidiki dua kasus pembekuan darah. Institut Kesehatan dan Kesejahteraan Finlandia mengatakan penyelidikan akan memakan waktu setidaknya satu minggu.
Keputusan ini terjadi setelah Finlandia mengatakan tidak akan melarang penggunaan vaksin AstraZeneca, karena sekitar 20 negara Eropa lainnya mengkhawatirkan keamanannya.
Tapi kemarin, Uni Eropa melakukan perubahan besar pada penangguhan vaksin Oxford/AstraZeneca dengan mengatakan bahwa vaksin Covid-19 itu aman dan efektif.
Emer Cooke, direktur eksekutif EMA, mengatakan dia akan suntik vaksin Covid-19 besok jika mendapatkan penawaran.
Namun, Prancis justru membuat aturan hanya orang usia 55 tahun lebih yang mendapatkan suntik vaksin AstraZeneca, setelah menyatakan bahwa vaksin itu tidak aman.
Mereka mengambil keputusan itu untuk meminimalkan risiko orang yang lebih mudah mengembangkan pembekuan darah setelah suntik vaksin AstraZeneca.
Rekomendasi ini berdasarkan pada fakta bahwa pembekuan darah yang membuat Prancis dan negara Eropa lainnya menangguhkan vaksin AstraZeneca hanya terjadi pada orang usia di bawah 55 tahun.
"Manfaatnya dalam melindungi orang dari risiko kematian dan rawat inap akibat virus corona Covid-19 justru lebih besar dibandingkan kemungkinan risikonya," kata direktur eksekutif EMA dikutip dari The Sun.
Komite juga menyimpulkan bahwa vaksin Covid-19 tidak terkait dengan peningkatan risiko keseluruhan kejadian tromboemboli atau pembekuan darah.
Baca Juga: Benarkah Virus Corona Inggris Picu Miokarditis pada Hewan Peliharaan?
EMA merekomendasikan vaksin AstraZeneca tetap harus digunakan untuk melindungi diri dari virus corona Covid-19. Tapi, hubungan antara pembekuan darah dan vaksin Covid-19 tidak bisa sepenuhnya dikesampingkan.
Meskipun beberapa negara UE telah membatalkan penangguhan vaksin AstraZeneca, Swedia telah berjanji untuk tetap menangguhkannya hingga minggu depan.
Sejauh ini, para ahli medis pun masih belum tahu hubungan pembekuan darah dengan vaksin Covid-19. Tapi, beberapa kasus pembekuan darah yang berkembang bisa disebabkan berbagai alasan.
Para pasien yang mengembangkan pembekuan darah mungkin juga disebabkan oleh virus corona Covid-19 itu sendiri. Perdana Menteri Inggris pun menegaskan bahwa vaksin AstraZeneca dan Pfizer aman digunakan.
Berita Terkait
Terpopuler
- Prabowo Disebut Ogah Pasang Badan untuk Jokowi Soal Ijazah Palsu, Benarkah?
- 3 Shio Paling Beruntung Pekan Ketiga 13-19 Oktober 2025
- 5 Rekomendasi Sunscreen Mengandung Kolagen untuk Hilangkan Kerutan, Murah Meriah Mudah Ditemukan
- 6 Hybrid Sunscreen untuk Mengatasi Flek Hitam di Usia Matang 40 Tahun
- 22 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 12 Oktober: Klaim Pemain 112-113 dan Jutaan Koin
Pilihan
-
Uang MBG Rp100 T Belum Cair, Tapi Sudah Dibalikin!, Menkeu Purbaya Bingung
-
6 Rekomendasi HP 2 Jutaan Kamera Terbaik Oktober 2025
-
Keuangan Mees Hilgers Boncos Akibat Absen di FC Twente dan Timnas Indonesia
-
6 Rekomendasi HP Murah Tahan Air dengan Sertifikat IP, Pilihan Terbaik Oktober 2025
-
6 Fakta Isu Presiden Prabowo Berkunjung ke Israel
Terkini
-
Kenapa Anak Muda Sekarang Banyak Terserang Vertigo? Ini Kata Dokter
-
Tips Edukasi Kesehatan Reproduksi dan Menstruasi untuk Remaja Sehat dan Percaya Diri
-
Lagi Stres Kok Jadi Makan Berlebihan? Ini Penjelasan Psikolog Klinis
-
Otak Ternyata Bisa Meniru Emosi Orang, Hati-hati Anxiety Bisa Menular
-
National Hospital Surabaya Buktikan Masa Depan Medis Ada di Tangan AI!
-
Inovasi Bedah Robotik Pertama di Indonesia: Angkat Kanker Payudara Tanpa Hilangkan Bentuk Alami
-
Riset Ungkap Rahasia Bahagia: Bergerak 15 Menit Setiap Hari Bikin Mental Lebih Sehat
-
Mengembalikan Filosofi Pilates sebagai Olahraga yang Menyatukan Gerak, Napas, dan Ketenangan
-
Perawatan Mata Modern di Tengah Maraknya Gangguan Penglihatan
-
Terungkap! Ini Rahasia Otak Tetap Prima, Meski di Usia Lanjut