Suara.com - Polusi memengaruhi kesehatan kita, termasuk kesehatan reproduksi kita. Sebuah studi dari badan kesehatan masyarakat nasional Prancis menemukan anak laki-laki yang menderita cacat testis sejak lahir umumnya tumbuh di daerah dengan polusi tinggi.
Dalam studi ini, anak-anak lahir di lingkungan pertambangan batu bara dan tempat produksi logam.
Untuk penelitian yang terbit pada Rabu (17/3/2021) di jurnal Human Reproduction ini, peneliti mengamati 89.382 anak laki-laki Prancis yang menderita kriptorkismus, cacat lahir genetik yang mana salah satu atau kedua testis tidak turun, dari skrotum.
Seringkali, kriptorkismus sembuh sendiri dalam enam bulan sejak bayi lahir. Tetapi anak-anak di studi ini, yang semuanya berusia di bawah 7 tahun, membutuhkan operasi karena kondisinya tidak hilang dengam sendirinya.
Dari hasil pemetaan, peneliti menemukan anak laki-laki yang tinggal di daerah sangat tercemar dua kali lebih mungkin memiliki satu testis yang tidak turun. Mereka juga lima kali lebih mungkin memiliki dua testis yang tidak turun.
Ini bukan pertama kalinya peneliti mengamati faktor lingkungan memengaruhi potensi reproduksi manusia, dilansir Insider.
Ahli epidemiologi Shanna Swan melakukan studi bagaimana gaya hidup serta lingkungan mengancam hormon dan kemampuan reproduksi. Ia meneliti kandungan bahan kimia dalam debu, perekat dan plastik, seperti ftalat.
Swan menggunakan penelitiannya untuk menjelaskan bagaimana bahan kimia tersebut memengaruhi penurunan jumlah sperma, ukuran penis yang lebih kecil, dan rendahnya kemampuan reproduksi pada orang dewasa, anak-anak, serta bayi belum lahir.
Bahan kimia ini menganggu cara produksi hormon endokrin di dalam tubuh. Pada akhirnya, gangguan itu dapat menyebabkan obesitas, IQ lebih rendah, serta kelahiran prematur.
Baca Juga: Tangani Polusi, 210 Bibit Mangrove Ditanam di TWA Angke Kapuk
Swan juga mendeteksi bahwa bahan kimia ini menurunkan produksi testosteron.
Berita Terkait
Terpopuler
- Erick Thohir Umumkan Calon Pelatih Baru Timnas Indonesia
- 4 Daftar Mobil Kecil Toyota Bekas Dikenal Ekonomis dan Bandel buat Harian
- 5 Lipstik Transferproof untuk Kondangan, Tidak Luntur Dipakai Makan dan Minum
- 5 Rekomendasi Sepatu Running Selevel Adidas Adizero Versi Lokal, Lentur dan Kuat Tahan Beban
- 5 Rekomendasi Bedak Tabur untuk Usia 50-an, Bikin Kulit Halus dan Segar
Pilihan
-
Pengungsi Gunung Semeru "Dihantui" Gangguan Kesehatan, Stok Obat Menipis!
-
Menkeu Purbaya Lagi Gacor, Tapi APBN Tekor
-
realme C85 Series Pecahkan Rekor Dunia Berkat Teknologi IP69 Pro: 280 Orang Tenggelamkan Ponsel
-
5 Rekomendasi HP Murah Rp 1 Jutaan RAM 8 GB Terbaik November 2025, Cocok Buat PUBG Mobile
-
Ratusan Hewan Ternak Warga Mati Disapu Awan Panas Gunung Semeru, Dampak Erupsi Makin Meluas
Terkini
-
Cuaca Berubah-ubah Bikin Sakit? Ini 3 Bahan Alami Andalan Dokter untuk Jaga Imunitas!
-
BPOM: Apotek Jangan Asal Berikan Antibiotik ke Pembeli, Bahaya Level Global
-
Teknologi Jadi Kunci: Ini Pendekatan Baru Cegah Stunting dan Optimalkan Tumbuh Kembang Anak
-
Gak Perlu Marah di Grup WA Lagi, Call Centre 127 Siap Tampung Keluhan Soal Program MBG
-
5 Pilihan Sampo untuk Dermatitis Seboroik, Mengatasi Gatal dan Kulit Kepala Sensitif
-
Alasan Penting Dokter Bukan Cuma Perlu Belajar Pengobatan, Tapi Juga 'Seni' Medis
-
Dokter Kandungan Akui Rahim Copot Nyata Bisa Terjadi, Bisakah Disambungkan Kembali?
-
Klinik Safe Space, Dukungan Baru untuk Kesehatan Fisik dan Mental Perempuan Pekerja
-
Mengubah Cara Pandang Masyarakat Terhadap Spa Leisure: Inisiatif Baru dari Deep Spa Group
-
Terobosan Baru Lawan Kebutaan Akibat Diabetes: Tele-Oftalmologi dan AI Jadi Kunci Skrining