Suara.com - Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) RI memastikan jika kode produksi atau nomor batch vaksin Covid-19 buatan AstraZeneca berbeda dengan nomor batch yang diduga penyebab pembekuan darah.
"Batch produk vaksin Covid-19 AstraZeneca yang telah masuk ke Indonesia tersebut berbeda dengan batch produk yang diduga menyebabkan pembekuan darah dan diproduksi di fasilitas produksi yang berbeda," terang BPOM dalam keterangannya beberapa waktu lalu.
Adapun kode batch vaksin yang dicurigai menyebabkan pembekuan darah ialah ABV5300, ABV3025 dan ABV285. Ketiga vaksin AstraZeneca dengan kode ini tidak masuk ke Indonesia.
Sedangkan kode batch vaksin AstraZeneca yang masuk ke Indonesia ialah CTMAV504, CTMAV514, dan CTMAV516.
Kode batch dalam pembuatan obat termasuk vaksin sangat penting, untuk memantau adanya kejadian atau efek samping yang tidak diinginkan.
Batch yang sama menandakan obat atau vaksin diproduksi dan dibuat oleh produsen yang sama, termasuk hari dan jam pembuatan.
Sehingga apabila terjadi hal yang tidak diinginkan, lebih mudah mengidentifikasi obat atau vaksin mana saja yang bermasalah.
Adapun vaksin Covid-19 AstraZeneca yang diterima Indonesia melalui program COVAX dari Organisasi Kesehatan Dunia atau WHO sebanyak 1,1 juta dosis, diproduksi di Korea Selatan dengan jaminan mutu sesuai standar persyaratan global untuk Cara Pembuatan Obat yang Baik (CPOB).
"Walaupun vaksin COVID-19 AstraZeneca dengan nomor bets ABV5300, ABV3025 dan ABV2856 tidak masuk ke Indonesia, namun untuk kehati-hatian, Badan POM bersama dengan tim pakar KOMNAS Penilai Obat, KOMNAS PP KIPI dan ITAGI melakukan kajian lebih lanjut sejak diketahui isu keamanan tersebut," terang BPOM lagi.
Baca Juga: Walau Aman, Finlandia Menangguhkan Penggunaan Vaksin AstraZeneca
Hingga kini BPOM masih merekomendasikan untuk tidak menggunakan vaksin Covid-19 buatan AstraZeneca sampai diketahui dan mendapat kejelasan lebih lanjut, efek pembekuan darah yang dipermasalahkan beberapa negara Uni Eropa.
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas yang Anti-Rugi: Pemakaian Jangka Panjang Tetap Aman Sentosa
- 3 Mobil Bekas 60 Jutaan Kapasitas Penumpang di Atas Innova, Keluarga Pasti Suka!
- 5 Mobil Listrik 8 Seater Pesaing BYD M6, Kabin Lega Cocok untuk Keluarga
- Cek Fakta: Viral Ferdy Sambo Ditemukan Meninggal di Penjara, Benarkah?
- Target Harga Saham CDIA Jelang Pergantian Tahun
Pilihan
-
Catatan Akhir Tahun: Emas Jadi Primadona 2025
-
Dasco Tegaskan Satgas DPR RI Akan Berkantor di Aceh untuk Percepat Pemulihan Pascabencana
-
6 Rekomendasi HP Murah Layar AMOLED Terbaik untuk Pengalaman Menonton yang Seru
-
Kaleidoskop Sumsel 2025: Menjemput Investasi Asing, Melawan Kepungan Asap dan Banjir
-
Mengungkap Gaji John Herdman dari PSSI, Setara Harga Rumah Pinggiran Tangsel?
Terkini
-
Pakar Ungkap Cara Memilih Popok Bayi yang Sesuai dengan Fase Pertumbuhannya
-
Waspada Super Flu Subclade K, Siapa Kelompok Paling Rentan? Ini Kata Ahli
-
Asam Urat Bisa Datang Diam-Diam, Ini Manfaat Susu Kambing Etawa untuk Pencegahan
-
Kesehatan Gigi Keluarga, Investasi Kecil dengan Dampak Besar
-
Fakta Super Flu, Dipicu Virus Influenza A H3N2 'Meledak' Jangkit Jutaan Orang
-
Gigi Goyang Saat Dewasa? Waspada! Ini Bukan Sekadar Tanda Biasa, Tapi Peringatan Serius dari Tubuh
-
Bali Menguat sebagai Pusat Wellness Asia, Standar Global Kesehatan Kian Jadi Kebutuhan
-
Susu Creamy Ala Hokkaido Tanpa Drama Perut: Solusi Nikmat buat yang Intoleransi Laktosa
-
Tak Melambat di Usia Lanjut, Rahasia The Siu Siu yang Tetap Aktif dan Bergerak
-
Rahasia Sendi Kuat di Usia Muda: Ini Nutrisi Wajib yang Perlu Dikonsumsi Sekarang