Suara.com - Pandemi Covid-19 telah melanda dunia lebih dari setahun. Sebanyak 124,28 juta orang di 221 negara telah terinfeksi virus corona SARS Cov-2 tersebut. Update Covid-19 global hari ini seperti dikutip dari situs Worldometers, Selasa (23/3) pukul 08.33 WIB, sebanyak 100.255.019 orang telah dinyatakan sembuh dari Covid-19.
Dalam 24 jam terakhir dilaporkan 461.748 orang telah negatif Covid-19. Amerika Serikat dan Brasil jadi penyumbang terbanyak angka kesembuhan harian kemarin, yaitu di atas 55 ribu orang.
Tetapi, kedua negara tersebut juga melaporkan infeksi baru terbanyak dalam waktu 24 jam. Brasil yang tengah mengalami lonjakan kasus sejak bulan lalu, melaporkan kasus baru sebanyak 53.386 infeksi. Sementara infeksi baru yang dilaporkan Amerika Serikat berjumlah 45.399 kasus.
Walau demikian, kematian akibat Covid-19 juga meningkat. Hari ini telah tercatat 2,73 juta jiwa meninggal dunia.
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyatakan lonjakan kematian akibat Covid-19 kembali terjadi setelah selama enam pekan sempat menurun. Pimpinan teknis WHO untuk Covid-19, Maria Van Kerkhove, mengatakan peningkatan kematian diikuti dengan kasus positif yang juga meningkat di seluruh dunia, selama lima pekan berturut-turut.
Dia mengatakan, jumlah kasus yang dilaporkan meningkat terjadi di empat dari enam wilayah WHO, meskipun ada variasi yang signifikan di setiap wilayah.
"Dalam seminggu terakhir, kasus telah meningkat 8 persen. Di Eropa, itu 12 persen dan itu didorong oleh beberapa negara," kata Van Kerkhove dikutip dari SCMP.
Menurut Van Kerkhove, peningkatan kasus positif itu sebagian disebabkan oleh penyebaran varian baru virus corona yang pertama kali ditemukan di Inggris dan saat ini menyebar ke berbagai daerah, termasuk Eropa timur.
Asia Tenggara juga tercatat kenaikan 49 persen infeksi baru. Sementara wilayah Pasifik Barat, WHO melaporkan kenaikan 29 persen yang sebagian besar dipicu oleh Filipina, kata Van Kerkhove. Wilayah Mediterania timur mengalami peningkatan kasus 8 persen. Sedangkan penurunan jumlah kasus positif baru dilaporkan di Amerika dan Afrika.
Baca Juga: Update Covid-19 Global: Vaksin AstraZeneca Terbukti Aman
"Saya ingin menyebutkan bahwa sudah sekitar enam minggu di mana kami melihat penurunan kematian. Tapi dalam seminggu terakhir, kami mulai melihat sedikit peningkatan kematian di seluruh dunia. Ini pertanda yang mengkhawatirkan," ucapnya.
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- Kecewa Kena PHP Ivan Gunawan, Ibu Peminjam Duit: Kirain Orang Baik, Ternyata Munafik
- Nasib Maxride di Yogyakarta di Ujung Tanduk: Izin Tak Jelas, Terancam Dilarang
- Rekam Jejak Brigjen Helfi Assegaf, Kapolda Lampung Baru Gantikan Helmy Santika
- Ahmad Sahroni Ternyata Ada di Rumah Saat Penjarahan, Terjebak 7 Jam di Toilet
- Gibran Dicap Langgar Privasi Saat Geledah Tas Murid Perempuan, Ternyata Ini Faktanya
Pilihan
-
Sidang Cerai Tasya Farasya: Dari Penampilan Jomplang Hingga Tuntutan Nafkah Rp 100!
-
Sultan Tanjung Priok Cosplay Jadi Gembel: Kisah Kocak Ahmad Sahroni Saat Rumah Dijarah Massa
-
Pajak E-commerce Ditunda, Menkeu Purbaya: Kita Gak Ganggu Daya Beli Dulu!
-
Dukungan Dua Periode Prabowo-Gibran Jadi Sorotan, Ini Respon Jokowi
-
Menkeu Purbaya Putuskan Cukai Rokok 2026 Tidak Naik: Tadinya Saya Mau Turunin!
Terkini
-
Nada Tarina Pamer Bekas Jahitan Operasi, Kenapa Skoliosis Lebih Rentan pada Wanita?
-
Apa Itu Tylenol: Obat yang Diklaim Donald Trump Bisa Bikin Autis
-
Mengenal Osteosarcoma, Kanker Tulang Ganas yang Mengancam Nyawa Anak dan Remaja
-
Viral Guyonan Lelaki Manja saat Sakit, Dokter Saraf Bongkar Fakta Toleransi Nyeri
-
Bukan Cuma Pekerja, Ternyata Orang Tua juga Bisa Burnout karena Masalah Membesarkan Anak
-
Benarkah Diet Keto Berisiko untuk Kesehatan? Ini Jawaban Ahli
-
Tren Mengkhawatirkan! Mengapa Kasus Kanker pada Anak Muda Meningkat?
-
Gaya Hidup Higienis: Kebiasaan Kecil yang Berdampak Besar bagi Tubuh
-
Mengenal Penyakit Lyme yang Diderita Bella Hadid: Bagaimana Perawatannya?
-
Terapi Imunologi Sel: Inovasi Perawatan Kesehatan untuk Berbagai Penyakit Kronis