Suara.com - Pakar ilmu politik Arbi Sanit meninggal dunia pagi tadi setelah menjalani perawatan di ruangan ICCU Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo.
Dosen di Universitas Indonesia dan Universitas Muhammadiyah Prof Dr Hamka itu menghembuskan napas setelah berjuang melawan penyakit jantung dan liver, demikian informasi yang dihimpun dari beberapa sumber Antara. Arbi Sanit meninggal dunia di usia 82 tahun.
Antara penyakit jantung dan hati memang erat kaitannya. Dikutip dari Medicine Net, penelitian membuktikan bahwa orang dengan penyakit hati berlemak non-alkohol mengalami penumpukan lemak di hati yang tidak disebabkan oleh minuman beralkohol. Lemak itu dapat menyebabkan peradangan dan jaringan parut di hati.
"Penemuan baru ini menyarankan bahwa pasien dengan penyakit arteri koroner harus diskrining untuk penyakit hati juga (pasien dengan penyakit hati berlemak non-alkohol) harus diperiksa untuk penyakit arteri koroner," kata Dr. Rajiv Chhabra, seorang ahli gastroenterologi di Saint Luke's, pusat Manajemen Penyakit Hati Sistem Kesehatan di Kansas City.
Para peneliti mengamati CT scan perut bagian atas terhadap 400 pasien dan menemukan bahwa mereka yang menderita penyakit liver berlemak non-alkohol lebih mungkin untuk memiliki penyakit arteri koroner.
Efek penyakit liver berlemak non-alkohol lebih kuat daripada faktor risiko lainnya untuk penyakit jantung, seperti merokok, tekanan darah tinggi, diabetes, kolesterol tinggi, dan sindrom metabolik.
Perawatan yang disarankan untuk pasien liver berlemak non-alkohol di antaranya, perubahan pola makan, olahraga rutin, dan pengobatan. Penyakit liver berlemak non-alkohol merupakan kelainan hati yang paling umum terjadi di negara-negara Barat. Penyakit itu semakin menjadi perhatian di kalangan dokter karena meningkatnya angka obesitas dan diabetes yang bisa jadi faktor pemicu.
"Jika tren saat ini terus berlanjut, prevalensi (penyakit hati berlemak non-alkohol) diperkirakan akan meningkat menjadi 40 persen dari populasi pada tahun 2020," kata Helzberg dalam rilis berita Saint Luke's Health System.
Baca Juga: Virus Corona Varian Inggris Sebabkan Gangguan Jantung Pada Hewan
Berita Terkait
Terpopuler
- Kecewa Kena PHP Ivan Gunawan, Ibu Peminjam Duit: Kirain Orang Baik, Ternyata Munafik
- Nasib Maxride di Yogyakarta di Ujung Tanduk: Izin Tak Jelas, Terancam Dilarang
- Rekam Jejak Brigjen Helfi Assegaf, Kapolda Lampung Baru Gantikan Helmy Santika
- Ahmad Sahroni Ternyata Ada di Rumah Saat Penjarahan, Terjebak 7 Jam di Toilet
- Gibran Dicap Langgar Privasi Saat Geledah Tas Murid Perempuan, Ternyata Ini Faktanya
Pilihan
-
Sidang Cerai Tasya Farasya: Dari Penampilan Jomplang Hingga Tuntutan Nafkah Rp 100!
-
Sultan Tanjung Priok Cosplay Jadi Gembel: Kisah Kocak Ahmad Sahroni Saat Rumah Dijarah Massa
-
Pajak E-commerce Ditunda, Menkeu Purbaya: Kita Gak Ganggu Daya Beli Dulu!
-
Dukungan Dua Periode Prabowo-Gibran Jadi Sorotan, Ini Respon Jokowi
-
Menkeu Purbaya Putuskan Cukai Rokok 2026 Tidak Naik: Tadinya Saya Mau Turunin!
Terkini
-
Nada Tarina Pamer Bekas Jahitan Operasi, Kenapa Skoliosis Lebih Rentan pada Wanita?
-
Apa Itu Tylenol: Obat yang Diklaim Donald Trump Bisa Bikin Autis
-
Mengenal Osteosarcoma, Kanker Tulang Ganas yang Mengancam Nyawa Anak dan Remaja
-
Viral Guyonan Lelaki Manja saat Sakit, Dokter Saraf Bongkar Fakta Toleransi Nyeri
-
Bukan Cuma Pekerja, Ternyata Orang Tua juga Bisa Burnout karena Masalah Membesarkan Anak
-
Benarkah Diet Keto Berisiko untuk Kesehatan? Ini Jawaban Ahli
-
Tren Mengkhawatirkan! Mengapa Kasus Kanker pada Anak Muda Meningkat?
-
Gaya Hidup Higienis: Kebiasaan Kecil yang Berdampak Besar bagi Tubuh
-
Mengenal Penyakit Lyme yang Diderita Bella Hadid: Bagaimana Perawatannya?
-
Terapi Imunologi Sel: Inovasi Perawatan Kesehatan untuk Berbagai Penyakit Kronis