Suara.com - Sempat beredar klaim yang menyebut pelancong yang ingin datang ke China tak perlu melakukan karantina, jika sudah disuntik vaksin Covid-19 buatan mereka.
Namun rupanya kebijakan ini tidak berpengaruh banyak terhadap jumlah pelancong yang datang.
Juru bicara Kementerian Luar Negari China, Hua Chunying, mengatakan ada atau tidaknya kebijakan tersebut, pelancong tetap wajib karantina.
"Yang perlu digarisbawahi, kemudahan bagi mereka yang disuntik vaksin China tidak memengaruhi kebijakan orang yang masuk ke China tanpa menggunakan vaksin buatan China," katanya, dilansir ANTARA.
Sebelumnya, perwakilan pemerintah China di berbagai negara mengumumkan kemudahan visa bagi orang asing yang hendak memasuki wilayah negara tersebut dengan syarat menggunakan vaksin buatan China.
Hua mengakui kebijakan itu menyita perhatian publik secara global. Dia menentang politisasi kebijakan China tersebut.
"Kebijakan ini dibuat atas pertimbangan keamanan dan kemanjuran vaksin China. Bahkan negara lain juga melakukan praktik serupa," ujarnya berkilah.
Perempuan diplomat itu juga menegaskan bahwa ada kebijakan itu atau tidak, kewajiban karantina secara mandiri bagi orang yang memasuki wilayah China tetap berlaku.
China mewajibkan karantina bagi warga negara asing, termasuk Indonesia, untuk melakukan karantina pendahuluan di negara asal selama 14 hari sebelum terbang disertai hasil tes negatif antibodi dan PCR.
Baca Juga: Semua Negara Berebut Vaksin, Sri Mulyani : Waspada Gelombang Ketiga
Sesampainya di bandara tujuan di China, para pendatang masih diwajibkan menjalani karantina di hotel selama 14 hari. Kemudian, otoritas Kota Beijing mengeluarkan kebijakan tambahan berupa karantina mandiri selama tujuh hari bagi pengguna penerbangan internasional yang telah menjalani karantina 14 hari di bandara kedatangan di kota lain.
Dengan demikian, orang yang melakukan perjalanan dari negara lain tujuan Beijing harus menjalani masa karantina selama 35 hari.
Kewajiban karantina dan persyaratan vaksin buatan China sempat menghambat rencana sejumlah warga negara Indonesia, termasuk para diplomat, untuk melakukan perjalanan ke China.
Beberapa WNI bahkan ada yang merasa kesulitan mendapatkan vaksin buatan China sebagai prasyarat mendapatkan visa. Apalagi, sampai sekarang pemerintah Indonesia belum mengeluarkan kebijakan vaksinasi secara mandiri.
Berita Terkait
-
Kereta Gantung Rinjani: Proyek 'Rp6,7 Triliun', Investor China Ternyata Tidak Terdaftar
-
Misteri Diare Massal Hostel Canggu: 6 Turis Asing Tumbang, 1 Tewas Mengenaskan
-
Indonesia Resmi Akhiri KLB Polio Tipe 2, Menkes Ingatkan Anak-anak Tetap Harus Vaksin Sesuai Usia
-
Sinopsis Bloom Life, Drama China Terbaru Landy Li dan Guo Jun Chen
-
Keponakan Luhut Sebut RI Bakal Dibanjiri Investor Asing pada 2026, China Mendominasi
Terpopuler
- Breaking News! PSSI Resmi Umumkan Pelatih Timnas Indonesia
- 8 City Car yang Kuat Nanjak dan Tak Manja Dibawa Perjalanan Jauh
- 5 Rekomendasi Cushion Mengandung Skincare Anti-Aging Untuk Usia 40 Ke Atas
- Djarum Buka Suara soal Pencekalan Victor Hartono dalam Kasus Dugaan Korupsi Tax Amnesty
- 5 Smartwatch Terbaik untuk Olahraga dan Pantau Detak Jantung, Harga Mulai Rp300 Ribuan
Pilihan
-
Timnas Indonesia: U-17 Dilatih Timur Kapadze, Nova Arianto Tukangi U-20, Bojan Hodak Pegang Senior?
-
Harga Minyak Dunia Melemah, di Tengah Upaya Trump Tekan Ukraina Terima Damai dengan Rusia
-
Indonesia jadi Raja Sasaran Penipuan Lowongan Kerja di Asia Pasifik
-
Kisah Kematian Dosen Untag yang Penuh Misteri: Hubungan Gelap dengan Polisi Jadi Sorotan
-
Kisi-Kisi Pelatih Timnas Indonesia Akhirnya Dibocorkan Sumardji
Terkini
-
50 Persen Penduduk Indonesia Berisiko Osteoporosis, Kenapa Gen X Paling Terancam?
-
Waduh! Studi Temukan Bukti Hewan Ternak Makan Sampah Plastik, Bahayanya Apa Buat Kita?
-
Terobosan Penanganan Masalah Bahu: Dari Terapi Non-Bedah hingga Bedah Minim Invasif
-
Cuaca Berubah-ubah Bikin Sakit? Ini 3 Bahan Alami Andalan Dokter untuk Jaga Imunitas!
-
Review Lengkap Susu Flyon: Manfaat, Komposisi, Cara Konsumsi dan Harga Terbaru
-
BPOM: Apotek Jangan Asal Berikan Antibiotik ke Pembeli, Bahaya Level Global
-
Teknologi Jadi Kunci: Ini Pendekatan Baru Cegah Stunting dan Optimalkan Tumbuh Kembang Anak
-
Gak Perlu Marah di Grup WA Lagi, Call Centre 127 Siap Tampung Keluhan Soal Program MBG
-
5 Pilihan Sampo untuk Dermatitis Seboroik, Mengatasi Gatal dan Kulit Kepala Sensitif
-
Alasan Penting Dokter Bukan Cuma Perlu Belajar Pengobatan, Tapi Juga 'Seni' Medis