Suara.com - Dampak negatif dari merokok mungkin telah diketahui oleh banyak orang, bahkan oleh perokok aktif itu sendiri. Tetapi, adiktif yang disebabkan kandungan nikotin dalam rokok jadi salah satu penyebab seseorang kesulitan berhenti merokok.
Kondisi kesehatan yang memburuk seringkali memaksa seseorang akhirnya berhenti merokok. Kondisi itu pula yang dialami musisi Fiersa Besari. Mulai merokok sejak sekitar tahun 1997, Fiersa mengaku mulai berhenti pada 2015, setelah didoagnosa sakit bronkitis kronis.
Akibat sakit tersebut, publik figur yang dikenal gemar mendaki gunung itu sempat terancam tak bisa lagi bernyanyi jika tidak berhenti merokok.
"Zaman waktu kena bronkitis kronis, dan diultimatum harus berhenti merokok, atau risikonya saya enggak akan bisa lagi melakukan hal yang saya suka: mendaki dan nyanyi," cerita Fiersa dikutip dari statusnya di Instagram, Kamis (25/3/2021).
Fiersa mengatakan, sakitnya itu yang jadi penyebab dirinya berhenti merokok hingga sekarang. Ketika harus dirawat akibat bronkitis kronis, penulis buku Garis Waktu itu baru menyadari bahwa sakit mahal.
"Sakit parah sampai di titik susah napas, terus pas ke rumah sakit lihat tagihannya ternyata mahal wkwk. Oh, ternyata sakit tuh mahal, ya. Mana waktu itu di tabungan saya cuma ada 600 ribu rupiah. Kalau enggak sakit juga kayaknya saya masih lanjut ngerokok," kata Fiersa menjawab pertanyaannya dari pengikutnya di Instagram.
Selain tak ingin mengulangnya sakitnya, keberadaan anak kini juga menjadi motivasi Fiersa Besari untuk tidak mau kembali merokok.
"Sejauh ini enggak ada (kembali merokok). Apalagi sejak sudah punya anak. Enggak tega kalau gendong Neng Kinasih dengan baju bau rokok," ucapnya.
Rokok merupakan bentuk penggunaan tembakau yang paling umum dikonsumsi di seluruh dunia. Badan Kesehatan Dunia (WHO) telah mengategorikan kecanduan tembakau sebagai epidemi karena termasuk salah satu ancaman kesehatan masyarakat terbesar yang pernah dihadapi dunia.
Baca Juga: Fiersa Besari Rilis Lagu untuk Kinasih, Berjudul 'Judulnya Adalah Namamu'
WHO mencatat rokok telah menewaskan lebih dari 8 juta orang setiap tahun di seluruh dunia. Lebih dari 7 juta kematian tersebut disebabkan oleh penggunaan tembakau langsung, sementara sekitar 1,2 juta disebabkan oleh non-perokok yang terpapar asap rokok orang lain. Semua bentuk tembakau berbahaya, dan tidak ada tingkat paparan tembakau yang aman, tegas WHO seperti dikutip dari situs resminya.
Lantas apakah seseorang harus mengalami sakit parah dahulu agar sadar untuk berhenti merokok? Tentu tidak.
Menurut WHO, perokok yang sadar akan bahaya tembakau, sebagian besar ingin berhenti. Konseling dan pengobatan medis sangat direkomendasikan agar pecandu tembakau bisa berhasil berhenti.
Namun saat ini, catatan WHO, hanya 23 negara yang menyediakan layanan penghentian penggunaan tembakau secara komprehensif dengan cakupan biaya penuh atau sebagian untuk membantu pengguna tembakau berhenti.
Diutip dari situs Webmd, masih ada 13 cara yang bisa dilakukan untuk seseorang yang serius ingin berhenti merokok.
1. Tetapkan alasan
Untuk mendapatkan motivasi, Anda membutuhkan alasan pribadi yang kuat untuk berhenti. Mungkin untuk melindungi keluarga dari asap rokok atau turunkan risiko terkena kanker paru-paru, penyakit jantung, atau kondisi lainnya. Atau untuk terlihat dan merasa awet muda. Pilih alasan yang cukup kuat untuk mengalahkan keinginan merokok.
Berita Terkait
Terpopuler
- 6 HP RAM 8 GB Paling Murah dengan Spesifikasi Gaming, Mulai Rp1 Jutaan
- 5 Tablet Snapdragon Mulai Rp1 Jutaan, Cocok untuk Pekerja Kantoran
- 7 Rekomendasi Sepatu Jalan Kaki Terbaik Budget Pekerja yang Naik Kendaraan Umum
- 7 Rekomendasi Body Lotion dengan SPF 50 untuk Usia 40 Tahun ke Atas
- 7 Pilihan Sepatu Lokal Selevel Hoka untuk Lari dan Bergaya, Mulai Rp300 Ribuan
Pilihan
-
Bobibos Ramai Dibicarakan! Pakar: Wajib Lolos Uji Kelayakan Sebelum Dijual Massal
-
Video Brutal Latja SPN Polda NTT Bocor, Dua Siswa Dipukuli Senior Bikin Publik Murka
-
Rolas Sitinjak: Kriminalisasi Busuk dalam Kasus Tambang Ilegal PT Position, Polisi Pun Jadi Korban
-
Menkeu Purbaya Ungkap Ada K/L yang Balikin Duit Rp3,5 T Gara-Gara Tak Sanggup Belanja!
-
Vinfast Serius Garap Pasar Indonesia, Ini Strategi di Tengah Gempuran Mobil China
Terkini
-
Waspada Konsumsi Minuman Soda Diet, Temuan Terbaru Sebut Risiko Penyakit Hati Naik hingga 60%
-
Inovasi Kedokteran Gigi yang Siap Ubah Layanan Kesehatan Mulut Indonesia
-
Waspada "Diabesity", Mengapa Indonesia Jadi Sarang Penyakit Kombinasi Diabetes dan Obesitas?
-
Gaya Hidup Modern Picu Kelelahan, Inovasi Wellness Mulai Dilirik Masyarakat Urban
-
Rahasia Anak Tumbuh Percaya Diri dan Kreatif, Jessica Iskandar Beberkan Kuncinya
-
BRIN Uji Rokok Elektrik: Kadar Zat Berbahaya Lebih Rendah, Tapi Perlu Pengawasan
-
Sering Luput Dari Perhatian Padahal Berbahaya, Ketahui Cara Deteksi dan Pencegahan Aritmia
-
Vape Bukan Alternatif Aman: Ahli Ungkap Risiko Tersembunyi yang Mengintai Paru-Paru Anda
-
Kesehatan Perempuan dan Bayi jadi Kunci Masa Depan yang Lebih Terjamin
-
8 Olahraga yang Efektif Menurunkan Berat Badan, Tubuh Jadi Lebih Bugar