Suara.com - Distribusi vaksin Covid-19 masih belum merata dan didominasi oleh negara-negara kaya. Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) Antonio Guterres mengkritik kepentingan pribadi negara-negara maju yang memasok vaksin Covid-19 melebihi kebutuhan penduduknya.
"Saya sangat prihatin dengan distribusi vaksin yang sangat tidak adil ini di dunia," kata Guterres dalam wawancara yang disiarkan pada Minggu (28/3) oleh saluran Kanada CBC, dikutip Channel News Asia.
Guterres menegaskan bahwa vaksin Covid-19 dianggap sebagai barang publik secara global, sehingga penyebarannya harus adil.
"Jangan menimbun vaksin! Itu tidak masuk akal," ucapnya.
"Kami telah mengimbau negara-negara maju untuk berbagi beberapa vaksin yang telah mereka beli lebih dari yang mereka butuhkan," imbuhnya.
Guterres menyesalkan bahwa sistem bantuan vaksin COVAX internasional untuk negara-negara berkembang dan miskin jadi mengalami kesulitan karena ada banyak penimbunan dosis.
Dia kembali mengingatkan bahwa mengakhiri pandemi Covid-19 sangat bergantung pada kemungkinan memvaksinasi secepat mungkin populasi di seluruh dunia. Dia memohon dukungan mekanisme dari negara G20 untuk menerapkan rencana vaksinasi global.
Sebelumnya UNICEF, sebagai salah satu inisiator vaksin bantuan COVAX-GAVI telah menyatakan bahwa ada keterlambatan pengiriman vaksin terutama dari produsen AstraZeneca yang dibuat di India.
India menunda pengiriman untuk periode Maret dan April. Indonesia termasuk salah satu negara yang terkena imbas penundaan pengiriman vaksin tersebut.
Baca Juga: Kejar Vaksinasi Covid-19 untuk Herd Immunity
"Kami memahami bahwa pengiriman vaksin Covid-19 ke negara berpenghasilan rendah yang berpartisipasi dalam fasilitas COVAX kemungkinan akan menghadapi penundaan, menyusul kemunduran dalam mendapatkan izin ekspor untuk dosis lebih lanjut vaksin Covid-19 yang diproduksi oleh Serum Institute of India (SII)," kata UNICEF.
"COVAX sedang dalam pembicaraan dengan pemerintah India dengan tujuan untuk memastikan pengiriman secepat mungkin," lanjutnya.
Sebagaimana diberitakan Reuters, sejak Rabu (24/3) India telah menahan sementara semua ekspor utama dari vaksin AstraZeneca yang dibuat oleh SII untuk memenuhi permintaan domestik karena infeksi meningkat.
UNICEF juga mengatakan bahwa negara-negara peserta COVAX telah diberi tahu tentang persediaan dosis AstraZeneca yang lebih rendah dari perkiraan yang dibuat di Korea Selatan untuk bulan Maret.
"Sejalan dengan tantangan lingkungan pasokan global saat ini, hal ini disebabkan oleh tantangan yang dihadapi perusahaan dalam meningkatkan pasokan dengan cepat dan mengoptimalkan proses produksi untuk pengiriman awal ini," kata UNICEF.
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Motor Matic Paling Nyaman & Kuat Nanjak untuk Liburan Naik Gunung Berboncengan
- 5 Mobil Bekas yang Perawatannya Mahal, Ada SUV dan MPV
- 5 Perbedaan Toyota Avanza dan Daihatsu Xenia yang Sering Dianggap Sama
- 5 Mobil SUV Bekas Terbaik di Bawah Rp 100 Juta, Keluarga Nyaman Pergi Jauh
- 13 Promo Makanan Spesial Hari Natal 2025, Banyak Diskon dan Paket Hemat
Pilihan
-
Live Sore Ini! Sriwijaya FC vs PSMS Medan di Jakabaring
-
Strategi Ngawur atau Pasar yang Lesu? Mengurai Misteri Rp2.509 Triliun Kredit Nganggur
-
Libur Nataru di Kota Solo: Volume Kendaraan Menurun, Rumah Jokowi Ramai Dikunjungi Wisatawan
-
Genjot Daya Beli Akhir Tahun, Pemerintah Percepat Penyaluran BLT Kesra untuk 29,9 Juta Keluarga
-
Genjot Konsumsi Akhir Tahun, Pemerintah Incar Perputaran Uang Rp110 Triliun
Terkini
-
Gigi Goyang Saat Dewasa? Waspada! Ini Bukan Sekadar Tanda Biasa, Tapi Peringatan Serius dari Tubuh
-
Bali Menguat sebagai Pusat Wellness Asia, Standar Global Kesehatan Kian Jadi Kebutuhan
-
Susu Creamy Ala Hokkaido Tanpa Drama Perut: Solusi Nikmat buat yang Intoleransi Laktosa
-
Tak Melambat di Usia Lanjut, Rahasia The Siu Siu yang Tetap Aktif dan Bergerak
-
Rahasia Sendi Kuat di Usia Muda: Ini Nutrisi Wajib yang Perlu Dikonsumsi Sekarang
-
Ketika Anak Muda Jadi Garda Depan Pencegahan Penyakit Tak Menular
-
GTM pada Anak Tak Boleh Dianggap Sepele, Ini Langkah Orang Tua untuk Membantu Nafsu Makan
-
Waspada! Pria Alami Sperma Kosong hingga Sulit Punya Buat Hati, Dokter Ungkap Sebabnya
-
Standar Global Layanan Kesehatan Kian Ditentukan oleh Infrastruktur Rumah Sakit
-
Gaya Hidup Anak Muda: Nongkrong, Makan Enak, Tapi Kolesterol Jangan Lupa Dicek