Suara.com - Berbicara pada diri sendiri bukan hal yang buruk. Berbicara pada diri sendiri membuat kita lebih tahu bisa diri kita sendiri termasuk mengetahui kelebihan dan kekurangan yang harus diperbaiki.
Hanya saja psikiater Rumah Sakit Wockhardt di Mumbai, India, Dr. Rahul Khemani, menekankan pentingnya berbicara hal-hal positif pada diri sendiri, bukan hal negatif.
Kata Dr. Rahul, seseorang yang berbicara sendiri dengan sudut pandang negatif dapat memiliki rasa percaya diri yang rendah.
"Hal ini akan menimbulkan stres dan frustasi. Kebiasaan ini juga dapat memengaruhi pemikiran negatif, bahkan kesehatan mental kita," ungkap Dr. Rahul Khemani.
Melansir dari Healthshots, berikut lima alasan mengapa self talk negatif dapat merusak kesehatan mental seseorang.
1. Menghilangkan kemampuan diri
Berbicara negatif pada diri sendiri dapat menghilangkan kemampuan, termasuk kemampuan melihat peluang dan kesempatan. Tidak hanya itu, hilangnya kemampuan diri juga bisa merusak hubungan dengan orang lain.
2. Membatasi pikiran
Brpikir negatif dapat membatasi pikiran seseorang, karena tidak pandai dalam menangani sesuatu bahkan gagasan sendiri. Jangan membebani diri sendiri dengan pikiran yang gak perlu ya!
3. Menuntut sempurna
Seseorang harus tahu, menuntut sempurna harus seperti apa? Jika fisik, tentu orang lain punya fisik yang berbeda. Begitu juga kecerdasan, masing-masing orang punya kecerdasan sendiri. Karena itu, menuntut sempurna adalah hal yang tidak baik. Coba menerima diri dengan semampunya, dan ingat bahwa tidak ada yang sempurna di dunia ini.
4. Menyebabkan depresi
Berbicara sendiri dengan ungkapan negatif bisa membuat seseorang menjadi depresi. Tidak hanya itu, ungkapan negatif juga bisa membuat seseorang ingin bunuh diri.
Baca Juga: Niat Zakat Fitrah Lengkap Bacaan Latin dan Artinya
5. Sering mengkritik diri sendiri
Mengkritik diri sendiri memang penting, agar tahu apa yang harus diperbaiki. Tapi sering mengkritik bukan hal yang baik. Selain merusak mental, hal itu dapat membuat Anda jadi tidak percaya diri. Padahal, tidak semua orang harus ikuti sesuai mau mereka.
Berita Terkait
Terpopuler
- Media Swiss Sebut PSSI Salah Pilih John Herdman, Dianggap Setipe dengan Patrick Kluivert
- 8 Promo Makanan Spesial Hari Ibu 2025, dari Hidangan Jepang hingga Kue
- PSSI Tunjuk John Herdman Jadi Pelatih, Kapten Timnas Indonesia Berikan Komentar Tegas
- 7 Sepatu Murah Lokal Buat Jogging Mulai Rp100 Ribuan, Ada Pilihan Dokter Tirta
Pilihan
-
Kredit Nganggur Tembus Rp2,509 Triliun, Ini Penyebabnya
-
Uang Beredar Tembus Rp9891,6 Triliun per November 2025, Ini Faktornya
-
Pertamina Patra Niaga Siapkan Operasional Jelang Merger dengan PIS dan KPI
-
Mengenang Sosok Ustaz Jazir ASP: Inspirasi di Balik Kejayaan Masjid Jogokariyan
-
Gagal di Sea Games 2025, Legenda Timnas Agung Setyabudi Sebut Era Indra Sjafri Telah Berakhir
Terkini
-
GTM pada Anak Tak Boleh Dianggap Sepele, Ini Langkah Orang Tua untuk Membantu Nafsu Makan
-
Waspada! Pria Alami Sperma Kosong hingga Sulit Punya Buat Hati, Dokter Ungkap Sebabnya
-
Standar Global Layanan Kesehatan Kian Ditentukan oleh Infrastruktur Rumah Sakit
-
Gaya Hidup Anak Muda: Nongkrong, Makan Enak, Tapi Kolesterol Jangan Lupa Dicek
-
Jaringan Layanan Kesehatan Ini Dorong Gaya Hidup Sehat Lewat Semangat "Care in Every Step"
-
Rekomendasi Minuman Sehat untuk Kontrol Diabetes, Ini Perbandingan Dianesia, Mganik dan Flimeal
-
Akses Perawatan Kanker Lebih Mudah dengan Fasilitas Radioterapi Modern
-
SEA Games Thailand 2025: Saat Kenyamanan Jadi Bagian dari Performa Atlet Indonesia
-
Gatam Institute Eka Hospital Buktikan Operasi Lutut Robotik Kelas Dunia Ada di Indonesia
-
Teknologi Kesehatan Makin Maju: CT Scan Generasi Baru Percepat Diagnostik dan Tingkatkan Kenyamanan