Suara.com - Kasus kematian akibat virus corona Covid-19 di Brasil meningkat 3 kali lipat pada orang usia 20-an antara Januari hingga Febuari 2021. Varian baru virus corona Brasil pun terbukti lebih mematikan bagi kaum muda.
Berdasarkan data pasien yang didiagnosis terinfeksi varian baru virus corona Brasil, sebanyak 0,13 persen meninggal dunia. Angka kasus meninggal ini naik dari 0,04 persen.
Meski begitu, angka kematian akibat varian baru virus corona masih tergolong kecil dibandingkan angka kematian pada lansia.
Sementara itu, kematian meningkat dua kali lipat di antara mereka yang berusia 30, 40 dan 50 tahun masing-masing mencapai 0,32 persen, 0,9 persen dan 2,1 persen.
Sedangkan, tidak ada perubahan angka kematian akibat varian baru virus corona pada anak-anak atau remaja. Para peneliti yang dipimpin oleh Universitas Parana, Curitiba, mengatakan bahwa temuan ini harus meningkatkan kewaspadaan.
"Secara keseluruhan, temuan awal ini menunjukkan adanya peningkatan signifikan dalam tingkat kematian pada orang dewasa muda dan paruh baya setelah terinfeksi varian baru virus corona Brasil. Data ini harusnya bisa menjadi alarm kewaspadaan," jelas para peneliti dikutip dari The Sun.
Studi tersebut melihat data dari Parana, negara bagian terbesar di Brasil selatan pada 53.518 kasus yang didiagnosis dari September 2020 hingga 17 Maret 2021.
Sayangnya, para peneliti belum tahu penyebab varian baru virus corona Brasil ini lebih mematikan bagi orang dewasa muda. Tapi, ada dugaan karena rumah sakit berada di bawah tekanan ekstrem.
Penelitian ini mencatat bahwa peningkatan kasus kematian bertepatan dengan penurunan kasus secara keseluruhan yang stabil selama 2 bulan. Sehingga hal itu menunjukkan bahwa varian baru virus corona lebih mematikan.
Baca Juga: Usai Suntik Vaksin Covid-19, Pria Ini Alami Reaksi Alergi Langka di Kulit
Sebanyak 90 ribu kasus varian baru virus corona Brasil atau yang dikenal sebagai P1 didiagnosis setiap harinya. Sistem kesehatan Brasil pun berada di ambang kehancuran karena banyaknya kasus infeksi.
Apalagi, Brasil Selatan mengalami peningkatan mendadak dalam kasus kematian akibat virus corona Covid-19, terutama pada orang dewasa muda dan paruh baya.
Sebelumnya, para ilmuwan juga telah memberikan sinyal bahwa P1 akan lebih mematikan, Tetapi, hal ini juga tidak bisa diungkapkan karena belum diketahui ini kebetulan atau tidak.
Berita Terkait
Terpopuler
- 3 Fakta Menarik Skuad Timnas Indonesia Jelang Duel Panas Lawan Arab Saudi
- Usai Temui Jokowi di Solo, Abu Bakar Ba'asyir: Orang Kafir Harus Dinasehati!
- 15 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 27 September 2025, Kesempatan Raih Pemain OVR 109-113
- 30 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 28 September: Raih Hadiah Prime Icon, Skill Boost dan Gems Gratis
- Ingatkan KDM Jangan 'Brengsek!' Prabowo Kantongi Nama Kepala Daerah Petantang-Petenteng
Pilihan
-
Ngeri Tapi Nagih! Ini Lho Alasan Psikologis Kenapa Kita Doyan Banget Nonton Film Horor
-
Daftar 46 Taipan yang Disebut Borong Patriot Bond Danantara, Mulai Salim, Boy Thohir hingga Aguan
-
Pilih Gabung Klub Antah Berantah, Persis Solo Kena Tipu Eks Gelandang Persib?
-
Tema dan Pedoman Peringatan Hari Kesaktian Pancasila 2025
-
Emas Antam Tembus Level Tertinggi Lagi, Hari Ini Dibanderol Rp 2.234.000 per Gram
Terkini
-
CEK FAKTA: Ilmuwan China Ciptakan Lem, Bisa Sambung Tulang dalam 3 Menit
-
Risiko Serangan Jantung Tak Pandang Usia, Pentingnya Layanan Terpadu untuk Selamatkan Nyawa
-
Bijak Garam: Cara Sederhana Cegah Hipertensi dan Penyakit Degeneratif
-
HD Theranova: Terobosan Cuci Darah yang Tingkatkan Kualitas Hidup Pasien Gagal Ginjal
-
Stres Hilang, Jantung Sehat, Komunitas Solid: Ini Kekuatan Fun Run yang Wajib Kamu Coba!
-
Jantung Sehat di Usia Muda: 5 Kebiasaan yang Wajib Kamu Tahu!
-
Infeksi Silang di Rumah Sakit? Linen Medis Antivirus Ini Jadi Solusi!
-
Golden Period Jadi Kunci, RS Ini Siapkan Layanan Cepat Tangani Stroke
-
Nada Tarina Pamer Bekas Jahitan Operasi, Kenapa Skoliosis Lebih Rentan pada Wanita?
-
Apa Itu Tylenol: Obat yang Diklaim Donald Trump Bisa Bikin Autis