Suara.com - Laporan ikutan pasca imunisasi (KIPI) vaksin Covid-19 pada lansia lebih sedikit dibandingkan yang dialami orang dewasa.
Ketua Komite Penasihat Ahli Imunisasi Nasional atau ITAGI prof. dr. Sri Rezeki, Sp.A., mengatakan, kebanyak lansia yang datang untuk vaksinasi memang sudah dalam keadaan bugar.
"Kelihatannya lansia lebih kuat KIPI-nya hampir sedikit sekali dibandingkan dewasa muda," kata dr Sri dalam webinar virtual, Rabu (31/3/2021).
Penggunaan vaksin Sinovac dan AstraZeneca, meski pembuatan keduanya menggunakan platform yang berbeda, tetapi menurut dr. Sri, efek samping yang terjadi pada lansia relatif ringan.
Seperti sedikit bengkak, agak kemerahan, dan sedikit nyeri pada area bekas suntik. Selain itu, reaksi pasca vaksin juga bisa menyebabkan demam, nyeri otot, lemas, dan terkadang ada yang hingga mual.
"Tapi gradasinya itu ringan. Artinya 1-2 hari saja sembuh tanpa obat. Kadang-kadang kalau sedikit demam, ya diberikan obat anti demam, istirahat, besoknya sudah bugar kembali," ucap dr. Sri.
Hasil pantauan dari Komnas KIPI juga disebutkan bahwa kebanyakan lansia dalam kondisi bugar, walaupun memakai kursi roda ketika datang ke tempat layanan vaksin.
Oleh karena itu, dokter Sri menyatankan agar sebaiknya Kementerian Kesehatan merevisi syarat kerentaan bagi lansia untuk mendapatkan vaksin Covid-19.
Menurut dr. Sri, belum tentu lansia yang menggunakan kursi roda memiliki masalah kesehatan pada jantung atau paru-paru yang bisa berdampak pada KIPI lebih serius.
Baca Juga: Anak Muda Lebih Banyak Alami KIPI Vaksin Covid-19 Dibanding Lansia
"Kalau seperti lansia ini datang kelihatan bugar walaupun dia dengan kursi roda, tetapi nampaknya dia sehat, bisa komunikasi, kemudian tidak sesak napas, malah bisa cerita dan sebagainya, dia tidak bisa jalan mungkin karena dengkulnya bermasalah. Jadi belum tentu karena dia jantungnya atau pun parunya. Seperti ini adalah layak sekali untuk dapat imunisasi," papar dr. Sri.
Sebelumnya, Kementerian Kesehatan telah membuat lima pertanyaan yang harus dijawab lansia ketika tahapan skring vaksinasi Covid-19. Juru Bicara Vaksinasi Covid-19 dr. Siti Nadia Tarmidzi. M. Epid., menyampaikan, jika lansia menjawab iya atas 3 pertanyaan saja dianggap tidak lolos untuk mendapat vaksin Covid-19.
Lima pertanyaan tersebut, di antaranya:
- Apakah ada kesulitan naik sepuluh anak tangga?
- Apakah sering merasa kelelahan?
- Apakah memiliki paling sedikit lima dari 11 penyakit kronis? Misalnya diabetes, asma, stroke, nyeri dada, nyeri sendi, penyakit ginjal, serangan jantung, kanker, paru kronis.
- Apakah mengalami kesulitan berjalan sejauh 100-200 meter?
- Apakah terjadi penurunan berat badan secara signifikan dalam satu tahun terakhir?
"Kalau ada dari 5 pertanyaan tadi jawabannya itu terdapat 3 atau lebih maka vaksin tidak dapat diberikan. Jadi kalau hanya dua, vaksin bisa diberikan," kata Nadia.
Berita Terkait
-
Menkes Budi: Populasi Lansia di Jakarta Meningkat, Layanan Kesehatan Harus Beradaptasi
-
5 Rekomendasi Smartwatch yang Ramah Orang Tua, Simpel Gampang Dipakai
-
Tiket Kereta Lansia Diskon Berapa Persen? Simak Penjelasan Berikut
-
6 Skincare Viva untuk Mencerahkan Wajah, Lintas Generasi Bisa Pakai
-
Rahasia Orang Okinawa Bisa Hidup 100 Tahun Lebih,Ternyata Sesederhana ini!
Terpopuler
- 5 Sepatu Running Lokal Paling Juara: Harga Murah, Performa Berani Diadu Produk Luar
- 7 Bedak Padat yang Awet untuk Kondangan, Berkeringat Tetap Flawless
- 8 Mobil Bekas Sekelas Alphard dengan Harga Lebih Murah, Pilihan Keluarga Besar
- 5 Rekomendasi Tablet dengan Slot SIM Card, Cocok untuk Pekerja Remote
- 7 Rekomendasi HP Murah Memori Besar dan Kamera Bagus untuk Orang Tua, Harga 1 Jutaan
Pilihan
-
Pertemuan Mendadak Jusuf Kalla dan Andi Sudirman di Tengah Memanasnya Konflik Lahan
-
Cerita Pemain Keturunan Indonesia Han Willhoft-King Jenuh Dilatih Guardiola: Kami seperti Anjing
-
Mengejutkan! Pemain Keturunan Indonesia Han Willhoft-King Resmi Pensiun Dini
-
Kerugian Scam Tembus Rp7,3 Triliun: OJK Ingatkan Anak Muda Makin Rawan Jadi Korban!
-
Ketika Serambi Mekkah Menangis: Mengingat Kembali Era DOM di Aceh
Terkini
-
Klinik Safe Space, Dukungan Baru untuk Kesehatan Fisik dan Mental Perempuan Pekerja
-
Mengubah Cara Pandang Masyarakat Terhadap Spa Leisure: Inisiatif Baru dari Deep Spa Group
-
Terobosan Baru Lawan Kebutaan Akibat Diabetes: Tele-Oftalmologi dan AI Jadi Kunci Skrining
-
5 Buah Tinggi Alkali yang Aman Dikonsumsi Penderita GERD, Bisa Mengatasi Heartburn
-
Borobudur Marathon Jadi Agenda Lari Akhir 2025
-
Waspada Konsumsi Minuman Soda Diet, Temuan Terbaru Sebut Risiko Penyakit Hati Naik hingga 60%
-
Inovasi Kedokteran Gigi yang Siap Ubah Layanan Kesehatan Mulut Indonesia
-
Waspada "Diabesity", Mengapa Indonesia Jadi Sarang Penyakit Kombinasi Diabetes dan Obesitas?
-
Gaya Hidup Modern Picu Kelelahan, Inovasi Wellness Mulai Dilirik Masyarakat Urban
-
Rahasia Anak Tumbuh Percaya Diri dan Kreatif, Jessica Iskandar Beberkan Kuncinya