Suara.com - Mengikuti rutinitas aktivitas fisik yang dikombinasikan dengan pola makan sehat seperti buah-buahan, sayuran, dan makanan sehat lainnya mungkin menjadi kunci kesehatan bagi paruh baya. Upaya ini membuat orang paruh baya mencapai kesehatan kardiometabolik yang optimal di masa tua.
Melansir dari Medical Xpress, faktor risiko kesehatan kardiometabolik termasuk sindrom metabolik, sekelompok gangguan seperti kelebihan lemak di sekitar pinggang, resistensi insulin dan tekanan darah tinggi. Kehadiran sindrom metabolik dapat meningkatkan risiko penyakit jantung, stroke, dan diabetes tipe 2.
Dalam hal ini, para peneliti memeriksa data dari 2.379 orang dewasa berusia 18 tahun ke atas serta kepatuhan mereka pada pedoman olahraga dan pola makan sehat. Mereka mengamati bahwa memenuhi kombinasi dari dua rekomendasi selama paruh baya dikaitkan dengan kemungkinan sindrom metabolik yang lebih rendah dan berisiko kecil mengembangkan kondisi kesehatan yang serius saat peserta menginjak lansia.
Penelitian baru tersebut diterbitkan pada Jurnal American Heart Association, jurnal akses terbuka dari American Heart Association.
"Para profesional perawatan kesehatan dapat menggunakan temuan ini untuk lebih mempromosikan dan menekankan kepada pasien mereka manfaat dari diet sehat dan jadwal olahraga teratur untuk menghindari perkembangan berbagai kondisi kesehatan kronis saat ini dan di kemudian hari," kata penulis terkait Vanessa Xanthakis. , Ph.D., FAHA, asisten profesor kedokteran dan biostatistik di Bagian Pengobatan Pencegahan dan Epidemiologi di Fakultas Kedokteran Universitas Boston di Boston.
"Semakin awal orang melakukan perubahan gaya hidup ini, semakin besar kemungkinan mereka untuk menurunkan risiko penyakit terkait kardiovaskular di kemudian hari," imbuhnya.
Peserta penelitian berusia rata-rata 47 tahun di mana 54 persen di antaranya adalah perempuan.
Peserta yang mengikuti rekomendasi aktivitas fisik saja memiliki kemungkinan sindrom metabolik 51 persen lebih rendah. Sementara peserta yang mematuhi pedoman pola makan sehat saja memiliki peluang 33 persen sindrom metabolik lebih rendah.
Peserta yang mengikuti kedua pedoman memiliki kemungkinan 65 persen mengalami sindrom metabolik lebih rendah.
Baca Juga: Mengontrol PCOS, Coba Konsumsi Empat Makanan Sehat Berikut
Berita Terkait
Terpopuler
- 6 Ramalan Shio Paling Beruntung di Akhir Pekan 4-5 Oktober 2025
- DANA Kaget Jumat Berkah: Klaim Saldo Gratis Langsung Cair Rp 255 Ribu
- Fakta-Fakta Korupsi Bupati HSS Kalsel, Diduga Minta Dana Proyek Puluhan Miliar
- 20 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 4 Oktober 2025, Klaim Ballon d'Or dan 16.000 Gems
- 18 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 3 Oktober: Klaim Ballon d'Or 112 dan Gems
Pilihan
-
Formasi Bocor! Begini Susunan Pemain Arab Saudi Lawan Timnas Indonesia
-
Getol Jualan Genteng Plastik, Pria Ini Masuk 10 Besar Orang Terkaya RI
-
BREAKING NEWS! Maverick Vinales Mundur dari MotoGP Indonesia, Ini Penyebabnya
-
Harga Emas Terus Meroket, Kini 50 Gram Dihargai Rp109 Juta
-
Bursa Saham 'Pestapora" di Awal Oktober: IHSG Naik, Transaksi Pecahkan Rekor
Terkini
-
Di Balik Rak Obat dan Layar Digital: Ini Peran Baru Apoteker di Era Kesehatan Modern
-
Kesibukan Kerja Kerap Tunda Pemeriksaan Mata, Layanan Ini Jadi Jawaban
-
Langkah Tepat Pengobatan Kanker Ovarium: Masa Remisi Lebih Panjang Hingga Tahunan
-
Katarak yang Tidak Dioperasi Berisiko Meninggal Dunia Lebih Awal, Ini Alasannya
-
Pemantauan Aktif Vaksinasi Dengue di DKI Jakarta: Kolaborasi Menuju Nol Kematian 2030
-
Atasi Pembesaran Prostat Tanpa Operasi Besar? Kenali Rezum, Terapi Uap Air yang Jadi Harapan Baru
-
Dukungan untuk Anak Pejuang Kanker, Apa Saja yang Bisa Dilakukan?
-
Anak Sering Mengeluh Mata Lelah? Awas, Mata Minus Mengintai! Ini Cara Mencegahnya
-
Dokter dan Klinik Indonesia Raih Penghargaan di Cynosure Lutronic APAC Summit 2025
-
Stop Ruam Popok! 5 Tips Ampuh Pilih Popok Terbaik untuk Kulit Bayi Sensitif