Suara.com - Sikat gigi sebelum tidur merupakan salah satu kebiasaan yang dapat merawat kebersihan dan kesehatan gigi. Hal itu dilakukan guna membersihkan gigi dari sisa-sisa makanan yang menempel.
Makanan yang menempel dapat menyebabkan plak yang pada akhirnya berpotensi menjadi karang gigi yang sulit untuk dibersihkan.
Dokter gigi drg. Andy Wirahadikusumah Sp. Pros mengatakan, saat plak sudah menjadi karang gigi, hal itu tidak akan bisa hilang hanya dengan dibersihkan menggunakan sikat biasa, tetapi harus dibawa ke dokter.
"Karang gigi itu sisa-sisa makanan yang sudah mengeras, makanya namanya karang gigi. Memang tidak bisa dibersihkan hanya dengan sikat gigi jadi harus dibersihkan oleh dokter gigi dengan alat khusus untuk merontokannya," jelas dokter Andy dalam webinar Pepsodent, Rabu (31/3/2021).
Karang gigi juga bisa menjadi sarang bagi bakteri kalau kita sebut adalah bakteri streptococcus. Lambat laun, bakteri tersebut akan menghasilkan asam dengan jumlah yang makin banyak.
Dokter Andy mengatakan, asam itu mengakibatkan terjadinya demineralisasi atau terkikisnya mineral pada email (lapisan terluar gigi).
"Sehingga akan menyebabkan permasalahan gigi sensitif. Jadi penanggulangannya harus dibersihkan setiap enam bulan sekali dengan berkunjung ke dokter gigi. Tentunya bisa dikombinasi lagi dengan penggunaan pasta gigi khusus untuk pasta gigi sensitif untuk hasil yang lebih optimal," ucapnya.
Terkikisnya mineral pada lapisan luar gigi itu bisa terjadi secara kimiawi maupun mekanis. Proses kimiawi terjadi karena makanan yang mengandung asam. Sedangkan proses mekanis akibat cara membersihkan gigi yang salah atau juga pemilihan sikat gigi yang tidak tepat.
Dokter Andy mengatakan, menyikat gigi tidak bersih juga bisa menyisakan bekas makanan yang seiring waktu bisa menjadi plak. Kemudian berkembang juga menjadi karang gigi.
Baca Juga: Gara-gara Pandemi Covid-19, Kesehatan Gigi dan Mulut Jadi Terabaikan
"Ini memang cara menyikat gigi sangat berperan sekali. Jika cara sikat giginya salah, sehingga tidak terangkat semua, masih ada yang terjebak di sela-sela gigi, dan itu akan mengeras dan menjadi karang gigi."
"Permasalahannya lain lagi nanti akan menyebabkan terjadinya proses demineralisasi secara kimiawi. Lama-lama mineral dalam email akan terlarut," paparnya.
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas Rp80 Jutaan: Dari Si Paling Awet Sampai yang Paling Nyaman
- 5 Sabun Cuci Muka Wardah untuk Usia 50-an, Bikin Kulit Sehat dan Awet Muda
- Timur Kapadze Tolak Timnas Indonesia karena Komposisi Pemain
- 5 Shio yang Diprediksi Paling Beruntung di Tahun 2026, Ada Naga dan Anjing!
- 19 Kode Redeem FC Mobile 5 Desember 2025: Klaim Matthus 115 dan 1.000 Rank Up Gratis
Pilihan
-
Kekuatan Tersembunyi Mangrove: Bisakah Jadi Solusi Iklim Jangka Panjang?
-
Orang Pintar Ramal Kans Argentina Masuk Grup Neraka di Piala Dunia 2026, Begini Hasilnya
-
6 Rekomendasi HP Rp 3 Jutaan Terbaik Desember 2025, Siap Gaming Berat Tanpa Ngelag
-
Listrik Aceh, Sumut, Sumbar Dipulihkan Bertahap Usai Banjir dan Longsor: Berikut Progresnya!
-
Google Munculkan Peringatan saat Pencarian Bencana Banjir dan Longsor
Terkini
-
Waspada Ancaman di Tanah Suci: Mengapa Meningitis Jadi Momok Jemaah Haji dan Umrah Indonesia?
-
Dapur Jadi Ruang Kelas: Cara Efektif Ajarkan Gizi pada Anak Melalui Memasak
-
Waspada! Ini Alasan Migrain Sangat Umum Menyerang Anak dan Remaja
-
Ikan Sidat, Harta Karun Gizi Asli Indonesia: Rahasia Nutrisi Tinggi dalam Susu Flyon
-
Wajib Tahu! Kata Dokter, Korset Pasca Caesar Bukan Cuma Tren, Tapi Kunci Pemulihan Cepat
-
Bocoran Zaskia Sungkar: 3 Produk Wajib Ada untuk Kulit Newborn, Apa Saja?
-
Mengapa Jenazah Banjir Sumatera Tanpa Identitas Dikuburkan Tanpa Tunggu Identifikasi?
-
Rahasia Umbi Garut di Minuman Ini: Solusi Alami Obati GERD dan Maag yang Direkomendasikan Ahli Gizi!
-
Kewalahan Hadapi Dunia Digital? Ini Tantangan Parenting Terbesar Orang Tua Masa Kini
-
Cuaca Lagi Labil, Ini Tips Atasi Demam Anak di Rumah