Suara.com - Tanggal 2 April setiap tahunnya selalu diperingati sebagai Hari Kesadaran Autisme Sedunia atau Workd Autism Awareness Day.
Tahun 2021 ini, hari autisme masih berada di tengah pandemi Covid-19, dan hingga kini masih saja banyak yang keliru menyamakan orang dengan autisme sama dengan orang dengan down syndrome.
Ortopedagog Nuryanti Yamin membenarkan baik autisme maupun down syndrome, termasuk dalam kondisi berkebutuhan khusus, tapi kondisi keduanya berbeda.
"Sindrom Down tipe muka (anak)nya sama semua, mau kulit putih, hitam, mau dari ras manapun sama," ujar Nuryanti saat kembali dikonfirmasi Suara.com, Kamis (1/4/2021).
Sedangkan anak dengan autisme, biasanya orang kerap terjebak dan tidak bisa dilihat dengan kasat mata dari postur dan mimik muka, lantaran wajahnya sama seperti anak kebanyakan.
"Kalau autisme, anak-anaknya cantik-cantik, ganteng-ganteng. Pokokya kalau dia nggak nyengir sendiri dan flaping, nggak bakal kelihatan dia anak autisme," paparnya.
Lebih lanjut, perempuan yang juga Terapis Ahli anak berkebutuhan khusus di Drisana Center ini mengungkapkan jika masalah anak autis cenderung mengarah pada kesulitan untuk berkomunikasi, atau mengutarakan perasaan.
"Dia minta sesuatu nggak bisa ngomongnya. Jadi dia sama temannya saja yang tahu. Itu karena ketidakmampuan ia dalam berbahasa," jelasnya.
Mirisnya, selama pandemi Covid-19, kata Nuryanti banyak anak autisme yang harus berhenti atau menunda terapinya selama 3 bulan, yang akhirnya justru dikhawatirkan memicu penurunan kemampuan anak selama di rumah saja.
Baca Juga: Paparan Limbah Beracun Saat Hamil Tingkatkan Risiko Anak Mengalami Autisme?
"Jadi dampaknya, sempat itu kan pandemi Maret 2020, banyak orangtua khawatir yang akhirnya menghentikan terapi selama 3 bulan. Sampai akhirnya Juli 2020, baru berani kita buka kembali setelah pemerintah sedikit melonggarkan PSBB," pungkas Nuryanti.
Berita Terkait
-
Karya Vanessa, Anak Down Syndrome yang Dijadikan Koleksi Fashion: Ubah Stigma Jadi Inspirasi
-
Rayakan Keberagaman, Belajar Hidup Berdampingan dengan Autisme: Bagaimana Caranya?
-
Sumbang Rp59 M, Suga BTS Rutin Mengajar Musik di Pusat Terapi Autisme
-
Donasi Rp 59 Miliar, Suga BTS Bangun Pusat Perawatan Autisme Atas Namanya
-
Diagnosis Prenatal Bantu Orang Tua Deteksi Dini Down Syndrome, Ini Penjelasan Dokter
Terpopuler
- Pelatih Argentina Buka Suara Soal Sanksi Facundo Garces: Sindir FAM
- Kiper Keturunan Karawang Rp 2,61 Miliar Calon Pengganti Emil Audero Lawan Arab Saudi
- Usai Temui Jokowi di Solo, Abu Bakar Ba'asyir: Orang Kafir Harus Dinasehati!
- Ingatkan KDM Jangan 'Brengsek!' Prabowo Kantongi Nama Kepala Daerah Petantang-Petenteng
- Seret Nama Mantan Bupati Sleman, Dana Hibah Pariwisata Dikorupsi, Negara Rugi Rp10,9 Miliar
Pilihan
-
3 Rekomendasi HP 1 Jutaan Baterai Besar Terbaru, Pilihan Terbaik Oktober 2025
-
Menkeu Purbaya Pernah Minta Pertamina Bikin 7 Kilang Baru, Bukan Justru Dibakar
-
Dapur MBG di Agam Dihentikan Sementara, Buntut Puluhan Pelajar Diduga Keracunan Makanan!
-
Omongan Menkeu Purbaya Terbukti? Kilang Pertamina di Dumai Langsung Terbakar
-
Harga Emas Antam Terpeleset Jatuh, Kini Dibanderol Rp 2.235.000 per Gram
Terkini
-
Miris! Ahli Kanker Cerita Dokter Layani 70 Pasien BPJS per Hari, Konsultasi Jadi Sebentar
-
Silent Killer Mengintai: 1 dari 3 Orang Indonesia Terancam Kolesterol Tinggi!
-
Jantung Sehat, Hidup Lebih Panjang: Edukasi yang Tak Boleh Ditunda
-
Siloam Hospital Peringati Hari Jantung Sedunia, Soroti Risiko AF dan Stroke di Indonesia
-
Skrining Kanker Payudara Kini Lebih Nyaman: Pemeriksaan 5 Detik untuk Hidup Lebih Lama
-
CEK FAKTA: Ilmuwan China Ciptakan Lem, Bisa Sambung Tulang dalam 3 Menit
-
Risiko Serangan Jantung Tak Pandang Usia, Pentingnya Layanan Terpadu untuk Selamatkan Nyawa
-
Bijak Garam: Cara Sederhana Cegah Hipertensi dan Penyakit Degeneratif
-
HD Theranova: Terobosan Cuci Darah yang Tingkatkan Kualitas Hidup Pasien Gagal Ginjal
-
Stres Hilang, Jantung Sehat, Komunitas Solid: Ini Kekuatan Fun Run yang Wajib Kamu Coba!