Usia 9 sampai 12 tahun
Pada rentang usia ini, kebanyakan anak sudah memasuki masa pubertas. Oleh sebab itu akan muncul berbagai perubahan pada fisik anak. Dokter Zidnie mengatakan, orangtua juga perlu menjelaskan berbagai perubahan yang terjadi itu agar anak tidak cemas, minder, atau pun takut terhadap yang dialami dalam tubuhnya.
"Pada usia ini juga sudah mulai bisa dikenalkan tentang infeksi menular seksual. Jadi misalnya tentang HIV atau AIDS. Penularan infeksi juga dapat terjadi saat melakukan seksual, bila alat produksi seksual tidak aman tentu dapat terjadi infeksi menular seksual. Kemudian pada usia ini bisa dijelaskan atau diajarkan mengenai kehamilan jadi bahwa ada perempuan yang sudah menstruasi, laki-laki yang sudah mimpi basah, hal tersebut bisa terjadi proses kehamilan," paparnya.
Anak usia pubertas juga umumnya sudah mulai tertarik dengan lawan jenis. Dokter Zidnie menyarankan, orangtua memberitahu anak apa yang boleh dilakukan apa yang tidak boleh dilakukan dengan lawan jenis.
Usia 13 sampai 18 tahun
Fase itu biasanya anak memiliki rasa ingin tahunya makin tinggi juga mendapatkan pengaruh dari teman-teman maupun info sekitar melalui internet. Karena itu pentingnya peran orangtua secara aktif dalam kegiatan anak juga menjadi pendengar bagi mereka.
"Bangun hubungan yang baik seolah-olah orang tua dan anak yang sudah remaja tidak sekedar hubungan orang tua dan anak, tapi hubungan sebagai sahabat. Sehingga dia akan lebih leluasa untuk menceritakan dan lebih nyaman menceritakan hal-hal lain terutama dengan topik seks," katanya.
Menurut dr. Zidnie, remaja seusia itu cenderung tertutup dengan orangtua. Sehingga pendekatan yang dilakukan juga disarankan lebih spesifik dan menjelaskan dengan bahasa yang gamblang.
"Jadi pada pendidikan seks ini bisa lebih spesifik menjelaskan bahwa anak perempuan yang sudah mens bisa hamil, bahwa proses kehamilan itu dari masuknya penis ke vagina, dan bahwa perilaku seksual bisa menyebabkan infeksi menular seksual," jelasnya.
Baca Juga: Jangan Asal, Posisi Seks Ini Bisa Sebabkan Penis Cedera!
Berita Terkait
Terpopuler
- Bak Bumi dan Langit, Adu Isi Garasi Menkeu Baru Purbaya Yudhi vs Eks Sri Mulyani
- Kata-kata Elkan Baggott Jelang Timnas Indonesia vs Lebanon Usai Bantai Taiwan 6-0
- Menteri Keuangan RI Sri Mulyani Dicopot
- Mahfud MD Terkejut dengan Pencopotan BG dalam Reshuffle Kabinet Prabowo
- Viral Murid SD Kompak Tolak Makan Gratis, Anak-Anak Jujur Masalahnya di Menu?
Pilihan
-
3 Kontroversi Purbaya Yudhi Sadewa di Tengah Jabatan Baru sebagai Menteri
-
Indonesia di Ujung Tanduk, Negara Keturunan Jawa Malah Berpeluang Lolos ke Piala Dunia 2026
-
5 Rekomendasi HP Murah Rp 1 Jutaan Memori 256 GB, Terbaru September 2025
-
IHSG Jeblok Hingga 1 Persen di Sesi I Perdagangan Selasa Setelah Sertijab Menteri Keuangan
-
19 Tewas di Aksi Demo Anti Korupsi, Eks Persija Jakarta: Pemerintah Pembunuh!
Terkini
-
Tahapan Skrining BPJS Kesehatan Via Aplikasi dan Online
-
Rusia Luncurkan Vaksin EnteroMix: Mungkinkah Jadi Era Baru Pengobatan Kanker?
-
Skrining BPJS Kesehatan: Panduan Lengkap Deteksi Dini Penyakit di Tahun 2025
-
Surfing Jadi Jalan Perempuan Temukan Keberanian dan Healing di Laut
-
Bayi Rewel Bikin Stres? Rahasia Tidur Nyenyak dengan Aromaterapi Lavender dan Chamomile!
-
Varises Esofagus Bisa Picu BAB dan Muntah Darah Hitam, Ini Penjelasan Dokter Bedah
-
Revolusi Kesehatan Dimulai: Indonesia Jadi Pusat Inovasi Digital di Asia!
-
HPV Masih Jadi Ancaman, Kini Ada Vaksin Generasi Baru dengan Perlindungan Lebih Luas
-
Resistensi Antimikroba Ancam Pasien, Penggunaan Antibiotik Harus Lebih Cerdas
-
Ini Alasan Kenapa Donor Darah Tetap Relevan di Era Modern