Suara.com - Vaksinasi Covid-19 dipercaya bisa memberikan perlindungan yang bisa mencegah virus corona. Dengan program vaksinasi yang dijalankan sejumlah negara, harapannya bisa menciptakan kekebalan kelompok yang pada akhirnya menghentikan pandemi.
Namun, pertanyaan tentang kemanjuran vaksin dan durasi kekebalan yang diberikannya masih harus dijawab. Penasaran ingin tahu sampai kapan kekebalan dari vaksinasi Covid-19 bertahan?
Dilansir dari Times of India, sebuah laporan baru oleh Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) mempelajari data 4.000 profesional perawatan kesehatan yang divaksinasi dan pekerja garis depan.
Studi tersebut menemukan bahwa vaksin messenger RNA (mRNA) yang dikembangkan oleh Pfizer-BioNTech dan Moderna efektif pada 80 persen kasus setelah dosis pertama dan 90 persen setelah dosis kedua.
Selain itu, mereka menemukan bahwa vaksin mengurangi risiko penularan Covid-19 oleh individu yang divaksinasi kepada orang lain.
“Mengurangi risiko penularan infeksi, yang dapat terjadi di antara orang-orang dengan infeksi tanpa gejala atau di antara orang-orang beberapa hari sebelum timbulnya gejala, sangat penting di antara petugas kesehatan, penanggap pertama, dan pekerja penting dan garis depan lainnya mengingat potensi mereka untuk menularkan virus melalui sering kontak dekat dengan pasien dan publik, ”kata laporan itu.
Peneliti yang terlibat dalam uji coba fase 3 vaksin Pfizer-BioNTech mengatakan bahwa imunisasi lazim selama minimal 6 bulan pada orang yang divaksinasi. Ditemukan bahwa vaksin tersebut 100 persen efektif melawan penyakit yang terdaftar oleh CDC dan 95,3 persen efektif melawan infeksi Covid-19 yang parah seperti yang dirujuk oleh Food and Drug Administration (FDA).
Selain itu, vaksin Pfizer-BioNTech dikatakan efektif melawan varian Afrika Selatan yang dikenal dengan B.1.351.
Meseki demikian, pada tahap saat ini, kita tidak dapat sepenuhnya bergantung pada vaksin Covid-19 untuk kekebalan. Penting untuk terus mengenakan masker yang pas dan mempraktikkan jarak sosial.
Baca Juga: Baru 1,8 Juta Warga Disuntik, Wagub DKI Bantah Vaksinasi Covid-19 Lamban
Mengikuti semua langkah kesehatan masyarakat sangat penting untuk menahan virus dan melindungi diri kita sendiri dan orang yang dicintai dari hal yang sama.
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Sepatu Running Lokal Paling Juara: Harga Murah, Performa Berani Diadu Produk Luar
- 7 Bedak Padat yang Awet untuk Kondangan, Berkeringat Tetap Flawless
- 8 Mobil Bekas Sekelas Alphard dengan Harga Lebih Murah, Pilihan Keluarga Besar
- 5 Rekomendasi Tablet dengan Slot SIM Card, Cocok untuk Pekerja Remote
- 7 Rekomendasi HP Murah Memori Besar dan Kamera Bagus untuk Orang Tua, Harga 1 Jutaan
Pilihan
-
Pertemuan Mendadak Jusuf Kalla dan Andi Sudirman di Tengah Memanasnya Konflik Lahan
-
Cerita Pemain Keturunan Indonesia Han Willhoft-King Jenuh Dilatih Guardiola: Kami seperti Anjing
-
Mengejutkan! Pemain Keturunan Indonesia Han Willhoft-King Resmi Pensiun Dini
-
Kerugian Scam Tembus Rp7,3 Triliun: OJK Ingatkan Anak Muda Makin Rawan Jadi Korban!
-
Ketika Serambi Mekkah Menangis: Mengingat Kembali Era DOM di Aceh
Terkini
-
Klinik Safe Space, Dukungan Baru untuk Kesehatan Fisik dan Mental Perempuan Pekerja
-
Mengubah Cara Pandang Masyarakat Terhadap Spa Leisure: Inisiatif Baru dari Deep Spa Group
-
Terobosan Baru Lawan Kebutaan Akibat Diabetes: Tele-Oftalmologi dan AI Jadi Kunci Skrining
-
5 Buah Tinggi Alkali yang Aman Dikonsumsi Penderita GERD, Bisa Mengatasi Heartburn
-
Borobudur Marathon Jadi Agenda Lari Akhir 2025
-
Waspada Konsumsi Minuman Soda Diet, Temuan Terbaru Sebut Risiko Penyakit Hati Naik hingga 60%
-
Inovasi Kedokteran Gigi yang Siap Ubah Layanan Kesehatan Mulut Indonesia
-
Waspada "Diabesity", Mengapa Indonesia Jadi Sarang Penyakit Kombinasi Diabetes dan Obesitas?
-
Gaya Hidup Modern Picu Kelelahan, Inovasi Wellness Mulai Dilirik Masyarakat Urban
-
Rahasia Anak Tumbuh Percaya Diri dan Kreatif, Jessica Iskandar Beberkan Kuncinya