Suara.com - Satgas Covid-19 meminta pemerintah lebih dulu membereskan persoalan pandemi Covid-19 daripada fokus untuk memperbaiki ekonomi. Tim pakar Satgas Covid-19 dr. Iwan Ariawan, M.S.PH., mengatakan, ekonomi akan membaik jika penularan Covid-19 telah dapat dikendalikan.
"Kita harus bereskan pandemi covid-19 dulu baru ekonomi kita akan melesat. Kalau pandemi ini enggak beres-beres, ekonominya yang mandek terus," kata dokter Iwan dalam konferensi pers virtual, Selasa (6/4/2021).
Fokus terpenting saat ini, menurut dr. Iwan, untuk secepatnya mengendalikan kasus Covid-19 dengan cara-cara yang sebenarnya telah banyak diketahui publik.
"Mungkin sudah bosan juga dengarnya, dengan protokol kesehatan, terlacak isolasi, mengurangi pergerakan, vaksinasi, ini semua harus bersama-sama. Kita harus meredam dulu kalau mau ekonomi lebih baik. Kalau enggak, ya (kasus) jadi naik turun, enggak selesai," tuturnya.
Pembatasan pergerakan masyarakat melalui aturan PPKM mikro yang dilakukan sebelum vaksinasi dimulai, menurut Iwan cukup memberikan dampak terhadap penurunan kasus harian, terutama di wilayah Jabodetabek. Meski tidak seketat ketika aturan PSBB tahun lalu.
"Itu membuktikan kalau kita atur, kita bisa memperlambat transmisi covid," kata ahli Biostatistik Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia itu.
Puncak pergerakan masyarakat biasanya akan terjadi ketika masa liburan panjang. Terdekat adanya libur Idulfitri. Dokter Iwan mengatakan, jika masyarakat Jabodetabek saja mampu menahan untuk tidak mudik maka pergerakan masyarakat bisa turun hingga 30-40 persen.
"Salah satu dampak pergerakan penduduk bersamaan seperti mudik. Yang harus diwaspadai juga saat ini banyak dipicu varian baru yang penularannya lebih cepat, ini harus diantisipasi. Saya dan kawan-kawan lain menyarankan jangan mudik. Jangan ada pergerakan secara masif," ucapnya.
Baca Juga: Azis Syamsuddin Soroti Realisasi Vaksin untuk Lansia yang Masih Rendah
Berita Terkait
Terpopuler
- Pecah Bisu Setelah Satu Dekade, Ayu Ting Ting Bongkar Hubungannya dengan Enji Baskoro
- Profil dan Rekam Jejak Alimin Ribut Sujono, Pernah Vonis Mati Sambo dan Kini Gagal Jadi Hakim Agung
- Core Indonesia Sebut Kebijakan Menkeu Purbaya Suntik Rp200 Triliun Dinilai Salah Diagnosis
- Ditunjuk Prabowo Reformasi Polri: Sosok Ahmad Dofiri Jenderal Rp7 Miliar Berani Pecat Ferdy Sambo!
- Sosok Kompol Anggraini, Polwan Diduga Jadi 'Badai' di Karier Irjen Krishna Murti, Siapa Dia?
Pilihan
-
Nostalgia 90-an: Kisah Tragis Marco Materazzi yang Nyaris Tenggelam di Everton
-
5 Rekomendasi HP 1 Jutaan Memori 256 GB Terbaru September 2025
-
Perbandingan Spesifikasi Redmi 15C vs POCO C85, Seberapa Mirip HP 1 Jutaan Ini?
-
Rapor Pemain Buangan Manchester United: Hojlund Cetak Gol, Rashford Brace, Onana Asisst
-
Kata Media Prancis Soal Debut Calvin Verdonk: Agresivitas Berbuah Kartu
Terkini
-
Manfaat Donor Darah Kurang Maksimal Tanpa Peralatan Pendukung Terbaik
-
Awas, Penyakit Jantung Koroner Kini Mulai Serang Usia 19 Tahun!
-
Anak Rentan DBD Sepanjang Tahun! Ini Jurus Ampuh Melindungi Keluarga
-
Main di Luar Lebih Asyik, Taman Bermain Baru Jadi Tempat Favorit Anak dan Keluarga
-
Dari Donor Kadaver hingga Teknologi Robotik, Masa Depan Transplantasi Ginjal di Indonesia
-
Banyak Studi Sebut Paparan BPA Bisa Timbulkan Berbagai Penyakit, Ini Buktinya
-
Rahasia Hidup Sehat di Era Digital: Intip Inovasi Medis yang Bikin Umur Makin Panjang
-
Pentingnya Cek Gula Darah Mandiri: Ini Merek Terbaik yang Banyak Dipilih!
-
Prestasi Internasional Siloam Hospitals: Masuk Peringkat Perusahaan Paling Tepercaya Dunia 2025
-
Anak Bentol Setelah Makan Telur? Awas Alergi! Kenali Gejala dan Perbedaan Alergi Makanan