Suara.com - Hanum Mega akhirnya mengumumkan kehamilan anak pertamanya melalui unggahan Instagram. Padahal sebelumnya, selebgram terkenal itu sempat didiagnosis sulit memiliki keturunan karena menderita kista endometriosis.
Hanum Mega telah menyadari kondisinya itu sejak duduk di bangku SMP, karena mengalami siklus menstruasi yang menyakitkan. Setiap kali ia memeriksakan kondisinya ke rumah sakit, dokter selalu memberikan jawaban yang sama mengenai risiko sulit memiliki anak.
"Rencana Allah kita gak ada yang tau. Mau kata orang A B C D,tapi kata Allah lain terjadilah....Alhamdulillah semua keluarga yang aku kasih tau ikut seneng terutama ibu gak nyangka," ujarnya dalam unggahan Instagram @hanummegaa.
Wanita dengan kista endometriosis seperti Hanum Mega memang sulit untuk hamil, tetapi bukan berarti tidak bisa sama sekali. Mereka masih memiliki peluang hamil, meskipun membutuhkan waktu lebih lama.
Menurut American College of Obstetricians and Gynecologists (ACOG) dilansir dari What to Expect, hampir 40 peren wanita yang berjuang dengan infertilitas memiliki endometriosis.
Lalu, ketika wanita dengan endometriosis ini berhasil hamil, maka mereka dua kali lebih mungkin menjalani operasi caesar.
Umumnya, para ahli akan merekomendasikan wanita dengan kondisi ini untuk berusaha memiliki keturunan secara alami selama 1 tahun. Tapi, Anda mungkin bisa konsultasi dengan dokter sekitar 6 bulan setelah mencoba hamil secara alami bila menderita endometriosis.
Karena, beberapa wanita dengan kista endometriosis tidak memiliki masalah untuk hamil dan lainnya mungkin membutuhkan batuan medis. Sayangnya, sulit menentukan kelompok mana yang bisa hamil secara alami atau tidak.
Biasanya, wanita yang berusia di bawah 35 tahun disarankan mencari bantuan medis setelah mencoba hamil alami selama setahun. Sedangkan, wanita di atas usia 35 tahun disarankan mencari bantuan medis setelah 6 bulan.
Baca Juga: Tya Ariestya Sukses Dapatkan Masa Subur Tanpa Obat, Benarkah Efek Diet?
Namun, beberapa ahli mengatakan wanita dengan kista endometriosis harus mencari bantuan medis setelah 6 bulan mencoba hamil alami dan tidak berhasil, tanpa memandang usia.
Jika Anda mengalami kesulitan hamil, dokter akan merekomendasikan operasi untuk menghilangkan kista endometriosis, yang mempersulit sperma menemukan sel telur.
Jika operasi ini saja tidak cukup, maka langkah selanjutnya adalah fertilitas in vitro atau inseminasi intrauterine (IUI). Sayangnya, lagi-lagi tidak ada angka pasti seberapa sukses program ini untuk wanita dengan endometriosis.
Bila Anda memiliki kista endometriosis dan sedang berencana hamil anak kedua, maka pengalaman hamil anak pertama tidak bisa menjadi acuan. Sebab, kehamilan menekan banyak proses inflamasi yang terkait dengan endometriosis sehingga kehamilan kedua kemungkinan besar lebih mudah.
Berita Terkait
Terpopuler
- 6 HP RAM 8 GB Paling Murah dengan Spesifikasi Gaming, Mulai Rp1 Jutaan
- 5 Tablet Snapdragon Mulai Rp1 Jutaan, Cocok untuk Pekerja Kantoran
- 7 Rekomendasi Sepatu Jalan Kaki Terbaik Budget Pekerja yang Naik Kendaraan Umum
- 7 Rekomendasi Body Lotion dengan SPF 50 untuk Usia 40 Tahun ke Atas
- 7 Pilihan Sepatu Lokal Selevel Hoka untuk Lari dan Bergaya, Mulai Rp300 Ribuan
Pilihan
-
Video Brutal Latja SPN Polda NTT Bocor, Dua Siswa Dipukuli Senior Bikin Publik Murka
-
Rolas Sitinjak: Kriminalisasi Busuk dalam Kasus Tambang Ilegal PT Position, Polisi Pun Jadi Korban
-
Menkeu Purbaya Ungkap Ada K/L yang Balikin Duit Rp3,5 T Gara-Gara Tak Sanggup Belanja!
-
Vinfast Serius Garap Pasar Indonesia, Ini Strategi di Tengah Gempuran Mobil China
-
Minta Restu Merger, GoTo dan Grab Tawarkan 'Saham Emas' ke Danantara
Terkini
-
Waspada Konsumsi Minuman Soda Diet, Temuan Terbaru Sebut Risiko Penyakit Hati Naik hingga 60%
-
Inovasi Kedokteran Gigi yang Siap Ubah Layanan Kesehatan Mulut Indonesia
-
Waspada "Diabesity", Mengapa Indonesia Jadi Sarang Penyakit Kombinasi Diabetes dan Obesitas?
-
Gaya Hidup Modern Picu Kelelahan, Inovasi Wellness Mulai Dilirik Masyarakat Urban
-
Rahasia Anak Tumbuh Percaya Diri dan Kreatif, Jessica Iskandar Beberkan Kuncinya
-
BRIN Uji Rokok Elektrik: Kadar Zat Berbahaya Lebih Rendah, Tapi Perlu Pengawasan
-
Sering Luput Dari Perhatian Padahal Berbahaya, Ketahui Cara Deteksi dan Pencegahan Aritmia
-
Vape Bukan Alternatif Aman: Ahli Ungkap Risiko Tersembunyi yang Mengintai Paru-Paru Anda
-
Kesehatan Perempuan dan Bayi jadi Kunci Masa Depan yang Lebih Terjamin
-
8 Olahraga yang Efektif Menurunkan Berat Badan, Tubuh Jadi Lebih Bugar