Suara.com - Hampir 16 bulan pasca kasus infeksi Covid-19 pertama kali dilaporkan di Wuhan, China, hingga saat ini penularan virus corona jenis baru tersebut masih terjadi di banyak negara.
Dikutip dari situs worldometers.info, tercatat ada 587.997 infeksi baru Covid-19 di seluruh dunia yang membuat akumulasi kasus menjadi lebih dari 137.249.167 tersebar di 221 negara.
Sedangkan angka kematian bertambah 8.760 dalam 24 jam terakhir, sehingga total kematian akibat Covid-19 menjadi 2.958.240 jiwa.
Walau begitu dalam setahun terakhir, lebih dari 110,42 juta orang telah dinyatakan sembuh dari infeksi Covid-19.
Direktur Jenderal Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) Tedros Adhanom Ghebreyesus mengingatkan bahwa pandemi Covid-19 masih jauh dari selesai. Tetapi masih bisa dikendalikan dalam beberapa bulan dengan tindakan disiplin masyarakat yang taat protokol kesehatan.
"Kami juga ingin melihat masyarakat dan ekonomi dibuka kembali, dan perjalanan serta perdagangan dilanjutkan," kata Tedros dalam jumpa pers, dikutip Channel News Asia.
"Tapi sekarang, unit perawatan intensif di banyak negara melonjak dan orang-orang sekarat. Itu benar-benar bisa dihindari. Pandemi Covid-19 masih jauh dari selesai. Tapi kami punya banyak alasan untuk optimis. Penurunan kasus dan kematian selama dua bulan pertama tahun ini menunjukkan bahwa virus ini dan variannya bisa dihentikan," tambahnya.
Menurut Tedros, lonjakan penularan kasus diakibatkan kebingungan dan tidak konsistennya dalam melakukan protokol kesehatan.
Ketua tim WHO untuk Covid-19 Maria van Kerkove mengatakan kepada pengarahan pers bahwa kasus meningkat sebesar 9 persen selama minggu lalu dan peningkatan kematian 5 persen.
Baca Juga: Banyak Orang Mengonsumsi Obat Anti-Parasit Hewan untuk Pengobatan Covid-19
India jadi negara terparah alami lonjakan kasus Covid-19 dalam dua pekan terakhir lantaran laporan infeksi hariannya di atas 100 ribu, tertinggi di antara negara lain. India kembali ambil alih peringkat dua kasus Covid-19 terbanyak di dunia dari Brasil.
Amerika Serikat yang masih jadi peringkat pertama memiliki jumlah kasus sebanyak 31,98 juta. Diikuti India 13,68 juta kasus dan Brasil 13,52 juta kasus.
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Sepatu Running Lokal Paling Juara: Harga Murah, Performa Berani Diadu Produk Luar
- 7 Bedak Padat yang Awet untuk Kondangan, Berkeringat Tetap Flawless
- 8 Mobil Bekas Sekelas Alphard dengan Harga Lebih Murah, Pilihan Keluarga Besar
- 5 Rekomendasi Tablet dengan Slot SIM Card, Cocok untuk Pekerja Remote
- 7 Rekomendasi HP Murah Memori Besar dan Kamera Bagus untuk Orang Tua, Harga 1 Jutaan
Pilihan
-
Permintaan Pertamax Turbo Meningkat, Pertamina Lakukan Impor
-
Pertemuan Mendadak Jusuf Kalla dan Andi Sudirman di Tengah Memanasnya Konflik Lahan
-
Cerita Pemain Keturunan Indonesia Han Willhoft-King Jenuh Dilatih Guardiola: Kami seperti Anjing
-
Mengejutkan! Pemain Keturunan Indonesia Han Willhoft-King Resmi Pensiun Dini
-
Kerugian Scam Tembus Rp7,3 Triliun: OJK Ingatkan Anak Muda Makin Rawan Jadi Korban!
Terkini
-
Alasan Penting Dokter Bukan Cuma Perlu Belajar Pengobatan, Tapi Juga 'Seni' Medis
-
Dokter Kandungan Akui Rahim Copot Nyata Bisa Terjadi, Bisakah Disambungkan Kembali?
-
Klinik Safe Space, Dukungan Baru untuk Kesehatan Fisik dan Mental Perempuan Pekerja
-
Mengubah Cara Pandang Masyarakat Terhadap Spa Leisure: Inisiatif Baru dari Deep Spa Group
-
Terobosan Baru Lawan Kebutaan Akibat Diabetes: Tele-Oftalmologi dan AI Jadi Kunci Skrining
-
5 Buah Tinggi Alkali yang Aman Dikonsumsi Penderita GERD, Bisa Mengatasi Heartburn
-
Borobudur Marathon Jadi Agenda Lari Akhir 2025
-
Waspada Konsumsi Minuman Soda Diet, Temuan Terbaru Sebut Risiko Penyakit Hati Naik hingga 60%
-
Inovasi Kedokteran Gigi yang Siap Ubah Layanan Kesehatan Mulut Indonesia
-
Waspada "Diabesity", Mengapa Indonesia Jadi Sarang Penyakit Kombinasi Diabetes dan Obesitas?