Suara.com - Selama ini banyak yang menganggap bahwa rokok elektrik atau vape mampu mengurangi kebiasaan merokok konvensional. Oleh sebab itu banyak perokok yang kemudian beralih menggunakan rokok elektrik.
Meski anggapan itu berkembang di masyarakat, penelitian yang ada juga sangat beragam. Tapi berdasarkan Penelitian dari Virginia Commonwealth University dan Penn State College of Medicine in Hershey, rokok elektrik dapat memberi pengurangan karsinogen pada rokok tembakau.
Studi yang diterbitkan oleh The Lancet Respiratory Medicine ini, mengungkapkan informasi baru dan penting bagi perokok yang mungkin mencoba menggunakan rokok elektrik sebagai cara untuk mengurangi kebiasaan merokok dan menurunkan paparan mereka terhadap racun berbahaya.
“Kami menemukan, rokok elektrik ampuh mengurangi rokok tembakau dari paparan karsinogen. Perokok yang aktif, harus berusaha mengurangi kebiasaan merokoknya, dan diganti dengan rokok elektrik,” ungkap profesor di VCU Departemen Psikologi Caroline O.Cobb PhD.
Para peneliti melakukan uji coba terhadap 520 peserta yang merokok sebanyak sembilan batang sehari. Selama 24 minggu, peserta menggunakan rokok elektrik yang diisi 0,8 atau 36 miligram nikotin cair, juga diberikan instruksi pada peserta untuk mengurangi rokok tembakau.
Pada mingu berikutnya, peneliti mengambil sampel urin peserta dan menguji hasil karsinogen pada tembakau, yang dikenal dengan NNAL (methylnitrosamino, pyridyl, butanol). Peneliti menemukan, kadar nikotin pada rokok elektrik memiliki tingkat rendah dalam minggu ke 24, dibanding dengan tingkat nikotin pada rokok non-elektrik.
Penemuan ini dapat menjadi kajian ilmiah penting, yang menunjukkan nikotin rokok elektrik ampuh mengurangi dari paparan kimia rokok tembakau. Selain itu, Caroline O.Cobb mengatakan, tidak mudah mengubah perilaku orang yang sudah terbiasa merokok tembakau.
“Pertama, banyak rokok elektrik dinilai memiliki profil yang buruk, dan hasil ini mungkin belum efektif sepenuhnya untuk membantu perokok non-elektrik,” paparnya.
Menurut profesor ilmu kesehatan masyarakat di Penn State Jonanthan Foulds PhD, orang yang tertarik mengurangi rokok tembakau dapat mencapai penurunan yang signifikan, sekaligus terhindar dari paparan kimia seperti karbon monoksida dan toksikan.
Baca Juga: Bawa Rokok dan Kopi, Aksi Nongkrong di Nisan Kuburan Jadi Perdebatan
“Studi ini menunjukkan, ketika perokok tertarik mengurangi rokok tembakaunya dan diganti rokok elektrik, lebih mungkin mencapai penurunan yang signifikan. Juga terhindar dari toksikan dan karbon monoksida yang ada di rokok tembakau,” ungkapnya.
Berita Terkait
Terpopuler
- 4 Link DANA Kaget Khusus Jumat Berkah: Klaim Saldo Gratis Langsung Cuan Rp 345 Ribu
- 7 Rekomendasi Parfum Terbaik untuk Pelari, Semakin Berkeringat Semakin Wangi
- Unggahan Putri Anne di Tengah Momen Pernikahan Amanda Manopo-Kenny Austin Curi Perhatian
- 8 Moisturizer Lokal Terbaik untuk Usia 50 Tahun ke Atas, Solusi Flek Hitam
- 15 Kode Redeem FC Mobile Aktif 10 Oktober 2025: Segera Dapatkan Golden Goals & Asian Qualifier!
Pilihan
-
Grand Mall Bekasi Tutup, Netizen Cerita Kenangan Lawas: dari Beli Mainan Sampai Main di Aladdin
-
Jay Idzes Ngeluh, Kok Bisa-bisanya Diajak Podcast Jelang Timnas Indonesia vs Irak?
-
278 Hari Berlalu, Peringatan Media Asing Soal Borok Patrick Kluivert Mulai Jadi Kenyataan
-
10 HP dengan Kamera Terbaik Oktober 2025, Nomor Satu Bukan iPhone 17 Pro
-
Timnas Indonesia 57 Tahun Tanpa Kemenangan Lawan Irak, Saatnya Garuda Patahkan Kutukan?
Terkini
-
Inovasi Bedah Robotik Pertama di Indonesia: Angkat Kanker Payudara Tanpa Hilangkan Bentuk Alami
-
Riset Ungkap Rahasia Bahagia: Bergerak 15 Menit Setiap Hari Bikin Mental Lebih Sehat
-
Mengembalikan Filosofi Pilates sebagai Olahraga yang Menyatukan Gerak, Napas, dan Ketenangan
-
Perawatan Mata Modern di Tengah Maraknya Gangguan Penglihatan
-
Terungkap! Ini Rahasia Otak Tetap Prima, Meski di Usia Lanjut
-
Biar Anak Tumbuh Sehat dan Kuat, Imunisasi Dasar Jangan Terlewat
-
Susu Kambing Etawanesia Bisa Cegah Asam Urat, Ini Kata dr Adrian di Podcast Raditya Dika
-
Toko Roti Online Bohong Soal 'Gluten Free'? Ahli Gizi: Bisa Ancam Nyawa!
-
9.351 Orang Dilatih untuk Selamatkan Nyawa Pasien Jantung, Pecahkan Rekor MURI
-
Edukasi PHBS: Langkah Kecil di Sekolah, Dampak Besar untuk Kesehatan Anak