Suara.com - Penelitian dari University of Guelph baru-baru ini merilis penelitian bagaimana merokok ganja sejak usia muda dapat meningkatkan risiko penyakit jantung.
Pada studi pertama ini dilihat adanya indikator risiko secara spesifik, termasuk penyakit kardiovaskular pada pengguna ganja.
Merokok diketahui memengaruhi kardiovaskular, sehingga dapat menyebabkan perubahan pembuluh darah dan jantung. Selain itu, dampak merokok ganja juga berisiko meningkatkan masalah kardiovaskular lain dalam jangka panjang.
Ganja merupakan zat paling umum digunakan di seluruh dunia setelah alkohol.
"Ganja banyak digunakan sebagai rekreasi di seluruh dunia, sehingga penggunaan ganja semakin meningkat," ungkap mahasiswa PhD Human Performance and Health Research Lab Christian Cheung.
Christian Cheung merupakan penulis studi yang diterbitkan dalam Journal of Applied Physiology, dengan rekan penulisnya Dr. Jamie Burr dan Dr. Philip Millar.
Untuk sampai pada hasil penelitian, tim menganalisis 35 subjek berusia 19 tahun hingga 30 tahun.
Ditemukan, setengah dari mereka adalah pengguna ganja dan dianalisis menggunakan ultrasound untuk melihat jantung dan arteri, serta untuk mengukur kekakuan arteri dan fungsi arteri.
Hasil ukuran tersebut merupakan indikator fungsi kardiovaskular dan risiko berbagai penyakit.
Baca Juga: Pangeran Philip Sempat Operasi Jantung sebelum Meninggal
Temuan mengungkap, kekakuan arteri pada pengguna ganja lebih besar, dibanding orang yang tidak menggunakan ganja. Setelah itu, tim mengukur seberapa cepat gelombang tekanan darah pada arteri.
"Kami melihat anak muda yang menggunakan ganja. Dalam literatur tentang rokok, perokok berat dalam jangka panjang menunjukkan fungsi pembuluh darah yang berukrang. Tapi itu belum tentu terjadi," ungkap Christian Cheung.
Rencana studi selanjutnya akan mempelajari terkait potensi dan dampak dari perubahan risiko penyakit pada orang yang menggunakan ganja.
"Ini juga membuka jalan untuk studi kami selanjutnya, yang bertujuan memahami efek langsung dari konsumsi ganja, dan bagaimana hal ini menjadi penyebab stres pada kehidupan sehari-hari," ungkapnya.
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas Sekelas Honda Jazz untuk Mahasiswa yang Lebih Murah
- 7 Rekomendasi Body Lotion dengan SPF 50 untuk Usia 40 Tahun ke Atas
- 26 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 13 November: Klaim Ribuan Gems dan FootyVerse 111-113
- 5 Pilihan Bedak Padat Wardah untuk Samarkan Garis Halus Usia 40-an, Harga Terjangkau
- 5 Rekomendasi Sepatu Lokal Senyaman New Balance untuk Jalan Kaki Jauh
Pilihan
-
Catatan Gila Charly van Oosterhout, Pemain Keturunan Indonesia di Ajax: 28 Laga 19 Gol
-
Daftar 611 Pinjol Ilegal Terbaru Update Satgas PASTI OJK: Ada Pindar Terkenal
-
Bobibos Ramai Dibicarakan! Pakar: Wajib Lolos Uji Kelayakan Sebelum Dijual Massal
-
Video Brutal Latja SPN Polda NTT Bocor, Dua Siswa Dipukuli Senior Bikin Publik Murka
-
Rolas Sitinjak: Kriminalisasi Busuk dalam Kasus Tambang Ilegal PT Position, Polisi Pun Jadi Korban
Terkini
-
5 Buah Tinggi Alkali yang Aman Dikonsumsi Penderita GERD, Bisa Mengatasi Heartburn
-
Borobudur Marathon Jadi Agenda Lari Akhir 2025
-
Waspada Konsumsi Minuman Soda Diet, Temuan Terbaru Sebut Risiko Penyakit Hati Naik hingga 60%
-
Inovasi Kedokteran Gigi yang Siap Ubah Layanan Kesehatan Mulut Indonesia
-
Waspada "Diabesity", Mengapa Indonesia Jadi Sarang Penyakit Kombinasi Diabetes dan Obesitas?
-
Gaya Hidup Modern Picu Kelelahan, Inovasi Wellness Mulai Dilirik Masyarakat Urban
-
Rahasia Anak Tumbuh Percaya Diri dan Kreatif, Jessica Iskandar Beberkan Kuncinya
-
BRIN Uji Rokok Elektrik: Kadar Zat Berbahaya Lebih Rendah, Tapi Perlu Pengawasan
-
Sering Luput Dari Perhatian Padahal Berbahaya, Ketahui Cara Deteksi dan Pencegahan Aritmia
-
Vape Bukan Alternatif Aman: Ahli Ungkap Risiko Tersembunyi yang Mengintai Paru-Paru Anda