Suara.com - Kenangan sering kali dianggap sangat pribadi. Namun, dalam beberapa tahun terakhir, orang telah terbiasa dengan adanya pemberitahuan kenangan dari media sosial atau galeri telepon.
Versi masa lalu yang dikemas ulang ini memengaruhi tidak hanya apa yang kita ingat tetapi juga keterikatan yang kita miliki dengan ingatan itu.
Dalam sebuah studi baru, peneliti menemukan media sosial berpotensi mengubah perasaan orang tentang ingatan mereka.
Melansir dari Medical Xpress, metrik media sosial seperti "Like" atau suka dapat berdampak negatif pada perasaan orang tentang ingatan tertentu, terutama jika ingatan ini dibagikan tanpa mendapatkan banyak like.
"Di luar ini, antisipasi penilaian media sosial tentang masa lalu juga dapat berdampak pada ingatan apa yang dibagikan orang dan bagaimana caranya," catat para peneliti.
Studi ini disusun oleh David Beer Professor Sosiologi dari University of York dan Benjamin Jacobsen Dosen Associate Sosiologi University of York.
Pada penelitian tersebut, beberapa orang telah divalidasi ingatannya. Sebagian, melalui suka di media sosial yang dianggap sebagai penilaian atas nilai suatu ingatan.
"Dalam media sosial terus-menerus bergantung pada orang lain dan apa yang mereka pikirkan tentang ingatan Anda," catat para peneliti dalam The Conversation.
Di sisi lain, tidak mendapatkan cukup like terkadang bisa mengikis nilai pribadi yang melekat pada ingatan ini yang kemudian bisa menimbulkan masalah kesehatan mental seperti tidak percaya diri atau rendah diri.
Baca Juga: Cara Merawat Kesehatan Mental Meski di Rumah Aja dengan 5 Cara Ini!
Peserta lain mengatakan jika dia berbagi memori dan hanya mendapat tiga like, jumlah yang rendah itu akan menjadi bagian dari memori.
Meskipun peserta mengakui bahwa ingatan mereka bersifat pribadi dan tidak boleh terpengaruh oleh jejaring sosial, beberapa masih menganggap bahwa mereka berpikir secara berbeda tentang suatu peristiwa karena reaksi media sosialnya.
Antisipasi penilaian melalui suka di media sosial mulai membentuk cara orang berbagi kenangan mereka dengan orang lain.
"Dalam penelitian kami, orang menjelaskan bagaimana mereka bisa secara aktif melindungi ingatan tertentu dari pengawasan media sosial," catat para peneliti.
Bahkan sesuatu yang privat seperti ingatan telah menjadi bagian rutin dari penggunaan media sosial dan platform mulai mengubah cara kita mengalami masa lalu. Di masa depan, bagian rutin dari hidup kita ini dapat terus membentuk cara kita mengingat secara individu dan kolektif.
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Body Lotion di Indomaret untuk Usia 50 Tahun ke Atas, Rawat Garis Penuaan
- 7 Rekomendasi Lipstik Transferproof untuk Pekerja Kantoran, Mulai Rp20 Ribuan
- 27 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 14 November: Ada Beckham 111, Magic Curve, dan Gems
- 5 Sepatu Running Lokal Paling Juara: Harga Murah, Performa Berani Diadu Produk Luar
- 6 Tablet RAM 8 GB Paling Murah untuk Pekerja Kantoran, Mulai Rp2 Jutaan
Pilihan
-
Ketika Serambi Mekkah Menangis: Mengingat Kembali Era DOM di Aceh
-
Catatan Gila Charly van Oosterhout, Pemain Keturunan Indonesia di Ajax: 28 Laga 19 Gol
-
Daftar 611 Pinjol Ilegal Terbaru Update Satgas PASTI OJK: Ada Pindar Terkenal
-
Bobibos Ramai Dibicarakan! Pakar: Wajib Lolos Uji Kelayakan Sebelum Dijual Massal
-
Video Brutal Latja SPN Polda NTT Bocor, Dua Siswa Dipukuli Senior Bikin Publik Murka
Terkini
-
5 Buah Tinggi Alkali yang Aman Dikonsumsi Penderita GERD, Bisa Mengatasi Heartburn
-
Borobudur Marathon Jadi Agenda Lari Akhir 2025
-
Waspada Konsumsi Minuman Soda Diet, Temuan Terbaru Sebut Risiko Penyakit Hati Naik hingga 60%
-
Inovasi Kedokteran Gigi yang Siap Ubah Layanan Kesehatan Mulut Indonesia
-
Waspada "Diabesity", Mengapa Indonesia Jadi Sarang Penyakit Kombinasi Diabetes dan Obesitas?
-
Gaya Hidup Modern Picu Kelelahan, Inovasi Wellness Mulai Dilirik Masyarakat Urban
-
Rahasia Anak Tumbuh Percaya Diri dan Kreatif, Jessica Iskandar Beberkan Kuncinya
-
BRIN Uji Rokok Elektrik: Kadar Zat Berbahaya Lebih Rendah, Tapi Perlu Pengawasan
-
Sering Luput Dari Perhatian Padahal Berbahaya, Ketahui Cara Deteksi dan Pencegahan Aritmia
-
Vape Bukan Alternatif Aman: Ahli Ungkap Risiko Tersembunyi yang Mengintai Paru-Paru Anda