Suara.com - Berpuasa memang memiliki manfaat bagi kesehatan, tetapi jika dikombinasikan dengan perubahan jadwal tidur yang buruk justru akan berdampak sebaliknya.
Hal itu dibuktikan dalam studi yang dilakukan pada 2017 terhadap orang Arab Saudi yang berpuasa selama Ramadhan, mereka terjaga di malam hari dan tidur di siang hari, meniru pola pekerja shift.
"Saya telah membaca begitu banyak tentang manfaat puasa intermiten, tetapi saya juga membaca tentang efek buruk pola tidur yang terganggu dari kerja shift," kata penulis studi Suhad Bahijri dari Kelompok Riset Diabetes Saudi di Universitas King Abdulaziz, Jeddah.
"Saya ingin mempelajari keduanya bersama-sama, yang belum pernah dilakukan," sambungnya, dilansir Nature.
Bahijri dan rekanya mempelajari 23 orang Arab Saudi sebelum dimulainya Ramadhan dan dua minggu setelah bulan suci.
Peneliti mengukur tingkat beberapa faktor risiko kardiovaskular dan ekspresi tiga gen yang berkaitan dengan jam biologis manusia.
Mereka menemukan beberapa faktor risiko membaik selama Ramadhan, tetapi yang lainnya memburuk.
"Meski kami menemukan beberapa manfaat puasa, namun hal itu tertutupi oleh gangguan pola tidur yang menimbulkan efek buruk," ujar Bahajri.
Tidak hanya itu, ia juga menemukan sangat sedikit orang yang membatasi asupan kalori di bulan puasa.
Baca Juga: Pola Tidur Buruk Tingkatkan Risiko Infeksi Virus Corona Covid-19
"Faktanya, mereka makan lebih banyak, meningkatkan risiko kesehatan mereka," lanjutnya.
Menurut Bahajri, oerubahan gaya hidup meningkatkan risiko penyakit kronis karena gen manusia tidak berevolusi cukup cepat untuk mengatasinya.
Bahajri menghubungkan peningkatan penyakit kronis seperti diabetes tipa 2 dan sindrom metabolik dengan kebiasaan makan dan tidur selama Ramadhan, serta perubahan gaya hidup yang lebih umum.
Ia merekomendasikan untuk kembali ke cara mempraktikkan Ramadhan yang lebih tradisional. Misalnya, makan makanan ringan sebelum tidur malam dan bangun untuk sahur dengan makanan ringan.
Berita Terkait
Terpopuler
- Susunan Tim Pelatih Timnas Indonesia U-23 di SEA Games 2025, Indra Sjafri Ditopang Para Legenda
- 7 Sunscreen yang Wudhu Friendly: Cocok untuk Muslimah Usia 30-an, Aman Dipakai Seharian
- Gugat Cerai Hamish Daud? 6 Fakta Mengejutkan di Kabar Perceraian Raisa
- Pria Protes Beli Mie Instan Sekardus Tak Ada Bumbu Cabai, Respons Indomie Bikin Ngakak!
- 19 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 23 Oktober 2025: Pemain 110-113, Gems, dan Poin Rank Up Menanti
Pilihan
-
Harga Emas Sabtu 25 Oktober 2025: Antam Masih 'Hilang', UBS dan Galeri 24 Menguat
-
Superkomputer Prediksi Arsenal Juara Liga Champions 2025, Siapa Lawan di Final?
-
Bayar Hacker untuk Tes Sistem Pajak Coretax, Menkeu Purbaya: Programmer-nya Baru Lulus SMA
-
Perbandingan Spesifikasi HONOR Pad X7 vs Redmi Pad SE 8.7, Duel Tablet Murah Rp 1 Jutaan
-
Di GJAW 2025 Toyota Akan Luncurkan Mobil Hybrid Paling Ditunggu, Veloz?
Terkini
-
Tak Sekadar Air Putih, Ini Alasan Artesian Water Jadi Tren Kesehatan Baru
-
Vitamin C dan Kolagen: Duo Ampuh untuk Kulit Elastis dan Imunitas Optimal
-
Smart Hospital, Indonesia Mulai Produksi Tempat Tidur Rumah Sakit yang Bisa 'Baca' Kondisi Pasien
-
Tren Minuman Bernutrisi: Dari Jamu ke Collagen Drink, Inovasi Kesehatan yang Jadi Gaya Hidup Baru
-
Perawatan Komprehensif untuk Thalasemia: Dari Transfusi hingga Dukungan Psikologis
-
Indonesia Kaya Tanaman Herbal, Kenapa Produksi Obat Alami Dalam Negeri Lambat?
-
Supaya Anak Peduli Lingkungan, Begini Cara Bangun Karakter Bijak Plastik Sejak Dini
-
Kemendagri Dorong Penurunan Angka Kematian Ibu Lewat Penguatan Peran TP PKK di Daerah
-
Gaya Hidup Modern Bikin Diabetes di Usia Muda Meningkat? Ini Kata Dokter
-
Saat Kesehatan Mata Jadi Tantangan Baru, Ini Pentingnya Vision Care Terjangkau dan Berkelanjutan