Suara.com - Para peneliti berencana melakukan uji klinis terapi berbasis video game untuk pengobatan ADHD pada pasien Covid-19. Pengujian ini dilakukan untuk melihat apakah intervensi digital dapat membantu orang dewasa yang menderita "kabut otak" atau linglung terkait Covid-19.
Melansir dari Indepent, selama pandemi mereka yang sembuh dari penyakit memiliki sisa kesulitan kognitif atau kabut orak dalam kehidupan sehari-hari.
Meski hubungan antara infeksi virus corona dan gangguan kognitif pada pasien masih belum jelas, beberapa penelitian telah melaporkan kurangnya perhatian dan keterampilan belajar di antara individu yang pulih.
Menurut sebuah penelitian besar yang diterbitkan baru-baru ini di jurnal The Lancet Physchiatry pada 236.000 pasien Covid-19, sebanyak satu dari tiga orang yang sembuh dari Covid-19 mengalami gangguan kesehatan mental atau neurologis, termasuk demensia, stroke, atau pendarahan otak dalam waktu enam bulan setelah terinfeksi.
Uji klinis saat ini, yang dilakukan oleh para ilmuwan Weill Cornell Medicine bersama dengan Vanderbilt University Medical Center bertujuan untuk menyelidiki kemanjuran AKL-T01 (intervensi video-game oleh Akili Interactive) dalam meningkatkan hasil kognisi dan fungsional dalam mereka yang pulih dari Covid-19.
James Jackson, asisten direktur Pusat Pemulihan ICU di Vanderbilt, mengatakan teknologi Akili dan intervensi video game serupa dirancang untuk menargetkan gejala gangguan kognitif serupa yang terlihat pada kondisi lain.
Uji klinis akan mencakup hampir 100 penderita Covid-19 yang berusia di atas 18 tahun yang menunjukkan gangguan kognitif setidaknya dalam satu ukuran perhatian dan fungsi eksekutif selama skrining awal.
Setengah dari pasien dijadwalkan untuk menerima pengobatan dan setengahnya akan menjadi kelompok kontrol. Menurut para ahli, peserta dalam uji coba akan menyelesaikan lima misi per hari, lima kali seminggu, dan misi sehari dapat memakan waktu sekitar 25 menit.
Studi Cornell diharapkan berjalan selama enam minggu dengan empat minggu tindak lanjut pasca perawatan.
Baca Juga: Temuan Baru, Anjing Bisa Cium Bau Virus Corona Covid-19 Lewat Urine
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Body Lotion di Indomaret untuk Usia 50 Tahun ke Atas, Rawat Garis Penuaan
- 7 Rekomendasi Lipstik Transferproof untuk Pekerja Kantoran, Mulai Rp20 Ribuan
- 27 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 14 November: Ada Beckham 111, Magic Curve, dan Gems
- 5 Sepatu Running Lokal Paling Juara: Harga Murah, Performa Berani Diadu Produk Luar
- 6 Tablet RAM 8 GB Paling Murah untuk Pekerja Kantoran, Mulai Rp2 Jutaan
Pilihan
-
Ketika Serambi Mekkah Menangis: Mengingat Kembali Era DOM di Aceh
-
Catatan Gila Charly van Oosterhout, Pemain Keturunan Indonesia di Ajax: 28 Laga 19 Gol
-
Daftar 611 Pinjol Ilegal Terbaru Update Satgas PASTI OJK: Ada Pindar Terkenal
-
Bobibos Ramai Dibicarakan! Pakar: Wajib Lolos Uji Kelayakan Sebelum Dijual Massal
-
Video Brutal Latja SPN Polda NTT Bocor, Dua Siswa Dipukuli Senior Bikin Publik Murka
Terkini
-
5 Buah Tinggi Alkali yang Aman Dikonsumsi Penderita GERD, Bisa Mengatasi Heartburn
-
Borobudur Marathon Jadi Agenda Lari Akhir 2025
-
Waspada Konsumsi Minuman Soda Diet, Temuan Terbaru Sebut Risiko Penyakit Hati Naik hingga 60%
-
Inovasi Kedokteran Gigi yang Siap Ubah Layanan Kesehatan Mulut Indonesia
-
Waspada "Diabesity", Mengapa Indonesia Jadi Sarang Penyakit Kombinasi Diabetes dan Obesitas?
-
Gaya Hidup Modern Picu Kelelahan, Inovasi Wellness Mulai Dilirik Masyarakat Urban
-
Rahasia Anak Tumbuh Percaya Diri dan Kreatif, Jessica Iskandar Beberkan Kuncinya
-
BRIN Uji Rokok Elektrik: Kadar Zat Berbahaya Lebih Rendah, Tapi Perlu Pengawasan
-
Sering Luput Dari Perhatian Padahal Berbahaya, Ketahui Cara Deteksi dan Pencegahan Aritmia
-
Vape Bukan Alternatif Aman: Ahli Ungkap Risiko Tersembunyi yang Mengintai Paru-Paru Anda