Suara.com - Atta Halilintar terkejut ketika melihat hasil swab test miliknya menunjukkan positif virus corona Covid-19 kedua kalinya. Padahal ia sempat mengira istrinya, Aurel Hermansyah yang sedang terinfeksi virus corona Covid-19.
Sebab, belakangan Aurel justru yang mengalami gejala demam dan bindeng. Meski begitu, Aurel tetap melakukan isolasi selama 5 hari karena berinteraksi intens dengan Atta Halilintar.
"YA ALLAH Shock!! aku Positif C0V1D-19 lagi untuk kedua kalinya.. setelah swab test untuk besok kerja terbang ke solo.. ternyata hasilnya positif," tulis Atta Halilintar dalam unggahan Instagramnya.
Infeksi ulang virus corona Covid-19 seperti Atta Halilintar memang masih menimbulkan banyak tanya. Secara teori, antibodi yang terbentuk setelah sembuh dari virus corona Covid-19 harusnya masih bertahan dalam tubuh sehingga seseorang akan lebih kebal terhadap infeksi kedua.
Tetapi, lamanya antibodi ini bertahan di dalam tubuh dan kemampuannya melindungi tubuh dari infeksi ulang masih belum dipahami.
Peneliti dari Oxford University dilansir dari Hellosehat, mengatakan pasien sembuh dari virus corona akan kebal terhadap infeksi ulang setidaknya selama 6 bulan. Temuan ini mereka peroleh dari hasil pengamatan pada kasus infeksi ulang yang sudah terjadi.
"Kami yakin kebanyakan orang yang sudah sembuh dari virus corona tidak akan tertular lagi setidaknya dalam jangka pendek," kata David Eyre, profesor di Oxford University.
Studi ini pun disebut sebagai langkah penting dalam memahami antibodi Covid-19 pada pasien yang berhasil sembuh. Peneliti juga mengklaim studi ini merupakan penelitian berskala besar pertama tentang seberapa besar antibodi alami terhadap Covid-19.
Studi ini berlangsung selama April hingga November 2020 yang mengamati 12.180 petugas medis di Rumah Sakit Universitas Oxford. Sebelumnya, para peserta melakukan tes untuk mendeteksi antibodi Covid-19 yang menandakan dirinya pernah terinfeksi virus corona.
Baca Juga: Atta Halilintar Positif Virus Corona Covid-19 Kedua Kalinya, Kok Bisa?
Total ada 1.246 orang yang memiliki antibodi Covid-19 dan 11.052 orang tidak memilikinya sama sekali. Pada peserta yang memiliki antibodi, tak ada satupun mengalami infeksi ulang selama periode 8 bulan.
Sedangkan pada kelompok orang yang belum memiliki antibodi Covid-19, ada 89 di antaranya yang kembali terinfeksi ulang virus corona Covid-19 dan bergejala..
Studi ini memang belum memberikan cukup bukti data yang menilai kekebalan Covid-19 bisa bertahan 6 bulan. Tapi, studi ini meyakini bahwa orang yang terinfeksi ulang, tidak akan mengalami gejala yang sama.
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Mobil Kencang, Murah 80 Jutaan dan Anti Limbung, Cocok untuk Satset di Tol
- 7 Rekomendasi Lipstik untuk Usia 40 Tahun ke Atas, Cocok Jadi Hadiah Hari Ibu
- PSSI Tunjuk John Herdman Jadi Pelatih, Kapten Timnas Indonesia Berikan Komentar Tegas
- Media Swiss Sebut PSSI Salah Pilih John Herdman, Dianggap Setipe dengan Patrick Kluivert
Pilihan
-
Akbar Faizal Soal Sengketa Lahan Tanjung Bunga Makassar: JK Tak Akan Mundur
-
Luar Biasa! Jay Idzes Tembus 50 Laga Serie A, 4.478 Menit Bermain dan Minim Cedera
-
4 Rekomendasi HP OPPO Murah Terbaru untuk Pengguna Budget Terbatas
-
Bank Sumsel Babel Dorong CSR Berkelanjutan lewat Pemberdayaan UMKM di Sembawa Color Run 2025
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
Terkini
-
Standar Global Layanan Kesehatan Kian Ditentukan oleh Infrastruktur Rumah Sakit
-
Gaya Hidup Anak Muda: Nongkrong, Makan Enak, Tapi Kolesterol Jangan Lupa Dicek
-
Jaringan Layanan Kesehatan Ini Dorong Gaya Hidup Sehat Lewat Semangat "Care in Every Step"
-
Rekomendasi Minuman Sehat untuk Kontrol Diabetes, Ini Perbandingan Dianesia, Mganik dan Flimeal
-
Akses Perawatan Kanker Lebih Mudah dengan Fasilitas Radioterapi Modern
-
SEA Games Thailand 2025: Saat Kenyamanan Jadi Bagian dari Performa Atlet Indonesia
-
Gatam Institute Eka Hospital Buktikan Operasi Lutut Robotik Kelas Dunia Ada di Indonesia
-
Teknologi Kesehatan Makin Maju: CT Scan Generasi Baru Percepat Diagnostik dan Tingkatkan Kenyamanan
-
Mengapa Air Minum Hasil Distilasi Lebih Aman untuk Kesehatan? Begini Penjelasannya
-
Temuan Baru tentang Polifenol Spearmint: Pendukung Alami Memori, Konsentrasi, hingga Kinerja Mental