Suara.com - Puasa selama Ramadan memang dapat memberikan banyak manfaat bagi kesehatan. Namun, jika pola makan yang baik tidak dipertahankan, maka dapat dengan cepat menyebabkan masalah pencernaan dan menyebabkan ketidaknyamanan.
Melansir dari Cleveland Clinic, gangguan umum pada sistem pencernaan yang dilaporkan selama Ramadhan adalah mulas, refluks asam, dan gangguan pencernaan. Ini biasanya disebabkan oleh makan berlebihan secara tiba-tiba setelah puasa yang lama atau makan makanan berlemak dan pedas dalam jumlah besar.
Spesialis dari Klinik Gastroenterologi di Klinik Cleveland Abu Dhabi melaporkan peningkatan tajam jumlah orang yang mengunjungi mereka selama Ramadan. Keluhan yang umum terjadi antara lain penyakit gastro-esophageal reflux (GERD), dimana makanan mengalir kembali dari lambung ke kerongkongan, dan gastritis yang disebabkan oleh peradangan pada lapisan lambung. Berikut adalah tips untuk menghindari masalah pencernaan selama puasa, antara lain:
1. Minum banyak air
Tetap terhidrasi sangat penting saat berpuasa. Selain membantu pencernaan, ini dapat membantu masalah kesehatan umum lainnya yang terkait dengan waktu lama tanpa makanan, seperti sembelit, sakit kepala, dan sakit punggung.
Cobalah minum 2 hingga 3 liter sehari dan minum sedikit dalam waktu lama, daripada mengonsumsi semuanya sekaligus, karena ini membuat tubuh Anda lebih mudah menyerapnya.
Hindari minuman bersoda karena tinggi gula dan gasnya bisa menyebabkan kembung. Cobalah untuk menghindari kafein juga karena besifat diuretik dan akan menyebabkan buang air kecil sehingga menyebabkan dehidrasi.
2. Hindari makan berlebihan
Puasa dengan membuka dengan makan besar dapat menyebabkan kram perut dan refluks asam parah yang dapat merusak tenggorokan dalam jangka waktu yang lama.
Baca Juga: Jadwal Buka Puasa Cianjur Minggu 25 April 2021
3. Hindari makanan tinggi lemak
Selain membuat Anda merasa lesu, makanan yang memiliki kandungan lemak tinggi membutuhkan waktu lebih lama untuk dicerna. Hal ini bisa menyebabkan sakit perut dan menimbulkan perasaan mual.
4. Jangan tidur dengan perut kenyang
Cobalah untuk berhenti makan setidaknya 2 jam sebelum Anda pergi tidur. Ini bisa menjadi rumit ketika makan dibatasi pada malam hari tetapi tidur dengan perut yang sangat kenyang dapat mencegah sistem pencernaan bekerja dengan baik.
5. Makan lebih banyak serat
Serat adalah salah satu makanan paling baik di sistem pencernaan Anda. Makanan ini dapat membantu mencegah kembung dan sembelit. Pilih makanan utuh dan makanan gandum jika memungkinkan dan tambahkan kacang-kacangan ke dalam makanan.
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Sepatu Running Lokal Paling Juara: Harga Murah, Performa Berani Diadu Produk Luar
- 7 Bedak Padat yang Awet untuk Kondangan, Berkeringat Tetap Flawless
- 8 Mobil Bekas Sekelas Alphard dengan Harga Lebih Murah, Pilihan Keluarga Besar
- 5 Rekomendasi Tablet dengan Slot SIM Card, Cocok untuk Pekerja Remote
- 7 Rekomendasi HP Murah Memori Besar dan Kamera Bagus untuk Orang Tua, Harga 1 Jutaan
Pilihan
-
Aksi Jatuh Bareng: Rupiah dan Mata Uang Asia Kompak Terkoreksi
-
4 HP RAM 12 GB Paling Murah, Pilihan Terbaik untuk Gamer dan Multitasker Berat
-
Perusahaan BUMN dan Badan Negara Lakukan Pemborosan Anggaran Berjamaah, Totalnya Rp43 T
-
RKUHAP Resmi Jadi UU: Ini Daftar Pasal Kontroversial yang Diprotes Publik
-
Permintaan Pertamax Turbo Meningkat, Pertamina Lakukan Impor
Terkini
-
Alasan Penting Dokter Bukan Cuma Perlu Belajar Pengobatan, Tapi Juga 'Seni' Medis
-
Dokter Kandungan Akui Rahim Copot Nyata Bisa Terjadi, Bisakah Disambungkan Kembali?
-
Klinik Safe Space, Dukungan Baru untuk Kesehatan Fisik dan Mental Perempuan Pekerja
-
Mengubah Cara Pandang Masyarakat Terhadap Spa Leisure: Inisiatif Baru dari Deep Spa Group
-
Terobosan Baru Lawan Kebutaan Akibat Diabetes: Tele-Oftalmologi dan AI Jadi Kunci Skrining
-
5 Buah Tinggi Alkali yang Aman Dikonsumsi Penderita GERD, Bisa Mengatasi Heartburn
-
Borobudur Marathon Jadi Agenda Lari Akhir 2025
-
Waspada Konsumsi Minuman Soda Diet, Temuan Terbaru Sebut Risiko Penyakit Hati Naik hingga 60%
-
Inovasi Kedokteran Gigi yang Siap Ubah Layanan Kesehatan Mulut Indonesia
-
Waspada "Diabesity", Mengapa Indonesia Jadi Sarang Penyakit Kombinasi Diabetes dan Obesitas?