Suara.com - Diabetes tipe 2 merupakan penyakit kronis yang dapat membuat penderitanya sulit menyembuhkan luka di tubuhnya. Kini, sebuah penelitian menunjukkan penyakit ini juga terkait dengan fungsi otot yang lebih buruk.
Studi yang dilakukan oleh peneliti dari Lund University di Swedia menemukan pada diabetes tipe 2, gen tertentu dibutuhkan bagi kemampuan sel induk otot dalam membuat sel otot baru yang matang.
"Pada orang dengan diabetes tipe 2, gen VPS39 secara signifikan kurang aktif dalam sel otot dibandingkan pada orang lain, dan sel induk dengan aktivitas gen yang lebih sedikit tidak membentuk sel otot baru dengan tingkat yang sama," kata pemimpin studi Charlotte Ling, profesor epigenetik di Lund University.
Gen tersebut sangat penting saat sel otot menyerap gula dari darah dan membangun otot baru, menurut Medical Xpress.
Penderita diabetes tipe 2 memiliki kemampuan produksi insulin yang buruk, dan mereka mengalami peningkatan gula darah secara kronis. Otot umumnya lebih buruk dalam menyerap gula dari makanan, dan fungsi serta kekuatan otot terganggu.
Dalam studi kali ini, peneliti ingin menyelidiki apakah pola epigenetik pada sel punca otot dapat memberi jawaban mengapa penderita diabetes tipe 2 mengalami gangguan fungsi otot.
Para peneliti mempelajari perubahan epigenetik pada sel induk otot pada 14 peserta dengan diabetes tipe 2 dan 14 orang sehat. Mereka juga mengekstraksi sel otot yang matang dan membandingkannya.
"Studi tersebut dengan jelas menunjukkan sel punca otot yang tidak memiliki fungsi gen VPS39, yang jumlahnya lebih rendah pada penderita diabetes tipe 2, tidak memiliki kemampuan untuk membentuk sel otot baru yang matang," kata peneliti Johanna Säll Sernevi.
Ia melanjutkan, mekanisme tidak dapat mengubah metabolisme penderita diabetes dengan cara yang sama seperti sel punca otot dari orang sehat.
Baca Juga: Hati-hati, Kurang Vitamin D Bisa Ganggu Fungsi Otot
"Karena itu, sel tetao tidak matang atau rusak dan mati," lanjut Sernevi.
Untuk mengkonfirmasi temuan tersebut, para peneliti juga menggunakan model hewan tikus. Hasilnya tetap sama.
"Pengetahuan baru ini memungkinkan kita dapat mengubah epigenetik disfungsional pada diabetes tipe 2. Misalnya, dengan mengatur protein, merangsang atau meningkatkan jumlah gen VPS39," simpul Ling.
Menurutnya, hal itu memungkinkan gen mempengaruhi kemampuan otot untuk meregenerasi dan menyerap gula.
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Rekomendasi Motor Matic untuk Keluarga yang Irit BBM dan Murah Perawatan
- 58 Kode Redeem FF Terbaru Aktif November 2025: Ada Item Digimon, Diamond, dan Skin
- 5 Rekomendasi Mobil Kecil Matic Mirip Honda Brio untuk Wanita
- Liverpool Pecat Arne Slot, Giovanni van Bronckhorst Latih Timnas Indonesia?
- 5 Sunscreen Wardah Untuk Usia 50 Tahun ke Atas, Bantu Atasi Tanda Penuaan
Pilihan
-
Menkeu Purbaya Diminta Jangan Banyak Omon-omon, Janji Tak Tercapai Bisa Jadi Bumerang
-
Trofi Piala Dunia Hilang 7 Hari di Siang Bolong, Misteri 59 Tahun yang Tak Pernah Tuntas
-
16 Tahun Disimpan Rapat: Kisah Pilu RR Korban Pelecehan Seksual di Kantor PLN
-
Harga Pangan Nasional Hari Ini: Cabai Makin Pedas
-
FIFA Atur Ulang Undian Piala Dunia 2026: 4 Tim Unggulan Dipastikan Tak Segrup
Terkini
-
Stop Diet Ketat! Ini 3 Rahasia Metabolisme Kuat ala Pakar Kesehatan yang Jarang Diketahui
-
Indonesia Darurat Kesehatan Mental, Kasus Terbanyak: Depresi, Anxiety, dan Skizofrenia
-
Rekomendasi Vitamin untuk Daya Tahan Tubuh yang Mudah Ditemukan di Apotek
-
Horor! Sampah Plastik Kini Ditemukan di Rahim Ibu Hamil Indonesia, Apa Efeknya ke Janin?
-
Kebutuhan Penanganan Kanker dan Jantung Meningkat, Kini Ada RS Berstandar Global di Surabaya
-
Waspada Ibu Hamil Kurus! Plis Kenali Risikonya dan Cara Aman Menaikkan Berat Badan
-
9 Penyakit 'Calon Pandemi' yang Diwaspadai WHO, Salah Satunya Pernah Kita Hadapi
-
Kabar Baik Pengganti Transplantasi Jantung: Teknologi 'Heart Assist Device' Siap Hadir di Indonesia
-
Jennifer Coppen Ungkap Tantangan Rawat Kulit Sensitif Anaknya, Kini Lebih Selektif Pilih Skincare
-
Titiek Soeharto Klaim Ikan Laut Tidak Tercemar, Benarkah Demikian?