Suara.com - Prevalensi diabetes tipe 2 sulit diperkirakan karena banyak orang saat ini akan hidup dengan kondisi tersebut tanpa menyadarinya. Kondisi itu dipicu oleh gangguan produksi insulin dan peningkatan kadar gula darah.
Tetapi komplikasi ini dapat memakan waktu bertahun-tahun untuk diketahui. Namun, kondisi kronis terkadang bisa memunculkan beberapa tanda yang terlihat.
Dilansir dari Express UK, Claudia le Feuvre, Ahli Nutrisi & Pelatih Psikologi Makan dari Happy In Body mengungkap petunjuk visual diabetes tipe 2.
Menurut le Feuvre, pemeriksaan lidah yang merupakan prosedur diagnostik umum dalam pengobatan China bisa jadi petunjuk diagnosis diabetes tipe 2.
Metode ini melibatkan pemeriksaan bentuk, ukuran, warna, dan tekstur tubuh dan bulu lidah, serta membantu mengungkapkan keadaan fungsi organ dan perkembangan kondisi.
Le Feuvre melaporkan bahwa prevalensi tinggi bulu tebal, warna bulu kuning dan lidah kebiruan ditemukan pada pasien dengan diabetes tipe 2. Ini dapat berfungsi sebagai prosedur skrining awal dalam deteksi dini diabetes tipe 2.
Ia menjelaskan, kondisi kulit dan penyembuhan luka yang lambat juga bisa menjadi indikator.
"Diabetes terkait dengan kerentanan yang lebih besar terhadap infeksi bakteri dan jamur. Penyembuhan luka yang lambat juga meningkatkan risiko infeksi, dan kehilangan anggota tubuh," kata le Feuvre.
Cara utama merespon untuk gejala diabetes tipe 2 adalah berkonsultasi dengan dokter.
Baca Juga: Lemak Perut Berisiko Menyebabkan Penyakit Kronis, Begini Cara Mengukurnya!
"Anda akan memerlukan tes darah, yang mungkin Anda harus pergi ke pusat kesehatan setempat jika tidak dapat dilakukan di operasi GP Anda," jelas NHS.
Menurut kesehatan tubuh, semakin dini diabetes didiagnosis dan pengobatan dimulai, semakin baik.
Seperti yang ditunjukkan, perawatan dini mengurangi risiko masalah kesehatan lainnya.
Dalam jangka panjang, penting untuk menemukan cara menstabilkan kadar gula darah Anda. Penting untuk upaya ini adalah menghindari karbohidrat yang membuat kadar gula darah melonjak.
Karbohidrat dipecah dengan cepat oleh tubuh Anda dan menyebabkan peningkatan glukosa darah dengan cepat. Untuk menyiasatinya, tambah le Feuvre, Anda harus memilih asupan lemak sehat yang lebih tinggi.
Berita Terkait
Terpopuler
- 31 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 18 Desember: Ada Gems dan Paket Penutup 112-115
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
- 5 Skincare untuk Usia 60 Tahun ke Atas, Lembut dan Efektif Rawat Kulit Matang
- 5 Mobil Keluarga Bekas Senyaman Innova, Pas untuk Perjalanan Liburan Panjang
- Kuasa Hukum Eks Bupati Sleman: Dana Hibah Pariwisata Terserap, Bukan Uang Negara Hilang
Pilihan
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
Terkini
-
Gaya Hidup Anak Muda: Nongkrong, Makan Enak, Tapi Kolesterol Jangan Lupa Dicek
-
Jaringan Layanan Kesehatan Ini Dorong Gaya Hidup Sehat Lewat Semangat "Care in Every Step"
-
Rekomendasi Minuman Sehat untuk Kontrol Diabetes, Ini Perbandingan Dianesia, Mganik dan Flimeal
-
Akses Perawatan Kanker Lebih Mudah dengan Fasilitas Radioterapi Modern
-
SEA Games Thailand 2025: Saat Kenyamanan Jadi Bagian dari Performa Atlet Indonesia
-
Gatam Institute Eka Hospital Buktikan Operasi Lutut Robotik Kelas Dunia Ada di Indonesia
-
Teknologi Kesehatan Makin Maju: CT Scan Generasi Baru Percepat Diagnostik dan Tingkatkan Kenyamanan
-
Mengapa Air Minum Hasil Distilasi Lebih Aman untuk Kesehatan? Begini Penjelasannya
-
Temuan Baru tentang Polifenol Spearmint: Pendukung Alami Memori, Konsentrasi, hingga Kinerja Mental
-
Dari Alat Medis hingga Kesehatan Digital, Indonesia Mempercepat Transformasi Layanan Kesehatan