Suara.com - Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) menyatakan bahwa semua vaksinasi memiliki beberapa atau satu jenis efek samping. Yang paling umum dari mereka adalah memiliki masalah lengan di mana Anda merasa kaku, ruam, atau nyeri di lengan tempat Anda diberikan suntikan.
Melansir dari Healthshots, pembengkakan di tempat suntikan, kelelahan, demam, nyeri otot, sakit kepala, menggigil, hingga mual bisa menjadi tanda efek samping vaksin. Banyak orang mengalami salah satu atau beberapa dari efek samping berikut.
Tetapi bagaimana jika Anda tidak mendapatkan salah satu dari efek samping tersebut?
Dalam hal ini, Dr Pritam Moon, seorang dokter konsultan di Rumah Sakit Wockhardt, Mumbai menjelaskan mengapa beberapa orang tak mengalami efek samping sama sekali. Kabar baiknya adalah jika Anda tidak mendapatkan efek samping apa pun setelah divaksinasi (baik pertama atau kedua dosis), tidak ada yang perlu dikhawatirkan.
“Ya, ini adalah fakta bahwa tidak ada yang ingin melihat efek samping setelah divaksinasi. Tetapi, mereka yang tidak mendapatkan efek samping akan merasa aneh, terutama karena mereka mungkin telah mendengar dari orang lain tentang efek samping yang tidak menyenangkan. Mungkin juga membuat mereka bertanya-tanya apakah vaksinasi itu berhasil untuk mereka," kata dokter Moon.
"Namun, bukan berarti Anda tidak terlindungi dari virus. Jadi, jangan berpikir ada masalah dengan Anda (saat tak mengalami efek samping), karena setiap orang berbeda dan mungkin merespons vaksinasi secara berbeda. Selain itu, responsnya tidak dapat diprediksi," imbuhnya.
Menurut dokter Moon, sistem kekebalan dapat melakukan banyak hal, bahkan tanpa membuat Anda mengalami efek samping apapun saat menerima vaksin.
“Sebuah penelitian menunjukkan perempuan lebih rentan terkena efek samping dibandingkan pria,” kata Dr Moon.
Alasan utama di balik perempuan menjadi lebih rentan adalah kekebalan mereka yang rendah. Kebanyakan perempuan di seluruh dunia mengalami anemia atau memiliki masalah yang membuat sistem kekebalan mereka lemah.
Baca Juga: Menkes Klaim PPKM Mikro dan Vaksinasi Mampu Tekan Kasus Aktif Covid-19
Berita Terkait
Terpopuler
- Kecewa Kena PHP Ivan Gunawan, Ibu Peminjam Duit: Kirain Orang Baik, Ternyata Munafik
- Nasib Maxride di Yogyakarta di Ujung Tanduk: Izin Tak Jelas, Terancam Dilarang
- Rekam Jejak Brigjen Helfi Assegaf, Kapolda Lampung Baru Gantikan Helmy Santika
- Ahmad Sahroni Ternyata Ada di Rumah Saat Penjarahan, Terjebak 7 Jam di Toilet
- Gibran Dicap Langgar Privasi Saat Geledah Tas Murid Perempuan, Ternyata Ini Faktanya
Pilihan
-
Sidang Cerai Tasya Farasya: Dari Penampilan Jomplang Hingga Tuntutan Nafkah Rp 100!
-
Sultan Tanjung Priok Cosplay Jadi Gembel: Kisah Kocak Ahmad Sahroni Saat Rumah Dijarah Massa
-
Pajak E-commerce Ditunda, Menkeu Purbaya: Kita Gak Ganggu Daya Beli Dulu!
-
Dukungan Dua Periode Prabowo-Gibran Jadi Sorotan, Ini Respon Jokowi
-
Menkeu Purbaya Putuskan Cukai Rokok 2026 Tidak Naik: Tadinya Saya Mau Turunin!
Terkini
-
Nada Tarina Pamer Bekas Jahitan Operasi, Kenapa Skoliosis Lebih Rentan pada Wanita?
-
Apa Itu Tylenol: Obat yang Diklaim Donald Trump Bisa Bikin Autis
-
Mengenal Osteosarcoma, Kanker Tulang Ganas yang Mengancam Nyawa Anak dan Remaja
-
Viral Guyonan Lelaki Manja saat Sakit, Dokter Saraf Bongkar Fakta Toleransi Nyeri
-
Bukan Cuma Pekerja, Ternyata Orang Tua juga Bisa Burnout karena Masalah Membesarkan Anak
-
Benarkah Diet Keto Berisiko untuk Kesehatan? Ini Jawaban Ahli
-
Tren Mengkhawatirkan! Mengapa Kasus Kanker pada Anak Muda Meningkat?
-
Gaya Hidup Higienis: Kebiasaan Kecil yang Berdampak Besar bagi Tubuh
-
Mengenal Penyakit Lyme yang Diderita Bella Hadid: Bagaimana Perawatannya?
-
Terapi Imunologi Sel: Inovasi Perawatan Kesehatan untuk Berbagai Penyakit Kronis