Suara.com - Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengklaim pelaksanaan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) berskala mikro dan vaksinasi massal mampu menekan laju kasus aktif Covid-19 selepas libur Paskah beberapa waktu lalu.
"Dua minggu setelah liburan Paskah memang kita amati ada kenaikan sedikit, tetapi tidak sebesar kenaikan liburan-liburan sebelumnya. Jadi, ini bukti bahwa sekali lagi program PPKM mikro dan vaksinasinya yang sudah kita jalankan masih bisa menahan setelah liburan panjang tiga hari," ujar Budi di Kantor Presiden, Jakarta, Senin (26/4/2021).
Budi kemudian berharap agar perkembangan ini dapat terus terjaga baik tingkat kasus aktif, tingkat kesembuhan, maupun tingkat keterisian rumah sakit yang merawat pasien Covid-19.
Belajar dari pengalaman yang terjadi di India terkait lonjakan kasus penularan Covid-19 yang sangat luar biasa kata Budi, diperlukan kewaspadaan masyarakat terhadap potensi dan risiko penularan Covid-19.
Kewaspadaan tersebut kata Budi, sangat diperlukan seiring dengan adanya mutasi baru dari virus corona yang menjadi salah satu faktor terjadinya lonjakan kasus di India.
"Teman-teman bisa bayangkan lonjakan yang sangat tinggi dan itu disebabkan oleh dua hal utama, yang pertama adalah mutasi baru yang masuk B117 dan ada mutasi lokal B1617 di sana. Jadi mutasi virus baru penyebab pertamanya, yang kedua adalah tidak konsisten menjalankan protokol kesehatan," ucapnya.
Budi mengatakan kasus covid di India sempat turun cukup drastis. Namun naik menjadi ratusan kali lipat.
"Di India itu sempat turun cukup drastis sehingga kasus per harinya hanya sekitar 5 ribu kasus. Yang terakhir kemarin kita lihat sudah naik ratusan kali lipat menjadi 349 ribu kasus per hari dari 5 ribu kasus per hari," ucap Budi.
Tak hanya itu, mantan Wakil Menteri BUMN menyebut faktor lain dari meningkatnya kasus penularan di India yakni adanya ketidakwaspadaan masyarakat setempat dalam menjalankan protokol kesehatan dan merasa vaksinasi sudah berhasil dan sempat menurunkan jumlah kasus penularan.
Baca Juga: Vaksin Gotong Royong: Jadwal, Harga hingga Persyaratannya
Meski sebagian masyarakat sudah divaksinasi Covid-19, penerapan protokol kesehatan kata dia, secara ketat masih tetap harus dilakukan.
Ia menyebut vaksinasi yang diberikan saat ini diperuntukkan untuk memperkuat sistem imun tubuh, namun masih tetap dapat tertular ataupun menularkan virus korona penyebab Covid-19.
"Vaksinasi tidak membuat Bapak/Ibu kebal. Vaksinasi hanya memperkuat sistem imun kita sehingga apabila kita terkena virusnya, kita tidak usah ke rumah sakit (dirawat)," kata dia.
"Kalaupun ke rumah sakit, kita cepat sembuhnya sehingga tidak fatal. Tapi vaksinasi masih tetap bisa membuat kita tertular dan menularkan ke orang lain. Walaupaun sudah divaksinasi protokol kesehatan harus tetap dijaga," Budi menambahkan.
Berita Terkait
-
Polda Sumsel Siapkan Empat Mobil Vaksinasi COVID 19 Datangi Lansia
-
Akhir April, Serapan Vaksin COVID 19 Sumsel Belum Capai 80 Persen
-
Vaksin Gotong Royong: Jadwal, Harga hingga Persyaratannya
-
Walau Masih Pandemi Covid-19, Imunisasi Rutin Harus Tetap Dilakukan!
-
Sumbar Kebut Vaksinasi Lansia, Penyuntikan Mulai Dilakukan di Masjid
Terpopuler
- Pandji Pragiwaksono Dihukum Adat Toraja: 48 Kerbau, 48 Babi, dan Denda 2 Miliar
- 6 HP Snapdragon dengan RAM 8 GB Paling Murah, Lancar untuk Gaming dan Multitasking Intens
- 8 Mobil Kecil Bekas Terkenal Irit BBM dan Nyaman, Terbaik buat Harian
- 7 Rekomendasi Parfum Lokal Aroma Citrus yang Segar, Tahan Lama dan Anti Bau Keringat
- 5 Rekomendasi Moisturizer Korea untuk Mencerahkan Wajah, Bisa Bantu Atasi Flek Hitam
Pilihan
-
Pemerintah Mau 'Bebaskan' Reynhard Sinaga, Predator Seksual Terkejam di Sejarah Inggris
-
Bahlil soal Izin Tambang di Raja Ampat : Barang Ini Ada, Sebelum Saya Ada di Muka Bumi!
-
Berapa Gaji Zinedine Zidane Jika Latih Timnas Indonesia?
-
Breaking News! Bahrain Batalkan Uji Coba Hadapi Timnas Indonesia U-22
-
James Riady Tegaskan Tanah Jusuf Kalla Bukan Milik Lippo, Tapi..
Terkini
-
PBNU Kecam Keras Gus Elham Cium Anak Perempuan: Cederai Martabat Manusia dan Nodai Dakwah
-
KPK Geledah Kantor Dinas PUPR Riau, Dokumen Pergeseran Anggaran Disita
-
Kilas Balik Reynhard Sinaga: Predator Seks Terbesar Inggris, Terungkap Karena Satu Korban Melawan
-
Pemerintah Mau 'Bebaskan' Reynhard Sinaga, Predator Seksual Terkejam di Sejarah Inggris
-
Surat Orang Tua Reynhard Sinaga ke Prabowo: Asa Pulangkan 'Predator Setan' dari Penjara Inggris
-
Lalu Lintas Jakarta Rabu Pagi: Sawah Besar Macet Akibat Kebakaran, Slipi Padat karena Kecelakaan
-
Usut Suap Bupati Ponorogo, KPK Geledah 6 Lokasi dan Amankan Uang di Rumah Dinas
-
Roy Suryo Jadi Tersangka, Mahfud MD: Tuduhan Tidak Jelas, Pembuktian Ijazah Harusnya di Pengadilan
-
Korupsi PLTU Rugikan Negara Rp1,35 Triliun, Adik JK Halim Kalla Diperiksa Polisi Hari Ini
-
Satgas Pangan Cek 61 Titik, Temukan Satu Pedagang di Jakarta Jual Beras di Atas HET