Suara.com - Sindrom ovarium polikistik (PCOS) adalah kelainan hormonal yang menyebabkan ovarium membesar dengan kista kecil di tepi luar. Penyebab sindrom ovarium polikistik tidak dipahami dengan baik tetapi mungkin melibatkan kombinasi faktor genetik dan lingkungan. Gejala bervariasi bagi setiap perempuan.
Dilansir melalui Healthshots, banyak perempuan dengan PCOS mengalami kenaikan berat badan atau kesulitan menurunkan berat badan.
Perempuan lain mungkin mengalami jerawat, pertumbuhan rambut wajah dan siklus menstruasi yang tidak teratur. Perawatan termasuk pil KB untuk mengatur siklus menstruasi.
Selain itu, obat-obatan digunakan untuk mengobati resistensi insulin dan untuk mengontrol tinggi kolesterol, jika ada. perempuan dengan PCOS diberikan hormon untuk meningkatkan kesuburan.
Selain obat-obatan, Anda juga dapat melakukan beberapa perubahan pada gaya hidup Anda untuk mengelola kondisi secara efektif. Melakukannya juga dapat mengurangi risiko terkena masalah kesehatan lainnya seperti diabetes dan penyakit jantung.
Berikut adalah 5 tip gaya hidup, diet dan kebugaran bagi mereka yang hidup dengan PCOS:
1. Makan dengan penuh perhatian
perempuan yang hidup dengan PCOS juga cenderung mengalami resistensi insulin. Oleh karena itu, mereka harus beralih ke pola makan yang rendah gula dan karbohidrat sederhana lainnya. Disarankan untuk mengurangi asupan garam. Selain itu, makanan kaleng dan makanan cepat saji harus dihindari.
Sebaliknya, makanlah makanan yang kaya serat, protein, dan zat besi. Tambahkan sayuran dan buah-buahan musiman; daging tanpa lemak seperti unggas; dan biji-bijian berserat tinggi untuk makanan.
Baca Juga: Survei Ungkap 5 Topik Paling Dicari Perempuan Selama Pandemi, Apa Saja?
2. Olah raga secara teratur
Jika Anda memiliki PCOS, teruskan bergerak! Olahraga teratur membantu memerangi obesitas dengan membakar kalori dan membangun massa otot, yang menurunkan resistensi insulin. Ini juga membantu menurunkan kadar kolesterol.
3. Kebersihan tidur
Salah satu fitur PCOS yang sering diabaikan adalah hubungannya dengan gangguan tidur. Studi terbaru mengungkapkan prevalensi tinggi gangguan tidur pada perempuan yang hidup dengan PCOS, menunjukkan bahwa itu adalah faktor yang bisa diperbaiki. Oleh karena itu, dianjurkan untuk tidur selama 6 hingga 9 jam sehari.
4. Katakan tidak pada alkohol dan tembakau
Merokok dan mengonsumsi alkohol dapat meningkatkan risiko penyakit jantung, aterosklerosis, dan diabetes. Jika Anda hidup dengan PCOS, Anda lebih rentan terhadap kondisi ini.
Berita Terkait
Terpopuler
- JK Kritik Keras Hilirisasi Nikel: Keuntungan Dibawa Keluar, Lingkungan Rusak!
- Nikmati Belanja Hemat F&B dan Home Living, Potongan Harga s/d Rp1,3 Juta Rayakan HUT ke-130 BRI
- 5 Mobil Diesel Bekas di Bawah 100 Juta, Mobil Badak yang Siap Diajak Liburan Akhir Tahun 2025
- 9 Mobil Bekas dengan Rem Paling Pakem untuk Keamanan Pengguna Harian
- Sambut HUT ke-130 BRI: Nikmati Promo Hemat Hingga Rp1,3 Juta untuk Upgrade Gaya dan Hobi Cerdas Anda
Pilihan
-
Kuota Pemasangan PLTS Atap 2026 Dibuka, Ini Ketentuan yang Harus Diketahui!
-
Statistik Suram Elkan Baggott Sepanjang 2025, Cuma Main 360 Menit
-
Pengguna PLTS Atap Meningkat 18 Kali Lipat, PLN Buka Kouta Baru untuk 2026
-
Bank Dunia Ingatkan Menkeu Purbaya: Defisit 2027 Nyaris Sentuh Batas Bahaya 3%
-
Jadi Calon Kuat Pelatih Timnas Indonesia, John Herdman Punya Kesamaan Taktik dengan STY
Terkini
-
Teknologi Kesehatan Makin Maju: CT Scan Generasi Baru Percepat Diagnostik dan Tingkatkan Kenyamanan
-
Mengapa Air Minum Hasil Distilasi Lebih Aman untuk Kesehatan? Begini Penjelasannya
-
Temuan Baru tentang Polifenol Spearmint: Pendukung Alami Memori, Konsentrasi, hingga Kinerja Mental
-
Dari Alat Medis hingga Kesehatan Digital, Indonesia Mempercepat Transformasi Layanan Kesehatan
-
Fenomena Sadfishing di Media Sosial, Bagaimana Cara Mengatasinya?
-
5 Kesalahan Umum Saat Memilih Lagu untuk Anak (dan Cara Benarnya)
-
Heartology Cetak Sejarah: Operasi Jantung Kompleks Tanpa Belah Dada Pertama di Indonesia
-
Keberlanjutan Makin Krusial dalam Layanan Kesehatan Modern, Mengapa?
-
Indonesia Kini Punya Pusat Bedah Robotik Pertama, Tawarkan Bedah Presisi dan Pemulihan Cepat
-
Pertama di Indonesia, Operasi Ligamen Artifisial untuk Pasien Cedera Lutut