Suara.com - Anak yang belum akil balig atau belum mengalami pubertas tidak diwajibkan berpuasa saat bulan Ramadhan. Tetapi tak ada salahnya mengenalkan dan mengajarkan anak puasa meski tak sampai maghrib.
Selain untuk penerapan ajaran agama, berpuasa juga memiliki manfaat kesehatan untuk anak. Dokter Spesialis Anak di Primaya Evasari Hospital dr. Desy Dewi Saraswati mengatakan bagaimana manfaat berpuasa bagi anak sangat beragam.
"Di antaranya tubuh anak menjadi lebih sehat, jadwal makan terjadwal, racun di dalam tubuh terbuang, anak lebih disiplin makan dan minum, anak menjadi belajar bersabar mengendalikan diri," kata dokter Desy dalam keteran tertulisnya.
Selain itu, manfaat lain belajar berpuasa bagi anak adalah melembutkan hati sang anak untuk membantu sesama, memupuk jiwa sosial tinggi pada anak, dan meningkatkan keimanan kepada Allah SWT.
Tetapi penting untuk diketahui orangtua bahwa anak juga rentan alami kelesuan jika dipaksa terlalu lama menjalankan puasa.
Ia menyarankan, selama masa berlatih sebaiknya anak tidak langsung puasa satu hari penuh. Tapi sesuaikan dengan kemampuan dan usia anak, misalnya cukup 4-5 jam sehari tidak makan dan minum.
Saat waktunya berbuka puasa, anak sebaiknya disuguhkan makanan dengan indeks glikemik tinggi guna menaikkan gula darahnya.
"Ketika berbuka puasa tubuh memerlukan kadar gula dengan segera. Maka dari itu, kita bisa memberi si kecil buah segar, manisan buah, donat, kentang, atau roti. Kurma bisa menjadi pilihan yang baik," katanya.
Anak-anak tetap harus mengonsumsi makanan seimbang yang mengandung nutrisi lengkap. Terdiri dari karbohidrat, protein, lemak, vitamin, dan mineral.
Baca Juga: Doa Puasa Hari ke 17 Ramadhan Lengkap dengan Artinya
Dokter Dessy mengingatkan juga untuk konsumsi cairan yang cukup dan jangan lupa untuk menyediakan menu favorit saat berbuka sebagai motivasi anak terus berpuasa.
"IDAI merekomendasikan agar orang tua memberikan variasi makanan dalam hal bentuk, rasa, dan bahan dasarnya,” ujarnya.
Selain dari makanan, jadwal tidur anak pun perlu disesuaikan ketika menjalankan ibadah puasa. Jika biasanya anak tidur pukul 21.00, disarankan untuk mengajak mereka tidur satu jam lebih awal selama bulan puasa.
"Waktu tidur yang lebih awal membuat anak akan lebih mudah untuk dibangunkan saat sahur nanti," pungkas dr Dessy.
Berita Terkait
Terpopuler
- 10 Rekomendasi Tablet Harga 1 Jutaan Dilengkapi SIM Card dan RAM Besar
- 5 Rekomendasi Motor Listrik Harga di Bawah Rp10 Juta, Hemat dan Ramah Lingkungan
- 20 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 4 Oktober 2025, Klaim Ballon d'Or dan 16.000 Gems
- Rhenald Kasali di Sidang ASDP: Beli Perusahaan Rugi Itu Lazim, Hakim Punya Pandangan Berbeda?
- Beda Pajak Tahunan Mitsubishi Destinator dan Innova Reborn, Lebih Ringan Mana?
Pilihan
-
Formasi Bocor! Begini Susunan Pemain Arab Saudi Lawan Timnas Indonesia
-
Getol Jualan Genteng Plastik, Pria Ini Masuk 10 Besar Orang Terkaya RI
-
BREAKING NEWS! Maverick Vinales Mundur dari MotoGP Indonesia, Ini Penyebabnya
-
Harga Emas Terus Meroket, Kini 50 Gram Dihargai Rp109 Juta
-
Bursa Saham 'Pestapora" di Awal Oktober: IHSG Naik, Transaksi Pecahkan Rekor
Terkini
-
Belajar dari Kasus Ameena, Apakah Permen Bisa Membuat Anak Sering Tantrum?
-
Bukan Sekadar Gadget: Keseimbangan Nutrisi, Gerak, dan Emosi Jadi Kunci Bekal Sehat Generasi Alpha
-
Gerakan Kaku Mariah Carey saat Konser di Sentul Jadi Sorotan, Benarkah karena Sakit Fibromyalgia?
-
Di Balik Rak Obat dan Layar Digital: Ini Peran Baru Apoteker di Era Kesehatan Modern
-
Kesibukan Kerja Kerap Tunda Pemeriksaan Mata, Layanan Ini Jadi Jawaban
-
Langkah Tepat Pengobatan Kanker Ovarium: Masa Remisi Lebih Panjang Hingga Tahunan
-
Katarak yang Tidak Dioperasi Berisiko Meninggal Dunia Lebih Awal, Ini Alasannya
-
Pemantauan Aktif Vaksinasi Dengue di DKI Jakarta: Kolaborasi Menuju Nol Kematian 2030
-
Atasi Pembesaran Prostat Tanpa Operasi Besar? Kenali Rezum, Terapi Uap Air yang Jadi Harapan Baru
-
Dukungan untuk Anak Pejuang Kanker, Apa Saja yang Bisa Dilakukan?