Suara.com - Anda mungkin pernah mendengar suntik vaksin Covid-19 pada perempuan tak seharusnya dilakukan saat menstruasi. Karena, mereka mengira sistem kekebalan perempuan berada di titik terendah ketika menstruasi.
Tapi, Dr Sheetal Agarwal dari Rumah Sakit Apollo Spectra, Delhi mengatakan perempuan tidak boleh menunda vaksin Covid-19 bila sedang menstruasi.
Tak ada salahnya suntik vaksin Covid-19 setelah, sebelum atau ketika Anda sedang menstruasi. Karena, suntik vaksin Covid-19 saat menstruasi tetaplah aman.
Tapi, Dr Sheetal menyebutkan bahwa vaksin Covid-19 mungkin memiliki beberapa komplikasi, seperti menstruasi berat atau tidak teratur. Efek tersebut biasanya bersifat sementara.
"Vaksin Covid-19 tidak berpengaruh pada menstruasi. Sampai sekarang belum ada data untuk membuktikan klaim bahwa vaksin Covid-19 bisa mempengaruhi periode menstruasi," kata Dr Vaishali Joshi, ahli kandungan dan ginekolog senior di Rumah Sakit Kokilaben Ambani, Mumbai dikutip dari Health Shots.
Dr Vaishali mengatakan tidak ada badan dan Organisasi penasehat internasional yang mengakui klaim tersebut. Jadi, seseorang tidak perlu menjadwalkan ulang waktu vaksinasinya ketika datang periode menstruasi.
Tapi, bagaimana dengan wanita menopause?
Sebagian besar wanita menopause berusia di atas 50 tahun dan termasuk kategori rentan. Tapi, menopause bukanlah faktor risiko independen jika wanita itu sehat dan bugar.
Sebagian besar masalah kesehatan pada wanita menopause disebabkan oleh penyakit penyerta terkait usia, seperti diabetes dan tekanan darah tinggi. Jadi, semua wanita di atas usia 18 tahun harus suntik vaksin Covid-19, terlepas dia sedang menstruasi atau tidak.
Baca Juga: Apa yang Membuat Varian Virus Corona India Lebih Berbahaya?
Dr Vaishali mengatakan infeksi virus corona Covid-19 tidak selalu mempengaruhi siklus menstruasi. Bahkan infeksi virus apapun biasanya tidak memengaruhi menstruasi atau hormon, kecuali infeksi parah atau kritis.
"Gaya hidup sehat, seperti olahraga teratur dan pola makan seimbang merupakan faktor penting untuk kesehatan wanita. Latihan angkat beban untuk menjaga tulang tetap kuat dan berat badan terkendali membantu mencegah ketidakseimbangan hormon," kata Dr Vaishali.
Berita Terkait
Terpopuler
- 4 Model Honda Jazz Bekas Paling Murah untuk Anak Kuliah, Performa Juara
- 7 Rekomendasi HP RAM 12GB Rp2 Jutaan untuk Multitasking dan Streaming
- 4 Motor Matic Terbaik 2025 Kategori Rp 20-30 Jutaan: Irit BBM dan Nyaman Dipakai Harian
- BRI Market Outlook 2026: Disiplin Valuasi dan Rotasi Sektor Menjadi Kunci
- Pilihan Sunscreen Wardah yang Tepat untuk Umur 40 Tahun ke Atas
Pilihan
-
Timnas Indonesia U-22 Gagal di SEA Games 2025, Zainudin Amali Diminta Tanggung Jawab
-
BBYB vs SUPA: Adu Prospek Saham, Valuasi, Kinerja, dan Dividen
-
6 HP Memori 512 GB Paling Murah untuk Simpan Foto dan Video Tanpa Khawatir
-
Pemerintah Bakal Hapus Utang KUR Debitur Terdampak Banjir Sumatera, Total Bakinya Rp7,8 T
-
50 Harta Taipan RI Tembus Rp 4.980 Triliun, APBN Menkeu Purbaya Kalah Telak!
Terkini
-
Di Balik Duka Banjir Sumatera: Mengapa Popok Bayi Jadi Kebutuhan Mendesak di Pengungsian?
-
Jangan Anggap Remeh! Diare dan Nyeri Perut Bisa Jadi Tanda Awal Penyakit Kronis yang Mengancam Jiwa
-
Obat Autoimun Berbasis Plasma Tersedia di Indonesia, Hasil Kerjasama dengan Korsel
-
Produksi Makanan Siap Santap, Solusi Pangan Bernutrisi saat Darurat Bencana
-
Indonesia Kian Serius Garap Medical Tourism Premium Lewat Layanan Kesehatan Terintegrasi
-
Fokus Mental dan Medis: Rahasia Sukses Program Hamil Pasangan Indonesia di Tahun 2026!
-
Tantangan Kompleks Bedah Bahu, RS Ini Hadirkan Pakar Dunia untuk Beri Solusi
-
Pola Hidup Sehat Dimulai dari Sarapan: Mengapa DIANESIA Baik untuk Gula Darah?
-
Dapur Sehat: Jantung Rumah yang Nyaman, Bersih, dan Bebas Kontaminasi
-
Pemeriksaan Hormon Sering Gagal? Kenali Teknologi Multiomics yang Lebih Akurat