Suara.com - Wakil Menteri Kesehatan (Wamenkes) RI, dr. Dante Saksono Harbuwono, SpPD-KEMD, PhD, mengungkap data terakhir prevalensi perokok Indonesia mencapai 33,8 persen atau sekitar 65,7 juta penduduk.
"Hal ini mendudukan Indonesia sebagai peringkat ketiga perokok terbesar, jumlah perokok di atas usia 10 tahun," ujar Wamenkes Dante dalam acara dalam acara Pemanfaatan Pajak Rokok Daerah (PRD), Kamis (29/4/2021).
Menurunkan angka perokok dianggap kompleks, karena dituding mengancam mata pencaharian petani tembakau. Alhasil dibuatlah skema 'denda', yang ditujukan perokok dan produsen harus membayar harga rokok lebih mahal alias pajak atau bea cukai rokok.
Skema ini sudah tertuang dalam Undang-Undang No.28 Tahun 2009, Peraturan Menteri Keuangan No.7 Tahun 2020, Peratuan Menteri Kesehatan No.53 Tahun 2017.
Namun menurut Wamenkes Dante, skema tersebut tidak membawa angin segar bagi dana kesehatan Indonesia. Karena tidak mengubah fakta jika rokok mengancam kesehatan masyarakat, termasuk generasi penerus, di mana kian kemari angka perokok anak didapatkan terus meningkat.
"Untuk memanfaatkan pajak rokok daerah untuk pendanaan biaya kesehatan dan sebagainya. Kendati demikian ini bukanlah sumber funding (pendanaan) yang baik bagi kesehatan," ungkap Wamenkes Dante.
Meski begitu Kemenkes tetap akan berpegang teguh menurunkan angka prevalensi perokok Indonesia, termasuk di antaranya perokok anak.
Sehingga dana pajak rokok daerah juga akan tetap digunakan untuk kampanye berhenti merokok, yang bisa menyentuh dan mengugah remaja hingga orang dewasa.
"Alokasikan dana tersebut utk menurunkan prevalensi merokok 10 sampai 18 tahun. Pemanfaatan dana penting, namun lebih penting lagi bagaimana dana tersebut untuk terapi konseling berhenti merokok," jelasnya.
Baca Juga: Studi: Rutin Terpapar Asap Rokok Lebih Berisiko Kena Kanker Mulut
"Bila perlu ada pendanaan khusus bagi perserta asuransi JKS (Jaminan Kesehatan Nasional), maupun asuransi swasta yang merokok untuk diintervensi," sambung Wamenkes Dante.
Sementara itu mirisnya Target Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJMN) 2014 hingga 2019 untuk menurunkan perokok anak dari 7,2 persen tahun 2013 menjadi 5,4 persen tahun 2019, bisa dipandang gagal.
Hal ini lantaran, alih-alih menurun data justru menunjukkan terjadinya peningkatan angka perokok anak yang melonjak mencapai 9,1 persen di 2018.
Data ini kata Wamenkes Dante, artinya jika dipetakan ada 10 orang anak berusia 10 hingga 18 tahun, salah satu di antara mereka adalah perokok.
"Hampir 1 dari 10 anak Indonesia merokok. Hal ini terjadi akibat masifnya paparan iklan promosi dan sponsorship rokok pada anak dan remaja, ini jadi tanggung jawab kita semua," pungkas Wamenkes Dante.
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Ban Motor Anti Slip dan Tidak Cepat Botak, Cocok Buat Ojol
- 5 Shio yang Diprediksi Paling Beruntung di Tahun 2026, Ada Naga dan Anjing!
- Jordi Cruyff Sudah Tinggalkan Indonesia, Tinggal Tandatangan Kontrak dengan Ajax
- 5 Mobil Bekas Senyaman Karimun Budget Rp60 Jutaan untuk Anak Kuliah
- 5 Sabun Cuci Muka Wardah untuk Usia 50-an, Bikin Kulit Sehat dan Awet Muda
Pilihan
-
Orang Pintar Ramal Kans Argentina Masuk Grup Neraka di Piala Dunia 2026, Begini Hasilnya
-
6 Rekomendasi HP Rp 3 Jutaan Terbaik Desember 2025, Siap Gaming Berat Tanpa Ngelag
-
Listrik Aceh, Sumut, Sumbar Dipulihkan Bertahap Usai Banjir dan Longsor: Berikut Progresnya!
-
Google Munculkan Peringatan saat Pencarian Bencana Banjir dan Longsor
-
Google Year in Search 2025: Dari Budaya Timur hingga AI, Purbaya dan Ahmad Sahroni Ikut Jadi Sorotan
Terkini
-
Dapur Jadi Ruang Kelas: Cara Efektif Ajarkan Gizi pada Anak Melalui Memasak
-
Waspada! Ini Alasan Migrain Sangat Umum Menyerang Anak dan Remaja
-
Ikan Sidat, Harta Karun Gizi Asli Indonesia: Rahasia Nutrisi Tinggi dalam Susu Flyon
-
Wajib Tahu! Kata Dokter, Korset Pasca Caesar Bukan Cuma Tren, Tapi Kunci Pemulihan Cepat
-
Bocoran Zaskia Sungkar: 3 Produk Wajib Ada untuk Kulit Newborn, Apa Saja?
-
Mengapa Jenazah Banjir Sumatera Tanpa Identitas Dikuburkan Tanpa Tunggu Identifikasi?
-
Rahasia Umbi Garut di Minuman Ini: Solusi Alami Obati GERD dan Maag yang Direkomendasikan Ahli Gizi!
-
Kewalahan Hadapi Dunia Digital? Ini Tantangan Parenting Terbesar Orang Tua Masa Kini
-
Cuaca Lagi Labil, Ini Tips Atasi Demam Anak di Rumah
-
Gangguan Irama Jantung Intai Anak Muda, Teknologi Ablasi Dinilai Makin Dibutuhkan