Suara.com - Heboh oknum petugas Kimia Farma menggunakan alat rapid test antigen Covid-19 bekas di Bandara Kualanamu, Medan, membuat Ketua Umum Perhimpunan Dokter Spesialis Paru Indonesia (PDPI) Dr. dr. Agus Dwi Susanto, Sp.P(K), FISR, FAPSR khawatir akan dampaknya pada psikologis masyarakat Indonesia.
"Tentunya ini adalah hal yang sangat disayangkan, bahwa itu terjadi. Mengenai dampaknya gimana, tentu ada dampak psikologis kepada para masyarakat, kalau diswab mereka khawatir jangan-jangan pakai bahan bekas," ujar Dr. Agus saat dihubungi suara.com, Jumat (30/4/2021).
Kekhawatiran ini tentu saja akan memperparah ketakutan masyarakat. Belum lagi ditambah dengan ramainya anggapan masyarakat bahwa pihak rumah sakit kerap mendiagnosis masyarakat sebagai pasien Covid-19 meski nyatanya tidak.
Hasilnya, tugas para tenaga kesehatan (nakes) untuk meyakinkan masyarakat semakin berat dan menambah beban pekerjaan.
"Bisa aja dampak psikologi takut bekas orang jadi positif jadi trauma. Pemikiran (trauma) seperti itu menjadikan jadi PR tambahan kepada petugas kita untuk meyakinkan, karena itu (penggunaan antigen bekas) memang tidak patut dilakukan, sehingga sangat disayangkan," ungkap Dr. Agus.
Sementara itu penggunaan antigen bekas kata Dr. Agus tidak hanya bisa meningkatkan risiko penularan virus corona penyebab sakit Covid-19, tapi juga berpotensi bisa membuat penggunanya terinfeksi kuman atau bakteri dan penyakit lain.
"Karena kan bekas, infeksius, harus dibuang, kategorinya limbah infeksius harus dibuang dan dimusnahkan," pungkas Dr. Agus.
Berita Terkait
Terpopuler
- Mahfud MD Bongkar Sisi Lain Nadiem Makarim: Ngantor di Hotel Sulit Ditemui Pejabat Tinggi
- Ameena Akhirnya Pindah Sekolah Gegara Aurel Hermanyah Dibentak Satpam
- Cara Edit Foto yang Lagi Viral: Ubah Fotomu Jadi Miniatur AI Keren Pakai Gemini
- Pemain Keturunan Rp 20,86 Miliar Hubungi Patrick Kluivert, Bersedia Bela Timnas Oktober Nanti
- Ramai Reshuffle Kabinet Prabowo, Anies Baswedan Bikin Heboh Curhat: Gak Kebagian...
Pilihan
-
Menkeu Purbaya Sebut Mulai Besok Dana Jumbo Rp200 Triliun Masuk ke Enam Bank
-
iPhone di Tangan, Cicilan di Pundak: Kenapa Gen Z Rela Ngutang Demi Gaya?
-
Purbaya Effect, Saham Bank RI Pestapora Hari Ini
-
Usai Dilantik, Menkeu Purbaya Langsung Tanya Gaji ke Sekjen: Waduh Turun!
-
Kritik Sosial Lewat Medsos: Malaka Project Jadi Ajak Gen Z Lebih Melek Politik
Terkini
-
Sering Diabaikan, Masalah Pembuluh Darah Otak Ternyata Bisa Dideteksi Dini dengan Teknologi DSA
-
Efikasi 100 Persen, Vaksin Kanker Rusia Apakah Aman?
-
Tahapan Skrining BPJS Kesehatan Via Aplikasi dan Online
-
Rusia Luncurkan Vaksin EnteroMix: Mungkinkah Jadi Era Baru Pengobatan Kanker?
-
Skrining BPJS Kesehatan: Panduan Lengkap Deteksi Dini Penyakit di Tahun 2025
-
Surfing Jadi Jalan Perempuan Temukan Keberanian dan Healing di Laut
-
Bayi Rewel Bikin Stres? Rahasia Tidur Nyenyak dengan Aromaterapi Lavender dan Chamomile!
-
Varises Esofagus Bisa Picu BAB dan Muntah Darah Hitam, Ini Penjelasan Dokter Bedah
-
Revolusi Kesehatan Dimulai: Indonesia Jadi Pusat Inovasi Digital di Asia!
-
HPV Masih Jadi Ancaman, Kini Ada Vaksin Generasi Baru dengan Perlindungan Lebih Luas