Suara.com - Perempuan hamil yang menerima vaksin Pfizer-BioNTech atau Moderna Covid-19 tampaknya mentransfer antibodi pelindung ke bayi mereka. Hal ini dinyatakan dalam studi yang terbit pada Obstetrics & Gynecology.
Melansir dari Medical Xpress, para peneliti menilai 122 wanita hamil yang menerima vaksin. Mereka juga menganalisis darah tali pusat bayi perempuan pada saat lahir.
Antibodi yang membantu ditemukan pada 99 persen darah tali pusat bayi yang ibunya menerima dosis vaksin kedua dan pada 44 persen dari mereka yang ibunya menerima satu dosis.
"Menerima dua dosis sebelum kelahiran akan meningkatkan kemungkinan transfer antibodi ke bayi," kata penulis utama Dr. Malavika Prabhu, direktur asosiasi persalinan dan persalinan di Weill Cornell Medicine, New York.
"Temuan ini menggembirakan bagi perempuan hamil yang ingin melindungi dirinya dan bayinya dari Covid-19," kata Prabhu dalam rilis berita rumah sakit.
Studi tersebut juga menemukan bahwa vaksin memicu produksi antibodi pada perempuan hamil lima hari setelah dosis pertama. Sementara transfer antibodi melalui plasenta ke bayi dimulai setelah 16 hari setelah dosis pertama.
Semakin tinggi level antibodi seorang ibu, semakin tinggi level antibodi bayinya. Selain itu, semakin lama vaksinasi, semakin besar kemungkinan ibu dan bayinya memiliki antibodi yang dapat dideteksi.
"Studi tersebut menyarankan bahwa perempuan yang sedang hamil tidak boleh menunda mendapatkan kedua dosis vaksin jika mereka memiliki akses ke vaksinasi," kata penulis senior studi Dr. Yawei Jenny Yang, asisten profesor patologi dan kedokteran laboratorium di Weill Cornell Medicine.
"Memastikan jumlah waktu yang cukup antara vaksinasi dan kelahiran memastikan bahwa perempuan hamil memiliki cukup waktu untuk meningkatkan respons antibodi serta waktu yang cukup untuk meneruskan antibodi melalui darah tali pusat," jelas Yang.
Baca Juga: Update Covid-19 Global: Deretan Negara yang Alami Lonjakan Kasus
Prabhu mengatakan temuan itu menggembirakan. Namun, peneliti masih tidak tahu tingkat antibodi apa yang melindungi terhadap Covid-19. Mereka juga belum tahuberapa lama antibodi pelindung akan bertahan, baik untuk ibu maupun bayinya.
"Untuk saat ini, cara teraman untuk melindungi bayi baru lahir dari Covid-19 adalah terus menjaga kebersihan tangan, menjaga jarak dan penggunaan masker," kata Prabhu.
Berita Terkait
Terpopuler
- Pelatih Argentina Buka Suara Soal Sanksi Facundo Garces: Sindir FAM
- Kiper Keturunan Karawang Rp 2,61 Miliar Calon Pengganti Emil Audero Lawan Arab Saudi
- Usai Temui Jokowi di Solo, Abu Bakar Ba'asyir: Orang Kafir Harus Dinasehati!
- Ingatkan KDM Jangan 'Brengsek!' Prabowo Kantongi Nama Kepala Daerah Petantang-Petenteng
- Seret Nama Mantan Bupati Sleman, Dana Hibah Pariwisata Dikorupsi, Negara Rugi Rp10,9 Miliar
Pilihan
-
Bernardo Tavares Cabut! Krisis Finansial PSM Makassar Tak Kunjung Selesai
-
Ada Adrian Wibowo! Ini Daftar Pemain Timnas Indonesia U-23 Menuju TC SEA Games 2025
-
6 Fakta Demo Madagaskar: Bawa Bendera One Piece, Terinspirasi dari Indonesia?
-
5 Rekomendasi HP 1 Jutaan RAM 8 GB Terbaru, Pilihan Terbaik Oktober 2025
-
Pertamax Tetap, Daftar Harga BBM yang Naik Mulai 1 Oktober
Terkini
-
Miris! Ahli Kanker Cerita Dokter Layani 70 Pasien BPJS per Hari, Konsultasi Jadi Sebentar
-
Silent Killer Mengintai: 1 dari 3 Orang Indonesia Terancam Kolesterol Tinggi!
-
Jantung Sehat, Hidup Lebih Panjang: Edukasi yang Tak Boleh Ditunda
-
Siloam Hospital Peringati Hari Jantung Sedunia, Soroti Risiko AF dan Stroke di Indonesia
-
Skrining Kanker Payudara Kini Lebih Nyaman: Pemeriksaan 5 Detik untuk Hidup Lebih Lama
-
CEK FAKTA: Ilmuwan China Ciptakan Lem, Bisa Sambung Tulang dalam 3 Menit
-
Risiko Serangan Jantung Tak Pandang Usia, Pentingnya Layanan Terpadu untuk Selamatkan Nyawa
-
Bijak Garam: Cara Sederhana Cegah Hipertensi dan Penyakit Degeneratif
-
HD Theranova: Terobosan Cuci Darah yang Tingkatkan Kualitas Hidup Pasien Gagal Ginjal
-
Stres Hilang, Jantung Sehat, Komunitas Solid: Ini Kekuatan Fun Run yang Wajib Kamu Coba!