Suara.com - Hingga saat ini, penyebab kanker otak belum bisa diketahui secara pasti. Akan tetapi, terdapat beberapa hal yang diprediksi dapat meningkatkan potensi terserang kanker ini. Beberapa hal tersebut diantaranya faktor genetik, paparan radiasi, penuaan, sampai konsumsi makanan yang tidak sehat. Apa saja makanan yang memicu kanker otak?
Pernahkah Anda mendengar mukormikosis? Kini dokter di India meningkatkan kesadaran tentang mukormikosis yang muncul sebagai tantangan signifikan dalam gelombang kedua infeksi Covid 19. Ini adalah infeksi jamur yang jarang tetapi serius, dan biasanya tidak menimbulkan ancaman serius bagi mereka yang memiliki sistem kekebalan yang sehat. Seperti apa gejalanya?
Simak berita selengkapnya lewat tautan di bawah ini.
1. Batasi Konsumsi! Ini 4 Jenis Makanan Pemicu Kanker Otak
Sebenarnya hingga saat ini kanker otak layaknya jenis kanker lainnya belum bisa diketahui secara pasti apa penyebabnya. Akan tetapi, terdapat beberapa hal yang diprediksi dapat meningkatkan potensi terserang kanker ini. Beberapa hal tersebut diantaranya faktor genetik, paparan radiasi, penuaan, sampai konsumsi makanan yang tidak sehat.
Berikut ini terdapat empat jenis makanan yang dapat memicu kanker otak, mengutip dari Halodoc.
2. Banyak Pasien Covid-19 dan yang Telah Sembuh Alami Mukormikosis, Apa Itu?
Pasien Covid-19 kerap disebut memiliki gejala yang berbeda satu sama lain. Kini dokter di India meningkatkan kesadaran tentang mukormikosis yang muncul sebagai tantangan signifikan dalam gelombang kedua infeksi Covid 19.
Baca Juga: Studi: Sel Tumor di Otak Bisa Jadi Tanda Awal Kanker Otak
Ini adalah infeksi jamur yang jarang tetapi serius, dan biasanya tidak menimbulkan ancaman serius bagi mereka yang memiliki sistem kekebalan yang sehat.
3. Saat Tekanan Darah Naik, Konsumsi 6 Makanan Ini Agar Turun!
Mengubah pola makan dapat menurunkan tekanan darah tinggi atau hipertensi. Sejumlah penelitian telah membuktikan makanan tertentu dapat menurunkan tekanan darah, baik secara langsung maupun dalam jangka panjang.
Selain pola makan, perubahan gaya hidup lainnya juga dapat mengurangi tekanan darah tinggi sekaligus menurunkan risiko penyakit terkait hipertensi, seperti penyakit jantung, stroke, dan penyakit ginjal.
Berita Terkait
Terpopuler
- Bak Bumi dan Langit, Adu Isi Garasi Menkeu Baru Purbaya Yudhi vs Eks Sri Mulyani
- Kata-kata Elkan Baggott Jelang Timnas Indonesia vs Lebanon Usai Bantai Taiwan 6-0
- Menteri Keuangan RI Sri Mulyani Dicopot
- Mahfud MD Terkejut dengan Pencopotan BG dalam Reshuffle Kabinet Prabowo
- Prabowo Disebut Reshuffle Kabinet Sore Ini! Ganti 4 Menteri, Menhan Rangkap Menkopolhukam
Pilihan
-
3 Kontroversi Purbaya Yudhi Sadewa di Tengah Jabatan Baru sebagai Menteri
-
Indonesia di Ujung Tanduk, Negara Keturunan Jawa Malah Berpeluang Lolos ke Piala Dunia 2026
-
5 Rekomendasi HP Murah Rp 1 Jutaan Memori 256 GB, Terbaru September 2025
-
IHSG Jeblok Hingga 1 Persen di Sesi I Perdagangan Selasa Setelah Sertijab Menteri Keuangan
-
19 Tewas di Aksi Demo Anti Korupsi, Eks Persija Jakarta: Pemerintah Pembunuh!
Terkini
-
Rusia Luncurkan Vaksin EnteroMix: Mungkinkah Jadi Era Baru Pengobatan Kanker?
-
Skrining BPJS Kesehatan: Panduan Lengkap Deteksi Dini Penyakit di Tahun 2025
-
Surfing Jadi Jalan Perempuan Temukan Keberanian dan Healing di Laut
-
Bayi Rewel Bikin Stres? Rahasia Tidur Nyenyak dengan Aromaterapi Lavender dan Chamomile!
-
Varises Esofagus Bisa Picu BAB dan Muntah Darah Hitam, Ini Penjelasan Dokter Bedah
-
Revolusi Kesehatan Dimulai: Indonesia Jadi Pusat Inovasi Digital di Asia!
-
HPV Masih Jadi Ancaman, Kini Ada Vaksin Generasi Baru dengan Perlindungan Lebih Luas
-
Resistensi Antimikroba Ancam Pasien, Penggunaan Antibiotik Harus Lebih Cerdas
-
Ini Alasan Kenapa Donor Darah Tetap Relevan di Era Modern
-
Dari Kegelapan Menuju Cahaya: Bagaimana Operasi Katarak Gratis Mengubah Hidup Pasien