- Gerakan peduli kanker payudara ini mengajak perempuan Indonesia lebih sadar akan pentingnya hidup sehat dan bebas lemak trans.
- Kampanye ini menjangkau jutaan orang melalui berbagai aktivitas edukatif dan inspiratif di seluruh Indonesia.
- Pesannya sederhana namun kuat: hidup sehat adalah bentuk cinta terhadap diri sendiri dan sesama pejuang kehidupan.
Suara.com - Bulan Oktober dikenal sebagai Breast Cancer Awareness Month atau Bulan Peduli Kanker Payudara. Tapi sejatinya, kepedulian terhadap kanker payudara tak boleh berhenti di satu bulan saja. Upaya edukasi, deteksi dini, dan penerapan gaya hidup sehat perlu terus dijalankan agar angka kasus stadium lanjut bisa ditekan.
Di Indonesia, kanker payudara masih menjadi salah satu penyebab kematian tertinggi akibat kanker.
Berdasarkan data Global Cancer Observatory (Globocan) tahun 2022, tercatat lebih dari 66.000 kasus kanker payudara, dan sekitar 22.000 di antaranya berujung kematian—sebagian besar karena pasien datang ketika sudah memasuki stadium lanjut.
“Sekitar 70 persen pasien datang saat kondisinya sudah parah. Padahal, jika ditemukan lebih awal, peluang sembuhnya jauh lebih besar,” ujar Linda Agum Gumelar, Ketua Yayasan Kanker Payudara Indonesia (YKPI).
Deteksi Dini dan Edukasi Jadi Kunci
Kesadaran untuk melakukan pemeriksaan payudara sendiri (SADARI) masih menjadi tantangan besar. Banyak perempuan yang merasa takut, malu, atau menganggap gejala awal bukan hal serius. Padahal, deteksi dini bisa menyelamatkan nyawa.
“Kami terus mendorong perempuan untuk rutin melakukan SADARI, dan jangan tunda ke dokter bila menemukan benjolan,” tambah Linda.
Menurutnya, edukasi menjadi ujung tombak untuk memerangi kanker payudara stadium lanjut, apalagi di tengah meningkatnya kasus pada usia muda.
“Kini ada pasien usia belasan tahun. Pola makan, stres, dan gaya hidup bisa jadi pemicunya,” jelasnya.
Baca Juga: Langkah Krusial Buat Semua Perempuan, Gerakan Nasional Deteksi Dini Kanker Payudara Diluncurkan
Dukungan Nyata dari Dunia Industri
Kesadaran tentang pentingnya gaya hidup sehat kini juga digaungkan oleh berbagai pihak, termasuk sektor swasta. Salah satunya Forvita, margarin pertama yang bebas lemak trans di Indonesia.
Forvita turut mendukung gerakan bebas kanker payudara stadium lanjut bersama Yayasan Kanker Payudara Indonesia (YKPI) lewat inisiatif bernama Care Forvita Life. Program ini menjadi wujud nyata komitmen Forvita dalam mengedukasi masyarakat soal pentingnya gaya hidup sehat untuk mencegah kanker payudara.
Diluncurkan sejak Mei 2025, Care Forvita Life telah menjangkau lebih dari 9 juta konsumen secara offline dan online di seluruh Indonesia.
Serangkaian kegiatan inspiratif digelar, mulai dari talkshow bertema “Trans Fat Free for a Fit Life”, pengadaan Standing Mirror Solidaritas di 148 titik, roadshow cooking di 110 lokasi, hingga kampanye Kreasi Forvita Pink—kumpulan resep sehat berwarna pink sebagai bentuk solidaritas bagi para survivor kanker payudara.
Hari ini, Jumat (31/10/2025), Forvita juga menyerahkan donasi kepada YKPI yang acara penyerahannya berlangsung di kantor YKPI di Jakarta.
Berita Terkait
Terpopuler
- 4 Model Honda Jazz Bekas Paling Murah untuk Anak Kuliah, Performa Juara
- 4 Motor Matic Terbaik 2025 Kategori Rp 20-30 Jutaan: Irit BBM dan Nyaman Dipakai Harian
- 7 Sunscreen Anti Aging untuk Ibu Rumah Tangga agar Wajah Awet Muda
- Mobil Bekas BYD Atto 1 Berapa Harganya? Ini 5 Alternatif untuk Milenial dan Gen Z
- Pilihan Sunscreen Wardah yang Tepat untuk Umur 40 Tahun ke Atas
Pilihan
-
Pabrik VinFast di Subang Resmi Beroperasi, Ekosistem Kendaraan Listrik Semakin Lengkap
-
ASUS Vivobook 14 A1404VAP, Laptop Ringkas dan Kencang untuk Kerja Sehari-hari
-
JK Kritik Keras Hilirisasi Nikel: Keuntungan Dibawa Keluar, Lingkungan Rusak!
-
Timnas Indonesia U-22 Gagal di SEA Games 2025, Zainudin Amali Diminta Tanggung Jawab
-
BBYB vs SUPA: Adu Prospek Saham, Valuasi, Kinerja, dan Dividen
Terkini
-
Menopause dan Risiko Demensia: Perubahan Hormon yang Tak Bisa Diabaikan
-
Penelitian Ungkap Mikroplastik Memperparah Penyempitan Pembuluh Darah: Kok Bisa?
-
Lari Sambil Menjelajah Kota, JEKATE Running Series 2025 Resmi Digelar
-
Di Balik Duka Banjir Sumatera: Mengapa Popok Bayi Jadi Kebutuhan Mendesak di Pengungsian?
-
Jangan Anggap Remeh! Diare dan Nyeri Perut Bisa Jadi Tanda Awal Penyakit Kronis yang Mengancam Jiwa
-
Obat Autoimun Berbasis Plasma Tersedia di Indonesia, Hasil Kerjasama dengan Korsel
-
Produksi Makanan Siap Santap, Solusi Pangan Bernutrisi saat Darurat Bencana
-
Indonesia Kian Serius Garap Medical Tourism Premium Lewat Layanan Kesehatan Terintegrasi
-
Fokus Mental dan Medis: Rahasia Sukses Program Hamil Pasangan Indonesia di Tahun 2026!
-
Tantangan Kompleks Bedah Bahu, RS Ini Hadirkan Pakar Dunia untuk Beri Solusi