- Penanganan stroke dalam 4,5 jam pertama dapat menyelamatkan nyawa dan cegah kecacatan. Kenali gejala FAST dan segera cari bantuan medis.
- Setiap menit berharga saat stroke terjadi. Cepat tangani agar peluang pulih lebih besar.
- Kenali gejala stroke sejak awal dan segera ke rumah sakit siaga stroke. Waktu adalah nyawa.
Suara.com - Stroke masih menjadi ancaman serius bagi masyarakat Indonesia. Berdasarkan Survei Kesehatan Indonesia (SKI) 2023, terdapat 8,3 penderita stroke per 1.000 penduduk, meningkat dari 7 per 1.000 pada tahun 2013.
Angka ini menegaskan bahwa stroke kini menjadi penyebab kematian dan disabilitas tertinggi di Indonesia, bahkan tertinggi di kawasan Asia Tenggara.
Meski begitu, stroke bukanlah akhir dari segalanya. Risiko kematian dan kecacatan akibat stroke dapat ditekan jika gejalanya dikenali sejak awal dan pasien segera mendapat pertolongan medis dalam waktu kurang dari 4,5 jam setelah gejala pertama muncul.
Periode ini dikenal sebagai Golden Periode, waktu emas yang menentukan peluang pemulihan seseorang. Untuk membantu masyarakat mengenali gejala stroke, World Stroke Organization (WSO) memperkenalkan panduan sederhana yang mudah diingat, yakni FAST:
Face (Wajah) – wajah tampak menurun sebelah atau sulit tersenyum.
Arm (Tangan) – salah satu tangan terasa lemah atau sulit diangkat.
Speech (Bicara) – bicara terdengar pelo atau sulit memahami ucapan.
Time (Waktu) – segera cari pertolongan medis di rumah sakit siaga stroke.
“Mengenali gejala stroke penting, tidak hanya bagi pasien berisiko tinggi, tetapi juga untuk seluruh anggota keluarga, karena stroke bisa terjadi kapan saja dan di mana saja,” ujar dr. Richard Santoso, Head of Medical PT Anugerah Pharmindo Lestari, a Zuellig Pharma Company.
Baca Juga: Golden Period Jadi Kunci, RS Ini Siapkan Layanan Cepat Tangani Stroke
“Setelah mampu mengenali gejala, sangat krusial agar penderita segera dibawa ke rumah sakit siaga stroke kurang dari 4,5 jam agar peluang pemulihan lebih besar,” tambahnya.
Tema World Stroke Day 2025, “Every Minute Counts”, menjadi pengingat bahwa waktu adalah segalanya.
Berdasarkan panduan European Stroke Organization tahun 2021, terapi yang diberikan pada pasien Acute Ischemic Stroke (AIS) dalam waktu kurang dari 4,5 jam sejak gejala pertama muncul dapat secara signifikan mengurangi risiko kecacatan. Itulah mengapa setiap menit keterlambatan bisa berarti hilangnya jutaan sel otak secara permanen.
Masyarakat juga diimbau untuk memastikan rumah sakit tujuan memiliki layanan Siaga Stroke atau Stroke Ready Hospital, dengan tim medis dan sistem Code Stroke yang siap memberikan tindakan cepat dan tepat.
Stroke dapat menimpa siapa saja, kapan saja, dan di mana saja. Dengan mengenali tanda-tandanya, memahami pentingnya Golden Period 4,5 jam, dan mengetahui rumah sakit siaga stroke terdekat, setiap orang dapat berperan dalam menyelamatkan nyawa.
Jangan abaikan gejala yang muncul. Segera bawa pasien ke unit gawat darurat terdekat, karena dalam menghadapi stroke, setiap menit benar-benar berarti.
Berita Terkait
Terpopuler
- Ingin Miliki Rumah Baru di Tahun Baru? Yuk, Cek BRI dengan KPR Suku Bunga Spesial 1,30%
- 7 Motor Matic Paling Nyaman Buat Touring di 2026: Badan Anti Pegal, Pas Buat Bapak-bapak
- Sambut HUT ke-130 BRI: Nikmati Promo Hemat Hingga Rp1,3 Juta untuk Upgrade Gaya dan Hobi Cerdas Anda
- Meskipun Pensiun, Bisa Tetap Cuan dan Tenang Bersama BRIFINE
- 3 Pilihan Mobil Bekas Rp60 Jutaan: Irit BBM, Nyaman untuk Perjalanan Luar Kota
Pilihan
-
Jejak Emas Rakyat Aceh Bagi RI: Patungan Beli Pesawat, Penghasil Devisa & Lahirnya Garuda Indonesia
-
Pabrik Toba Pulp Lestari Tutup Operasional dan Reaksi Keras Luhut Binsar Pandjaitan
-
Kuota Pemasangan PLTS Atap 2026 Dibuka, Ini Ketentuan yang Harus Diketahui!
-
Statistik Suram Elkan Baggott Sepanjang 2025, Cuma Main 360 Menit
-
Pengguna PLTS Atap Meningkat 18 Kali Lipat, PLN Buka Kouta Baru untuk 2026
Terkini
-
Teknologi Kesehatan Makin Maju: CT Scan Generasi Baru Percepat Diagnostik dan Tingkatkan Kenyamanan
-
Mengapa Air Minum Hasil Distilasi Lebih Aman untuk Kesehatan? Begini Penjelasannya
-
Temuan Baru tentang Polifenol Spearmint: Pendukung Alami Memori, Konsentrasi, hingga Kinerja Mental
-
Dari Alat Medis hingga Kesehatan Digital, Indonesia Mempercepat Transformasi Layanan Kesehatan
-
Fenomena Sadfishing di Media Sosial, Bagaimana Cara Mengatasinya?
-
5 Kesalahan Umum Saat Memilih Lagu untuk Anak (dan Cara Benarnya)
-
Heartology Cetak Sejarah: Operasi Jantung Kompleks Tanpa Belah Dada Pertama di Indonesia
-
Keberlanjutan Makin Krusial dalam Layanan Kesehatan Modern, Mengapa?
-
Indonesia Kini Punya Pusat Bedah Robotik Pertama, Tawarkan Bedah Presisi dan Pemulihan Cepat
-
Pertama di Indonesia, Operasi Ligamen Artifisial untuk Pasien Cedera Lutut