- Danantara mencoba untuk menyelamatkan Krakatau Steel dari jeratan utang.
- Upaya ini digencarkan setelah bertahun-tahun KRAS berjuang menghadapi lilitan utang besar, inefisiensi, dan bahkan insiden kebakaran pabrik.
- Emiten bersandi KRAS itu harus “dibongkar abis” karena perusahaan tersebut memiliki banyak persoalan.
Suara.com - Badan Pengelola Indonesia Daya Anagata Nusantara (BPI Danantara) resmi mengambil langkah intervensi masif untuk membenahi BUMN baja, PT Krakatau Steel (Persero) Tbk. (KRAS).
Upaya ini digencarkan setelah bertahun-tahun KRAS berjuang menghadapi lilitan utang besar, inefisiensi, dan bahkan insiden kebakaran pabrik.
Managing Director, Stakeholder Management and Communications Danantara Indonesia, Rohan Hafas, secara lugas menyatakan, KRAS harus “dibongkar abis” karena perusahaan tersebut memiliki banyak persoalan dan “nggak pernah untung” sebelumnya.
Rohan Hafas menyoroti ironi besar di balik KRAS. Sebagai produsen baja terbesar di Indonesia, KRAS sebenarnya memiliki potensi yang luar biasa dengan kelengkapan produksi dari hulu ke hilir mulai dari produksi baja, pengolahan air, pembangkit listrik sendiri, hingga pelabuhan.
"Padahal pelabuhan (milik KRAS) pelabuhan paling dalam, kapal besar bisa bersandar," imbuhnya kepada media di Kantornya, Jakarta, Jumat (31/10/2025).
Namun, potensi tersebut justru tergerus karena perusahaan terpaksa "dipenggal-penggal" dan menjual aset strategis, seperti pengolahan air, hanya untuk menutupi kebutuhan operasional akibat utang yang membebani.
Untuk mengatasi krisis ini, Danantara telah menyuntikkan pinjaman dana senilai Rp8,28 triliun (setara US$ 250 juta dalam bentuk Pinjaman Pemegang Saham/PPS) yang akan digunakan sebagai modal kerja. KRAS juga akan mengajukan tambahan hingga US$ 500 juta lainnya setelah kesepakatan restrukturisasi dengan perbankan tercapai.
Chief Operating Officer Danantara, Dony Oskaria, menegaskan bahwa dana ini krusial mengingat beban kewajiban utang KRAS yang sangat besar dan sempat diperparah insiden kebakaran pabrik tahun lalu.
"Kita akan menginjek equity, modal kerja buat mereka, tetapi untuk memastikan bahwa modal kerja ini efektif tentu kita perbaiki juga secara komprehensif manajemennya," tegas Dony.
Baca Juga: IHSG Naik ke 8.184 di Akhir Bulan, Pasar Saham Mulai Rebound?
Perbaikan komprehensif yang dilakukan Danantara mencakup review total model bisnis, mengkaji nilai kompetitif, hingga perbaikan manajemen secara menyeluruh.
Dukungan finansial dari Danantara ini terbukti memberikan dampak signifikan pada laporan keuangan perseroan. KRAS berhasil membalikkan keadaan di Kuartal III Tahun 2025, mencatat laba periode berjalan yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar US$ 22,1 juta (sekitar Rp367,8 miliar).
Laba ini adalah sebuah comeback dramatis, mengingat pada periode yang sama tahun 2024, KRAS masih menderita kerugian hingga US$ 185,2 juta.
Kenaikan laba ini terutama didorong oleh laba atas penyelesaian kewajiban dipercepat dengan keringanan atas utang restrukturisasi sebesar US$ 156,7 juta—yang sebelumnya tidak ada—serta peningkatan pendapatan usaha menjadi US$ 706,08 juta.
Berita Terkait
Terpopuler
- 4 Model Honda Jazz Bekas Paling Murah untuk Anak Kuliah, Performa Juara
- 4 Motor Matic Terbaik 2025 Kategori Rp 20-30 Jutaan: Irit BBM dan Nyaman Dipakai Harian
- 7 Sunscreen Anti Aging untuk Ibu Rumah Tangga agar Wajah Awet Muda
- Mobil Bekas BYD Atto 1 Berapa Harganya? Ini 5 Alternatif untuk Milenial dan Gen Z
- Pilihan Sunscreen Wardah yang Tepat untuk Umur 40 Tahun ke Atas
Pilihan
-
Pabrik VinFast di Subang Resmi Beroperasi, Ekosistem Kendaraan Listrik Semakin Lengkap
-
ASUS Vivobook 14 A1404VAP, Laptop Ringkas dan Kencang untuk Kerja Sehari-hari
-
JK Kritik Keras Hilirisasi Nikel: Keuntungan Dibawa Keluar, Lingkungan Rusak!
-
Timnas Indonesia U-22 Gagal di SEA Games 2025, Zainudin Amali Diminta Tanggung Jawab
-
BBYB vs SUPA: Adu Prospek Saham, Valuasi, Kinerja, dan Dividen
Terkini
-
PLN Jamin Ketersediaan SPKLU demi Kenyamanan Pengguna Kendaraan Listrik Sepanjang Nataru
-
Kapitalisasi DRX Token Tembus Rp2,4 Triliun, Proyek Kripto Lokal Siap Go Global
-
Saham Emiten Keluarga Bakrie Mulai Bangkit dari Kubur
-
Eks Tim Mawar Untung Budiharto Kini Bos Baru Antam
-
Sempat Rusak Karena Banjir, Jasa Marga Jamin Tol Trans Sumatera Tetap Beroperasi
-
Banyak Materai Palsu di E-Commerce, Pos Indonesia Lakukah Hal Ini
-
Mendag Dorong Pembentukan Indonesia Belarus Business Council
-
Tekanan Jual Dorong IHSG Merosot ke Level 8.649 Hari Ini
-
Bank Mega Syariah Luncurkan Program untuk Tingkatkan Frekuensi Transaksi
-
Pertemuan Tertutup, Prabowo dan Dasco Susun Strategi Amankan Ekonomi 2025 dan Pulihkan Sumatera