Suara.com - Diabetesi atau pengidap diabetes, masuk dalam kelompok yang harus tetap berhati-hati saat menjalankan ibadah puasa Ramadhan.
Jika tidak, kondisi kesehatan malah akan memburuk dan meningkatkan risiko terkena retinopati diabetik, salah satu komplikasi yang berpotensi menyebabkan kebutaan.
"Secara umum, puasa tidak memberikan pengaruh signifikan pada organ mata manusia. Namun, penderita diabetes perlu tetap waspada terhadap potensi gangguan mata akibat komplikasinya," kata Medical Retina, Vitreo-Retina, and Cataract Specialist, JEC Eye Hospitals and Clinics, Dr. Martin Hertanto, SpM beberapa waktu lalu.
Badan kesehatan dunia atau WHO menyebut, retinopati diabetik masuk lima besar penyebab gangguan penglihatan dan kebutaan yang dapat dicegah atau diobati. Masalah ini menyerang setidaknya 3,9 juta orang di seluruh dunia.
Martin menambahkan, jika tidak terdeteksi sejak dini, retinopati diabetik bisa menyebabkan pendarahan dan robekan pada retina sehingga menimbulkan gangguan pandangan, seperti berbayang atau munculnya bercak hitam, bahkan sampai kebutaan.
"Karenanya, sangat penting bagi pengidap diabetes untuk tetap mampu menjaga kadar gulanya selama berpuasa, dan melakukan pemeriksaan retina secara berkala minimal setahun sekali, tergantung derajat keparahan penyakit," paparnya lagi.
Retinopati diabetik sendiri adalah salah satu penyebab kebutaan terbanyak di kalangan usia produktif.
Penyakit ini terjadi akibat tingginya kadar gula dalam tubuh yang tidak terkontrol secara berkepanjangan sehingga merusak pembuluh darah pada retina dan jaringan-jaringan yang sensitif terhadap cahaya.
Penyakit ini terbagi menjadi dua tipe yaitu nonproliferative diabetic retinopathy (NPDR) dan proliferative diabetic retinopathy (PDR).
Berdasarkan Riskesdas 2018 prevalensi diabetes mencapai 8,5 persen atau jauh meningkat dibandingkan temuan sebelumnya Riskesdas 2013 yang masih 6,9 persen.
Data Kementerian Kesehatan memaparkan, pada tahun2015, Indonesia menempati peringkat ketujuh dunia untuk prevalensi penderita diabetes tertinggi di dunia dengan estimasi mencapai 10 juta orang.
Baca Juga: Awas, Pakai Lensa Kontak Saat Mandi Berisiko Alami Kebutaan
Bahkan, diabetes (dengan komplikasi) menjadi penyebab kematian tertinggi ketiga di Indonesia, setelah stroke dan penyakit jantung koroner. Persentase kematian akibat diabetes di Indonesia merupakan yang tertinggi kedua di dunia, setelah Srilanka.
Hal yang membuat penyakit ini makin mengkhawatirkan, hampir dua per tiga penderita diabetes tidak menyadari bahwa mereka mengidapnya.
Artinya, kalangan ini sangat mungkin baru mengakses layanan kesehatan dalam kondisi terlambat atau sudah dengan komplikasi. Terkait dengan organ mata, selain retinopati diabetik, diabetes juga memicu timbulnya katarak dan glaukoma.
Kata Internist JEC Eye Hospitals and Clinics Dr. Suharko Soebardi, SpPD KEMD, perencanaan berpuasa menjadi kunci bagi penderita diabetes agar tetap bisa menjalankan ibadah selama Ramadhan, dan terhindar dari risiko penyakit lanjutan lainnya.
"Penderita diabetes tetap bisa berpuasa dengan aman. Syaratnya, mereka harus terus berkonsultasi dengan dokter ahli agar kondisi penyakitnya terus terpantau," kata Suharko.
Pengecekan tersebut dilakukan untuk memastikan sejauh mana batas pengidap diabetes boleh berpuasa, tergantung tingkat diabetes masing-masing penderita.
"Tidak bisa disamaratakan. Dari tahap pemeriksaan itu, dokter bisa merekomendasikan modifikasi porsi asupan, termasuk dosis obat. Selain itu, selama berpuasa, monitoring gula darah harus lebih sering dilakukan," tutupnya.
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas 30 Jutaan untuk Harian, Cocok buat Mahasiswa dan Keluarga Baru
- 7 Mobil Bekas Terbaik untuk Anak Muda 2025: Irit Bensin, Stylish Dibawa Nongkrong
- Gibran Hadiri Acara Mancing Gratis di Bekasi, Netizen Heboh: Akhirnya Ketemu Jobdesk yang Pas!
- Suzuki Ignis Berapa cc? Harga Bekas Makin Cucok, Intip Spesifikasi dan Pajak Tahunannya
- 5 HP RAM 8 GB Paling Murah Cocok untuk Gamer dan Multitasking Berat
Pilihan
-
Harga Emas Turun Tiga Hari Beruntun: Emas Jadi Cuma 2,3 Jutaan di Pegadaian
-
Indonesia Ngebut Kejar Tarif Nol Persen dari AS, Bidik Kelapa Sawit Hingga Karet!
-
Prabowo Turun Gunung Bereskan Polemik Utang Whoosh
-
Jokowi Klaim Proyek Whoosh Investasi Sosial, Tapi Dinikmati Kelas Atas
-
Barcelona Bakal Kirim Orang Pantau Laga Timnas Indonesia di Piala Dunia U-172025
Terkini
-
Mengenalkan Logika Sejak Dini: Saat Anak Belajar Cara Berpikir ala Komputer
-
Cuaca Panas Ekstrem Melanda, Begini Cara Aman Jaga Tubuh Tetap Terhidrasi
-
Stop Cemas Anak Nonton Gadget! Tayangan Ini Hadir Jadi Jembatan Nilai Positif di Era Digital
-
Rahasia Seragam Medis Masa Depan Terungkap: Kolaborasi yang Mengubah Industri Tekstil Kesehatan!
-
Melihat dengan Gaya, Ini Cara Baru Menikmati Penglihatan yang Sehat
-
Banyak Perempuan Takut Skrining Kanker Payudara, Cek Kesehatan Gratis Nggak Ngaruh?
-
K-Pilates Hadir di Jakarta: Saat Kebugaran, Kecantikan, dan Wellness Jadi Satu
-
Plak, Gusi Berdarah, Gigi Berlubang: Masalah Sehari-Hari yang Jadi Ancaman Nasional?
-
Mudah dan Ampuh, 8 Cara Mengobati Sariawan yang Bisa Dicoba
-
5 Inovasi Gym Modern: Tak Lagi Hanya Soal Bentuk Tubuh dan Otot, Tapi Juga Mental!